4. Like a dream [part 2]

74 6 0
                                    

Park hye soo. POV.

      Siapa yeoja ini? Apa dia kenalan dong-yoon oppa?

"Oppa... aku menemukanmu."

Dia memanggil dong-yoon oppa dengan sebutan oppa? Apa mereka seakrab itu?

"So hyun? Ka.. kau? Kenapa kau disini? Ba.. bagaimana.."

Ada apa dengan dong-yoon oppa? Kenapa dia terlihat sangat panik? Siapa yeoja ini.. aku sungguh penasaran.

"Oppa, kau mengenalnya? Siapa dia?"

"Ug, kau pasti kekasih dong-yoon oppa.. Ah.. aku pasti mengganggu kalian sekarang, sepertinya aku datang diwaktu yang kurang tepat. Ah tapi itu bagus karna kita bertemu disini sekarang aku akan memberitahumu.."

"So hyun! Ayo kita bicara sebentar. Hye soo~aa aku tinggal sebentar oke. Tunggulah disini."

Kenapa yeoja ini? Dia berbicara panjang lebar, tapi tidak juga memperkenalkan diri? Tunggu ada apa dengan semua ini? Dong-yoon oppa kenapa dia tiba-tiba mengajaknya pergi? Ah aku sangat penasaran. Aku tidak tahan untuk diam saja seperti ini, aku akan mencari tau.

Ku lihat mereka berdua sedang berbicara disana, tapi apa yang mereka bicarakan? Aku akan sedikit mendekat agar tau yang mereka bicarakan.

"Oppa, aku tau kau sangat mencintainya, tapi dengan berjalannya waktu, setelah kita tinggal bersama nanti, kau juga akan jatuh cinta padaku."

"So hyun, kau tidak akan mengerti. Aku tidak bisa meninggalkan dia sekarang. Kumohon tunggulah sebentar, dan katakan pada orangtua kita untuk.."

"Hye soo agashi..."

Percakapan apa yang kudengar tadi? Ini seperti mimpi bagiku, rasanya sangat sesak di dada. Apa? Tinggal bersama? Dan kenapa dong-yoon oppa memegang tangannya? Airmataku tak terasa mulai jatuh, aku benar-benar tidak bisa menggerakkan tubuhku sekarang, rasanya kaku. Tapi aku berusaha keras untuk bertanya pada mereka. Dengan suata parau ku yang menahan tangis sedari tadi.

"Hye soo.. ka.. kau.. sejak kapan, a.. aku akan mejelaskannya padamu."

"Apa itu benar? Kalian akan tinggal bersama? Untuk apa?"

Aku benar-benar tak ingin mendengar jawaban dari mereka sejujurnya. Dan kenapa aku bertanya soal itu? Firasatku sangat buruk. Dan yeoja itu tiba-tiba menjawab sambil memegang tangan dong-yoon oppa.

"Mungkin ini akan sangat menyakitimu, tapi kau harus tau yang sebenarnya."

"So hyun, ku mohom henti.."

Aku tak tahan melihat keadaan ini, kenapa dong-yoon oppa selalu saja menghentikan ucapannya? Aku sungguh muak melihat dia selalu menghalangi yeoja ini untuk berbicara. Tanpa sadar aku membentak dong-yoon oppa yang membuatnya sontak terdiam.

"Cukup oppa! Biarkan dia."

"Baiklah. Kami akan menikah hye soo agashi. Orangtua kami telah mengatur segalanya. Dan besok adalah hari pertunangan kita. Kau boleh percaya padaku atau tidak terserah. Aku sudah menceritakan yang sebenarnya padamu. Dan aku akan memberitahumu satu hal. Aku juga sangat mencintai dong-yoon oppa. Walaupun itu akan sangat menyakitimu. Tapi aku tak bisa menyerah sekarang."

Aku benar-benar tidak bisa mengerti situasi apa yang aku hadapi sekarang, penjelasannya tadi, seolah langsung meruntuhkan kebahagiaanku yang baru saja aku rangkai dengan dong-yoon oppa beberapa menit yang lalu. Aku benar-benar tidak ingin mempercayai semua ini, apakah mereka sedang beracting di depanku sekarang? Oh mungkin dong-yoon oppa sedang mempersiapkan kejutan untukku? Benar saja ini hari jadi kami.. sekali lagi aku ingin menanyakan itu pada dong-yoon oppa, namun lagi-lagi aku tak ingin mendengar jawaban itu.

"Oppa katakan itu bohong, kau sedang mengerjaiku kan sekarang? Ini hari jadi kita bukan? Kau membawaku kesini untuk itu bukan?"

Kenapa.. kenapa dia diam? Beberapa saat setelah itu, dia memlukku dan berkata,

"Miane. Jeongmal mianeo."

Kurasakan ada tetesan air hangat membasahi bajuku saat ini, dia menangis? Bahkan sekarang aku mulai membenci memanggil namanya.. tangisannya dan beberapa kalimat itu, telah memberikan semua jawaban yang tak ingin kudengar lagi. Perlahan aku melepaskan pelukannya dan melngkah mundur darinya, tapi dia berusaha memegang tanganku, kali ini aku benar-benar muak. Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Tapi tertahan. Kenapa? Kenapa aku tak bisa meluapkan emosiku? Aku malah berjalan mendekatinya sekarang.

"Aku tak apa, aku bisa bahagia"

"Miane. Jeongmal mianeo"

"Semoga kau bahagia"

Aku berlari tak tentu arah. Kini kurasakan sakit yang teramat perih disini. Di hatiku..

___________________♡____________________

The Last Memory [D.O 'EXO']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang