12. Waiting

43 5 0
                                    

Do Kyung Soo. POV.

      Sudah berapa kali aku melihat jam di dinding ruangan backstage kami, tapi gadis itu belum juga muncul. Apa dia tidak akan datang? Aku sangat gelisah, aku ingin sekali dia melihatku tampil nanti. Tapi.. jika dia memang tidak datang, tak apa lah. Exo-L yang lain sudah menungguku, aku harus memberikan penampilan terbaik ku untuk mereka.

"Eey.. kyungso-yaa kenapa kau melamun?" Xiumin hyung tiba-tiba menepuk pundakku membuyarkan semua lamunanku.

"Ug, hyung.. aku tidak melamun."
Aku berusaha menunjukkan wajah santaiku padanya, tapi kurasa aku tak bisa menipunya. Aku tau xiumin hyung sangat peka.

"Kau tak bisa berbohong kyungso-yaa.. ceritalah, apa yang sedang kau pikirkan-eoh?"

"A.. aku sedang menunggu seseoramg hyung, tapi sepertinya dia tak akan datang." Aku menundukkan wajahku sambil memainkan jari-jariku. Ah sungguh aku ingin dia datang melihatku. Batinku.

"Siapa yang kau tunggu-eoh?" Tiba-tiba baekhyun datang dan berjongkok di hadapanku sambil memakan lollipop dan menatapku dengan senyum kotak nya.

"Aah.. aniyo, hanya seseorang." Aku menjawabnya sekenanya karna aku sangat gugup saat ini, mereka berdua mulai curiga padaku..

"Tenanglah, dia pasti datang kyungso-yaa.. maka itu kita harus memberikan penampilan yang maksimal agar dia juga melihatnya."
Xiumin hyung tanpa menanyakan siapa dia tapi tetap memberikan semangat positive untukku. Ah aku sangat beruntung memiliki hyung sepertinya, ah tidak.. semua member hyung dan dongsaeng di sini aku beruntung memiliki mereka.

"Bersemangatlah kyungso-yaa!" Baekhyun hyung berdiri sambil merangkul bahu ku.

"Nthe." Aku mulai tersenyum sekarang, mereka adalah moodboosterku.

Tak lama kru sub bagian acara mendatangi ruangan kami dan mengatakan jika kita semua harus bersiap-siap di blakang panggung karena 5 menit lagi konser akan segera dimulai, aku dan member yang lain bergegas kesana. Semoga semuanya berjalan dengan baik dan mereka semua bahagia, mereka yamg kumaksud adalah para fans exo.

___________________♡____________________

Park Hye soo. POV.

      Aku terus saja melihat jam tanganku, apakah konsernya sudah mulai? Ah kenapa juga tempatnya harus sejauh ini :'( aku masih harus naik taksi nanti, sebenarnya jalan kaki pun bisa, tapi akan lebih cepat jika aku naik taksi. Tak apalah jika harus mengeluarkan uang untuk taksi, sudah untung aku bisa nonton konser gratis. Dapat kaos lagi. Kyaaa tuhan sangat baik padaku akhir-akhir ini, ah tak hentinya aku bersyukur dari tadi.

BRUKK!

Tiba-tiba terdengar suara seseorang terjatuh, aku segera melihat dimana arah suara itu, ah ternyata... aku segera menghampiri nenek itu, sungguh kesal rasanya melihat remaja sekitarku yang sedang duduk di kursi penumpang dengan nyamannya sambil memainkan ponsel tapi tak melihat ada seorang nenek yang terjatuh karna tak mendapat tempat duduk juga tak bisa berpegangan.

"Halmoni, gwenchana?!"

Sengaja aku mengeraskan suaraku agar remaja yang duduk di sebelah nenek yang terjatuh itu mendengarnya dan memiliki sedikit rasa simpati. Tapi apa yang aku dapat, dia malah mendengus kesal menatapku. Issh jika saja tak banyak orang di dalam bus, sudah habis ku kuliti lelaki yang kurasa masa seorang siswa senior high school itu.

"Nthe.. gwencana, terimakasih nak."

"Ah tidak masalah, halmoni.. duduk lah ditempatku."

"Tidak usah nak, aku sebentar lagi akan turun."

"Eey.. halmoni jangan sungkan, sudah ayo duduklah,"

aku mempersilahkan nenek itu untuk duduk dan membantunya membereskan barangnya yang ikut terjatuh tadi. Aku mengalah untuk berdiri sambil berpegangan pada tempat yang sudah disediakan. Tiba-tiba bus berhenti mendadak sehingga semua penumpang hampir terjatuh bahkan aku pun mungkin sudah jungkir balik jatuh menimpa orang-orang lainnya jika saja tubuhku tidak di pegang oleh tangan kekar ini. Mwo? Tangan siapa ini yang sudah berada diperutku?? Aku segera menoleh kebelakang kearah pemilik tangan ini.. betapa terkejutnya saat kudapati seseorang yang telah memegangku agar tidak jatuh tadi adalah bosku. Boss? Ah benarkan ini dia? Park hyung sik sajangnim? Bagaimana bisa dia ada di dalam bus ini?

"Dep..Depyonim?" Aku gugup dan terkejut melihatnya ada di bus ini.

"Dasar bodoh. Berpeganglah yang kuat."

Dia mendorong keningku dengan jari telunjuknya sehingga posisiku sekarang menjauh darinya. Ah iya gara-gara aku masih terkejut tadi, aku jadi lupa bahwa aku masih ada dipelukannya bahkan badan kita menempel dan aku tak segera menjauh jika saja sajangnim tidak mendorongku. Aiish bodoh.. rasanya aku seperti wanita yang suka dipeluk olehnya :'(

"Aa..anda kenapa bisa ada disini?"

Aku sangat bingung sekarang, bagaimana mungkin Park hyung sik si anak orang kaya  di korea dan seorang CEO perusahaan besar yang kemana-mana membawa mobil sport mewahnya itu berada di dalam Bus dan lagi posisinya dia sedang berdesak-desakan bersama penumpang yang lain, ah bahkan bajunya ? Aku tak pernah melihatnya memakai baju sesantai ini, hanya memakai jaket tipis dan kaos polos didalamnya. Bahkan dia memakai sepatu convers ala anak muda. Woah dia benar benar berbeda dari yang biasanya memakai jaz hitam kerja kemana-mana dengan wajah dinginnya itu.

"Kenapa? Apa aku tak boleh menaiki bus?"

"Aa.. aniyo, anda hanya tak biasanya.."

"Aku berhenti disini. Jangan ceroboh lagi. Dasar bodoh."

Kata-kataku terhenti karna dia memencet tombol untuk berhenti. Dan pergi dengan mengataiku bodoh. Arrg, dia benar-benar boss yang menyebalkan. Rutukku sendiri dalam hati.

___________________♡____________________

Author. POV.

      Hye soo sudah tiba di pemberhentian bus terakhir, kini dia hanya perlu mencari taksi untuk sampai ke tempat acara. Setelah 10 menit dia berdiri di pinggir jalan dan tak mendapatkan taxi satupun, dia berniat untuk jalan kaki saja mungkin butuh 30menit untuk sampai dengam berjalan kaki, dia mrutuki dirinya sendiri dalam hati, kenapa tidak berjalan dari tadi saja? Seandainya 10menit yang lalu dia sudah berjalan, maka hanya kurang 20 menit lagi untuk sampai kan? Ah membuang waktu ku saja.. ah tidak.. sudah berapa lahu yang mereka nyanyikan? Aku sudah sangat telat, apa aku benar boleh masuk? Ah aku sangat takut jika aku tak bisa masuk, d.o oppa akan sangat kecewa padaku :'( batinnya. Kemudian dia mulai berlari, ketika dia sudah terlalu lelah untuk berlari, dia berhemti aebenyar untuk memarik nafas. Tiba-tiba sebuah mobip sport hitam yang sudah familiar itu berhenti di depan hye soo, seseorang di balik kaca mobil sana membunyikan klakson mobilnya dan membuka kaca pintu mobil.

"Hey bodoh. Masuklah!"

"Hahh.. haah Daepyonim.. hha hhkau lagihh?" Hye soo berkata dengan nada ngos ngosan.

"Cepatlah masuk jika kau tak ingin terlambat."

Hye soo mulai berjalan perlahan mendekati mobil hyung sik sambil memegangi dadanya yang seakan sesak itu butuh banyak oksigen. Mereka kemudian mulai meluncur dengan kecepatan diatas mobil biasa, hanya perlu 10 menit untuk sampai dengan mobil sport itu. Hyee so turun dengan segera sambil mengucapkan terimakasih. Tapi park hyung sik tak menjawab apa-apa hanya langsung menggas mobilnya lagi meninggalkan hye soo berdiri di depan gedung.

____________________♡___________________

The Last Memory [D.O 'EXO']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang