Catur penasaran dengan amplop surat pemberian perempuan tersebut.
Ia pun mulai menyobek pinggiran amplop dan mengeluarkan surat tersebut dan mulai membaca isi tersebut.
Hai Catur, nama lo bagus deh, gue suka.
- Raina
Catur mengernyitkan alisnya. Ia bingung dengan isi surat dari perempuan itu.
Biasanya para perempuan menyukainya karena wajah tampannya serta kepintarannya, tapi berbeda dengan perempuan yang satu itu.
Ribuan pertanyaan tiba-tiba terlintas di pikiran Catur.
Kenapa Dia harus suka sama nama gue?
Emang nama gue ada spesialnya?
Kayanya nama gue gabagus-bagus amat, malahan jelek.
Karena rasa penasaran Catur begitu besar, maka Ia memutuskan untuk menghampiri perempuan tadi dan menanyakan maksud dari surat yang ditulisnya.
Catur juga tidak mengerti kenapa Ia bisa sepenasaran itu dengan perempuan yang bernama Raina.
***
"Semoga aja kak Catur baca surat dari gua ya Tir."
"Iye iye gue doain dibaca, lu juga nekat banget sih." Ucap Tira sambil membaca novel Dilan 1990.
Tiba-tiba, Catur masuk ke kelas 10 IPA 3 yaitu kelas Raina dan Tira. Raina dan beberapa siswa dan siswi dikelas sempat terkejut atas kedatangan Catur secara tiba-tiba.
Terutama para perempuan yang menatap Catur dengan tatapan lapar.
Namun sedetik kemudian Raina tersadar dan tersenyum karena pasti Catur sudah membaca surat darinya.
Catur mendekati meja Raina dan langsung menarik tangan Raina keluar kelas dan membawanya ke suatu tempat. Sontak beberapa perempuan yang melihat adegan tersebut terlihat sedih, cemburu, dan terheran-heran dengan hubungan antara keduanya.
Catur membawa Raina ke rooftop sekolah SMA Dharma Satu.
"Maksud isi surat yang lu kasih apa?"
Raina tersenyum ketika mendengar pertanyaan dari Catur yang terkesan buru-buru.
"Kepo ya." Goda Raina sambil menaik-naikan kedua alisnya.
Setelah mengatakan hal itu Raina langsung pergi dari hadapan Catur. Ia ingin membuat Catur penasaran, dengan begitu Catur akan berusaha mencari tahunya lagi, sehingga Ia bisa dekat dengan Catur dan mencari tahu kenapa Ia dinamakan Catur.
Ternyata, Catur mengikutinya dan berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan Raina.
"Lo cewe aneh, tinggal kasih tau ke gue apa susahnya sih."
"Gue bakal ngasih tau secepatnya kok dengan 2 syarat." Kata Raina sambil menaikan kedua alisnya secara bersamaan sambil melipat tangannya.
"Ya Allah ribet banget si lu jadi cewe." Dengus Catur.
"Yaudah kalo gak mau, kalo gitu gue balik ke kelas ya soalnya bentar lagi pelajaran Olahraga nih." Ucap Raina sambil membalikan badannya seraya meninggalkan Catur.
Raina pun berjalan ke arah pintu keluar rooftop sekolah dan tiba-tiba Ia mendengar suara teriakan yang berasal dari belajang.
"IYA ! SYARATNYA APAAN?"
Raina berbalik lagi ke arah Catur sambil tersenyum menang. Berbeda dengan Catur, Ia mendengus tidak suka dengan ekspresi licik dari wajah Raina.
"Syaratnya gampang kok, lo cuma perlu anter jemput gue selama seminggu full dan hari sabtu lo temenin gue beli buku di Gramedia, gimana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/127021019-288-k889493.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHESS LOVERS
Teen FictionBerawal dari rasa penasaran Raina dengan Catur. Karena faktanya, Raina sangat menyukai permainan Catur. Padahal, Catur biasanya disukai karena ketampanan dan kepintarannya. Namun dibalik nama Catur yang disukai Raina, tersimpan berbagai teka-teki d...