*12

86 9 0
                                    

Lirih terdengar rintihan tangis
Di penghujung malam
Seorang gadis belia tertunduk sedih dilorong pekat masalalu

Tercambuk dosa kenangan, lalu terhempas pada kokohnya dinding penghinaan

Cukup !  Cukup !
Sorak dalam hati yang tiada henti ia teriaki
Perlahan jemari lembutnya berpegang kokoh, pada sisi dinding yang berdiri tegak tepat di hadapannya

Meski tertatih dan letih, ia berusaha bangkit dari perih
Mencoba melepas belenggu setan, meski segala peristiwa masih lekat dalam ingatan

Dengan suara lantang, ia berucap tak lagi tertahan ketakutan

Hidupku tak semestinya habis seperti ini
Meski tak ada yang abadi, namun bahagia esok pantas tuk ku nikmati 

Enyahlah para pembuat mimpi buruk !
Ku harap kalian mati tenggelam dalam lautan amarahku yang amat busuk

Hening ...

Kemudian, sekelibat cahaya pemilik semesta datang mendekap erat amarahnya

Semuapun lenyap
Tapi tidak tekad hijrahnya

L I K E  A  D I A R YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang