(8). Ketemu lagi?

985 66 1
                                    


Malam ini aku, prilly, ule,michelle, dan Ricu teman baruku yg kocak, gembul, tapi pandai..

Sedang ketemuan di restoran..

Seperti sedang reuni saja,, Akhir2 ini kami lama tak berjumpa, because sibuk dgn urusan masing2.

"Gue ke KM dl y.. Kebelet nih." Ucapku

"Mau gue anter?" ucap michelle dan prilly hampir bersamaan.

"Emm.. Ga usah, bisa sndiri."

"Maunya tuh si milong gue anter." Kata si gentong eh si ricu sewott..

"Apaan si lo!"
Aku langsung beranjak dari tempat dudukku menuju ke KM,,

Di luar dugaan ku ada seseorang yg g pengen aku liat, ternyata hadir di depan mataku..

"Mila!" Ucapnya sedikit berteriak.

Aku mengacuhkan nya dan sedikit mempercepat langkahku namun tiba2

Grepp..

Ia menarik lenganku, Membuatku harus menatapnya..

"Aku panggil kamu" aku masih tetap mengacuhkanny dan memalingkan wajahku..

"Kamu masih marah?" pertanyaan yg bodoh tentu saja aku masih marah, kejadian itu saja masih belum bisa kuhapus dari memory ku..

"Katakan sesuatu" aku meneteskan air mata, dan di mulai mengguncang guncangkan tubuhku.

"Jangan nangis, maafin aku." dia menarik dagu ku membuat ku harus menatap matanya.

Oh! apa yg kulakukan.. Kami bukan lagi sepasang kekasih dan jika kevin melihat ini pasti dia akan marah besar..

"Kejadian malam itu! aku bisa jelasin aku masih cin...." ucapnya terputus karena aku menyelanya.

"Aku ga butuh penjelasan kamu!" makiku di depan wajah nya lalu menepis tangan nya dengan kasar..

Dengan cepat ia menarikku. terus melangkah maju dan oh! belakang ku tembok!!.

"Kamu harus dengerin aku dulu!, aku tau aku masih sayang sama aku!, aku mohon dengerin aku!"

Aku pasrah, dia menarik nafas dalam, seolah mengumpulkan tenaga.. Ingin menjelaskan cerita panjang padaku,,

Namun tiba2
"Apa yg lo lakuin sama cewek gue brengsek!" aku mendengar seseorang menggeram marah aku tak bisa melihat wajah nya karena benar2 tertutup dengan badan kekar pria dihadapanku ini. Tapi aku sangat mengenal suara ini?. Dia datang lagi? syukurlah.. Sepertinya tuhan memang merencanakan ini, Selalu dia yg menolongku saat aku bersama pria itu.. 

Kevin menarih kerah baju pria itu lalu menonjok rahang nya..
"PRIA BRENGSEK!" Geram nya..

Aku masih menegang kaku ditempatku...
"LO PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA! ATO GUE GAK SEGAN2 NGABISIN LO!"
Teriak kevin

"Hei! Jangan lo kira gue maksa mila lagi .. Gue udh taubat bro!" ucapnya santai lalu menepuk bahu kevin.

Kevin menepisnya. "Maksut lo?" Kevin menyernyit bingung. Sedangkan aku sudah mengerutkan dahi ku seolah juga ingin tau apa maksut perkataan nya tadi.
"Kalo gue maksa pasti mila bakal teriak minta tolong! tapi apa buktinya kesayangan aku diem kan? dia itu masi cinta sama gue camkan kata itu baik2. kenapa dia juga ga bergerak sedikit pun atau memberontak? karna rasa cinta nya padaku lebih besar dari ego nya.. Dan dia disana(dia menunjukku) diem kan? karna ingin gue nglakuin lebih."

Aku hanya menggeleng kuat seperti orang bodoh aku hanya diam, terus menggeleng dan mengeluarkan air mata,
"Gue masih ngusir lo baik2,, Lo pergi dari sini sekarang juga atau perlu gue geret?"
Tanpa menjawab peringatan dari kevim dia langsung pergi begitu saja.

Dan tanpa kuduga kevin mulai berbalik dan hendak pergi dari tempat ini.

"Kamu marah?Maafin aku tapi aku ga salah. kamu percaya kan sama aku?."
Kupeluk perutnya..

Dia membalik tubuhnya. membuatku melepas pelukanku..
"Aku percaya sama kamu, tapi aku sedikit kecewa dgn mu bieh.. Kenapa kamu nggak nolak saat dia mencumbumu."

"Aku.. Percayalah, bahkan dia sama sekali belum menyentuhku!" Tanpa kuminta bulir beninh itu jatuh lagi di sudut mataku..

"Maafkan aku bieh, Jangan nangis..." dengan cepat kevin menghapus air mataku,

"Enggak kamu nggak salah. Harusnya tadi aku terus memberontak, har...Emphh..." belum selesai aku bicara tiba2 saja ada sesuatu yg menempel di bibir ku.. Apa lagi jika tidak lumatan yg diberikan kevin..

"Bieh.. Bukan nya aku gk percaya tapi aku masih butuh waktu utk sendiri," ucapnya setelah melepas ciuman kami...
"Kamu aku antar ya?" lanjutnya.

Hah?dia ingin mengantarku pulang? tidak salah? apa tujuannya kemari coba? dan apa benar ia marah padaku? karena nggak seperti biasanya dia langsung ingin mengantar pulang! Biasanya dia mengajakku kencan walau hanya dinner biasa tapi setidaknya mengajakku keluar menghabiskan waktu berduaan tapi ini.?.

Sudahlah, setelah kucerna kata2 nya benar juga mungkin dia benar2 butuh waktu utk menyendiri,, aku ga boleh egois bukan?.

"Hmm.. Gausah, aku mau kumpul sama temen2 lagi, kamu pulang duluan aja gapapa."

"Kamu yakin gamau aku anter?"

"Iya yakin bangett,," Aku senyum padanya..

"Ehmm.. Baiklah, aku pulang duluan ya! love you."

"Love you too" ucapku memeluknya lalu mendongak dan mengecup kedua pipinya.

.

.

.

.

Setelah kejadian tadi malam, semalaman aku tidak tidur sama sekali aku hanya memikirkan ttg KEVIN.

Karena aku merasa dia pura2 tegar dihadapan ku. Aku bisa melihatdari sorot mata nya bahwa dia sangat marah SANGAT. Tapi kenapa dia tidak melampiaskan saja kemarahan nya? Karena tak tega padaku?

Huffttt.. Aku merasa serba salah disini.

Uh! Aku baru terfikir bagaimana jika nanti aku kerumahnya?

Iya!! aku harus kerumahnya!

°====£====°

Kevin pov

Bukannya aku marah padanya tapi aki hanya kecewa sangat kecewa entah kenapa kata2 pria brengsek itu sedikit mengusikku.

Dan tiba2 aku mendengar suara ketukan pintu.

Huffttt.. Siapa lagi ini? Kenapa tidak bisa menggangguku sebentar saja-_-

Dengan berat hati aku beringsut turun dari ranjangku. Lalu kubuka pintu kamar ku.

CKLEKK!!

Mataku membelak kaget setelah tau siapa yg mengetuk tadi!

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

To be Continue
Kira2 sp ya yg ngetuk?

Jangan lupa Vote, Comment, n Share nya ya...

#apalahdayakuauthortanpareaders😿

Mila Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang