Lirih terdengar rintihan tangis
Di penghujung malam
Seorang gadis belia tertunduk sedih dilorong pekat masalaluTercambuk dosa kenangan, lalu terhempas pada kokohnya dinding penghinaan
Cukup ! Cukup !
Sorak dalam hati yang tiada henti ia teriaki
Perlahan jemari lembutnya berpegang kokoh, pada sisi dinding yang berdiri tegak tepat di hadapannyaMeski tertatih dan letih, ia berusaha bangkit dari perih
Mencoba melepas belenggu setan, meski segala peristiwa masih lekat dalam ingatanDengan suara lantang, ia berucap tak lagi tertahan ketakutan
Hidupku tak semestinya habis seperti ini
Meski tak ada yang abadi, namun bahagia esok pantas tuk ku nikmatiEnyahlah para pembuat mimpi buruk !
Ku harap kalian mati tenggelam dalam lautan amarahku yang amat busukHening ...
Kemudian, sekelibat cahaya pemilik semesta datang mendekap erat amarahnya
Semuapun lenyap
Tapi tidak tekad hijrahnya

KAMU SEDANG MEMBACA
L I K E A D I A R Y
PoetryBeberapa huruf yang ku susun jadi beberapa kata, dan ku bentuk kalimat hingga jadi cerita. Ya ! Cerita hati maksudnya