8. Closer

65 7 0
                                    

Author. POV

Hye soo terkejut melihat sosok namja tampan yang diidolakannya dari dulu itu kini berada tepat disampingnya, entah mimpi apa dia semalam, ini benar-benar keberuntungannya. Dia tak pernah melepas pandangannya pada kyungsoo. Itu membuat kyung soo sedikit malu karna dipandangi seperti itu. Kini mereka telah duduk berdua di bangku taman rumah sakit, hye soo sudah boleh pulang karena dia hanya terkena sakit magg saja, itu karena kesibukannya di kantor dan dia sangat jarang sekali makan.

"Mwo? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kini kau mengingatku?" Tanya kyungso heran melihat hye soo yang sedari tadi menatapnya tapi tak berbicara apapun.

"Tentu saja saya mengingatmu, kau adalah idolaku, ah saya masih tak percaya ini." Hye soo kemudian menundukkan wajahnya, dia tersadar karena sedari tadi hanya menatap kyungso. Dan itu membuatmya malu.

"Padahal kemarin kau tak mengingatku saat di acara itu."
Kyungso membenarkan duduk nya yang seolah sedikit menjauh dari hye soo dan menatap langit.

"Ah itu, kemarin anda yang menyapa? Saya benar-benar tak memperhatikan anda, chwe song ham nida. Itu karna saya.."

"Ara.. kau pasti sangat kesakitan saat itu."

"Ne." Lagi-lagi hye soo menundukkan wajahnya karena merasa bersalah tidak mengenali idolanya itu kemarin, dia menyumpahi dirinya sendiri dalam hati. Dasar bodoh kau hye soo. Kemudian dia baru sadar kenapa kyungso menyapanya saat itu? dari sekian banyak tamu yang ada disitu, kenapa kyungso menyapanya?

"Tapi.. itu, kenapa anda menyapa saya?"

Mendengar pertanyaan itu, kyungso terkejut dan berfikir, benarkah yeoja ini tak mengingatku? Aku telah menyelamatkan hidupnya malam itu. Oh, ah.. mungkin karna aku berpakaian sangat tertutup waktu itu hingga dia tidak mengenaliku.

"Apa kau benar-benar tak mengingatku? 2 tahun lalu.."

"2 tahun lalu?"

"Nthe. Kau hampir tertabrak mobil saat itu."

"Ug? Kenapa anda tau kejadian itu?"

Hye soo kembali teringat malam menyakitkan itu, sudah lama sekali dia melupakannya, tapi kini kenangan buruk itu kembali terngiang di kepalanya, itu adalah hari dimana dia kehilangan segalanya. Wajahnya mulai terlihat sedih dan seperti menahan tangis. Kyungso yang melihatnya mulai sadar dan dia ingat betul bagaimana kejadian yang menimpa yeoja itu pada malam sebelum dia menyelamatkan yeoja itu. Kemudian dia memcoba untuk mengalihkan pembicaraan itu.

"Oh.. ah itu tidak penting. Baiklah sepertinya kita harus pergi sekarang. Kajja!"

Kyungso bangun dari kursi tempat duduknya dan dia mulai melangkah, begitupun dengan hye soo dia berjalan pelan mengikuti kyungso namun tetap saja dia masih bergelut dengan kenangannya 2 tahun lalu.
Tiba-tiba kyungso ingat dia belum menanyakan nama yeoja itu. Sedari tadi dia sibuk ingin mengingatkan siapa dia kepada yeoja itu saja. Dia membalikkan badannya secara tiba-tiba hingga hye soo yang berjalan sambil menunduk itu menabrak dada bidangnya.

"Ug, aku belum tau namamu."

BRUUK. Tak lama sebelum hye soo terjatuh ke belakang, kyungso dengan sigap sudah memeluknya, hingga kini mereka bertatapan sangat dekat.

___________________♡____________________

Park Hye soo. POV.

"Ah kamjagya.."

Hampir saja jantung ini meloncat dari tempatnya jika saja aku tak segera tersadar. Dia dengan senyum hangatnya itu menatapku begitu lama hingga membuat wajahku memanas. Ah mungkin saja sekarang wajahku sudah seperti tomat.

"Aa.. ah miane." Dia segera melepaskan tangannya dari badanku. Kulihat dia jadi salah tingkah dengan menggaruk-nggaruk belakang kepalanya. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku lagi dan lagi. Ah kurasa aku sangat ingin berteriak kegirangan kali ini..

"Ssi.. siapa namamu?" Dia menanyakannya lagi membuyarkan lamunanku sesaat.

"Jeoneun Park Hye soo im ni da."
aku memperkenalkan diriku dan membungkuk 30derajat kepadanya.

"Jeoneun Do Kyung soo im ni da"
dia juga memperkenalkan dirinya. Ah dia sangat sopan bahkan diposisinya sekarang dimana dia adalah seorang idol, aku benar-benar tidak salah memilihnya menjadi biasku selama beberapa tahun ini. Dan tentu saja.. dia adalah D.O yaa tanpa dia memperkenalkan dirinya tadi, aku sudah sangat mengenalmu D.O shi..

"Dimana rumahmu?"
Tiba-tiba dia bertanya kepadaku, yang sontak saja aku merasa sangat terkejut dia menanyakan hal itu.

"Ah.. ne, saya tinggal di Eonju-ro 172 gil."

"Baiklah, ayo kuantar kau pulang."

"Ani.. aniyo, saya bisa pulang sendiri, trimakasih sudah mau mengantarkan."

"Tidak apa-apa akan kuantar kau pulang, tubuhmu masih lemah. Jalan itu juga yang akan ku lewati kembali ke gedung SM."

Aku sangat senang dia menawarkan akan mengantarku, ah bagaimana mungkin seorang idol besar seperti dia.. mengantarkan yeoja biasa sepertiku? Jika fans melihatnya bagaimana? Ah aku baru sadar, dia tidak memakai penutup wajah sama sekali, bahkan baju yang dia kenakan masih sama seperti kemarin.

"Tapi, bagaimana jika.. fans.."

"Gwenchana.. kajja.."

"Ssa.. saya bisa naik bis."

tiba-tiba dia memegang tanganku dan menyeretku keluar dari taman rumah sakit dan menuju ke parkiran mobil. Aku hanya bisa pasrah, ada sedikit kekhawatiran dan juga bahagia? Bahkan jantungku sekarang sudah berdetak tidak beraturan. Ini.. seperti.. mimpi.. aku akan duduk di didalam mobil hanya berdua saja dengan D.O oppa.. oh good..

___________________♡____________________

The Last Memory [D.O 'EXO']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang