15. Fansign

55 4 0
                                    

Author. POV.

    Siang itu Park Hye Soo sedang mengumpulkan keberanian untuk berbicara pada bos nya Park hyung Sik seorang CEO dari sebuah agensi grub entertainment ternamaan korea yaitu Mnet. Pasalnya dia tak pernah sekalipun meminta ijin untuk mangkir dari pekerjaannya, tapi ini sudah diputuskan, dia tidak bisa menunggu lama lagi, setelah seminggu yang lalu dia gagal bertemu dengan idola kesayangannya hanya gara-gara perintah Bosnya yang tak masuk akal itu. Dia berencana untuk ijin beberapa jam meninggalkan pekerjaannya untuk menghadiri fansign exo yang diadakan di pusat kota seoul hari ini. Dia sudah menyiapkan segalanya untuk bisa bertemu dengan Do Kyung Soo. Ya selain dia ingin berjumpa dengannya dan semua member exo, dia juga ingin mengembalikan gold card milik Kyung soo.

Flashback hari dimana konser EXO.
1 jam setelah konser.

"Daepyonim."

"Oh kau. Masuklah."

"Ma.. masuk ke sini?" Sambil menunjuk mobilnya.

"Cepatlah. Ada yang harus kau lakukan."

"Ta, tapi tuan saya masih ada perlu di dalam.."

"Apa kau masih mau menemui idolamu itu? lupakan. Mereka sudah pergi dari tadi."

"Eh? Benarkah? Secepat itu?"

"Apa kau pikir mereka bukan orang sibuk? Mereka juga banyak urusan setelah konser. Jadi cepat masuklah jangan buang waktu disini."

"Eh, tapi tuan.. baiklah."

      Saat itu mobil berjalan dengan sangat kencang, suasana di dalam mobil juga sangat mencekam. Hye soo tak berani sekalipun membuka mulutnya untuk bertanya pada Bos nya itu, walaupun dia ingin sekali bertanya kemanakah gerangan bosnya itu membawa nya pergi? Tapi pertanyaan itu hanya tersimpan rapi di laci pikirannya.

Sekarang mobil semakin melaju dengan cepatnya hingga hye soo berpegangan pada pegangan pintu atas mobil sambil meremas ujung tasnya karena takut tetapi tak bisa untuk berkata apa-apa pada bosnya. Kini hanya perasaan pusing dan mual yang ia tahan sedari tadi karena dia merasa telah menaiki mobil yang sedang ikut balapan F1.

Tak berapa lama mobil sudah terpakir di halaman sebuah hotel mewah, hye soo tak segera turun karena masih merasa mual dan kini tubuhnya sangat lemas.

"Hei kau. Cepat turun." Suara dingin bosnya dari luar menjernihkan pandangan kabur hye soo. Tapi hye soo tidak juga segera menanggapi dan masih terlihat linglung akibat kebut-kebutan tadi.

"Bodoh. Mau berapa lama kau duduk disana. Cepatlah!" Hyung sik membukakan pintu mobil akhirnya karena tidak sabar melihat hye soo yang tak kunjung keluar. Akhirnya hye so keluar dan tidak berbicara apa-apa, sejurus kemudian hye soo berlari tak tentu arah sambil memegangi mulutnya.

"Hei kau! Mau kemana! Dasar bodoh." Teriak park hyung sik. Yang tidak dihiraukan hye soo.

Hye soo terus saja berlari mencari toilet, dan akhirnya ketemu dia langsung memuntahkan seluruh isi perutnya pada wastavel yang terlihat mewah itu.

Setelah dikira dia sudah baik-baik saja dan merapikan penampilannya, hye soo bergegas keluar toilet dan mendapati bos nya itu sudah berdiri di samping toilet wanita.

"Apa sudah seleseai?" Tanya hyung sik.

"Nthe, daepyonim.. chungsoyeho, saya mual-mual tadi."

The Last Memory [D.O 'EXO']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang