Hinata menerobos hujan dengan berjalan agak cepat sambil terus memeluk perutnya seolah melindungi sesuatu dari cuaca yang dingin.
Hujan menutupi kesedihan Hinata, tetapi hujan tak bisa menutupi beberapa air mata yang terus terusan mengalir ke pipinya.
Naruto adalah seseorang yang seperti matahari bagi Hinata. Naruto adalah seseorang yang sangat amat ia cintai dengan setulus hatinya yang paling dalam.
Ia tahu jika Naruto menyukai Sakura dan menganggap dirinya sendiri hanyalah sahabat.
Ia tak pernah menunjukkan perasaannya pada Naruto karena tak ingin jika pemuda itu pergi dari sisinya.
Ia terus bertahan dalam keadaan apa pun yang membuatnya menderita agar Naruto tak pergi dari sisinya.
Ia terus menekan perasaannya yang meluap-luap agar selalu bisa di sisi Naruto.
Menahan semua perasaan yang berkecamuk ingin dilepaskan agar ia bisa di sisi Naruto.
Meski semua itu hanya sebagai seorang sahabat.
Semua berantakan ketika perasaan Naruto ditolak oleh Sakura lagi.
Naruto yang frustasi pergi ketempat alkohol dan Hinata dihubunginya karena sudah terbiasa jika ada masalah Naruto segera memanggil Hinata di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apa pun Hinata selalu datang.
Malam itu berlalu sangat cepat.
Kejadian yang berpengaruh besar pada kehidupan keduanya terutama Hinata.
Kejadian itu seminggu sebelum ia bertemu dengan Naruto di cafe tadi dan tujuan Hinata bertemu Naruto tadi ingin menceritakan tentang hasil dari kejadian malam itu yang sekarang sedang tumbuh dalam perutnya.
Tetapi entah takdir atau nasib yang membuatnya tidak bisa mengatakan apa pun hanya demi Naruto, agar tak mengganggu kebahagiaan yang dirasakan Naruto dan membawa perasaannya sendiri jauh dari Naruto.
Menyusuri pinggiran jalan Hinata memutuskan segera membereskan tempat tinggalnya dan pindah yang jauh mungkin pedesaan terpencil dengan halaman yang luas berisikan kehijauan alam bisa membuatnya membaik.
Mengingat Hinata adalah gadis yatim piatu dan tak mempunyai teman tetap maka tidak terlalu sulit untuk melakukan semua itu karena tak ada yang mengganggu dirinya dengan si junior kecil.
Hinata juga memutuskan untuk melupakan Naruto sebisa mungkin dan fokus pada masa depannya yang baru.
Jujur, Hinata menyimpan rasa benci pada Naruto tapi ia dikalahkan oleh cintanya tapi untuk sekarang dan seterusnya ia bisa sedikit demi sedikit membenci Naruto dan segera melupakannya.
Lalu Hinata tersenyum tulus ke depan sambil mengusap perutnya pelan mengingat keindahan di masa mendatang.
.
.
4 years later..“Apa-apaan kau Shika.. kau saja yang pergi kesana aku tidak akan pergi.” Ucap Naruto yang mulai tersulut emosinya.
“Hei.. ini suruhan langsung oleh kaa-san mu Naruto. Kau, itu kan mall uzumaki itu didirikan kaa-san mu apa salahnya jika hanya mengikuti acara itu sebentar. Hitung-hitung kau refreshing.” Bujuk Shikamaru yang ikut terpancing emosinya.
“Tidak, aku akan fokus di sini dan fokus pada pencarian Hinata.” Kata Naruto keras lalu menegak minuman dingin setelah ia ambil dari kulkas kecil yang ada di ruangannya.
Mendadak suasana menjadi hening karena Naruto mengucapkan nama Hinata.
Naruto yang sibuk bergelut dengan pikirannya, duduk di kursi tamu dan mata yang terpejam erat.
Shikamaru tahu Hinata itu siapa.
Hinata adalah sahabat Naruto, orang yang Naruto cari selama empat tahun ini tanpa berhenti atau pun membiarkan diri Naruto sendiri tidur dengan tenang.
Dan membuat Shikamaru yang menjabat sebagai sekertaris Naruto ini pun otomatis terkena imbasnya.
Hinata adalah orang yang selalu bersama dengan Naruto dari waktu SMA sampai lulus kuliah.
Shikamaru tau jika Hinata memiliki perasaan lebih dari seorang sahabat pada Naruto tapi gadis itu menyuruhnya tetap bungkam dan pura-pura tak tahu akan hal itu.
Shikamaru juga tahu kenapa Naruto yang juga sahabat baiknya ini berusaha mencari tahu keberadaan Hinata yang hilang, ia tahu sebabnya.
Karena sahabat kuningnya ini sudah jatuh cinta lama pada si lavender.
Hanya karena perasaan obsesi sementara pada Sakura yang susah ditaklukan dan mengabaikan Hinata yang menahan perasaan cintanya.
Kini Naruto menyesal karena menyepelekan Hinata yang terpenting dalam Hidupnya.
Setelah satu bulan menjalin hubungan dengan Sakura dan menyadari Hinata yang tak pernah menghubunginya hilang tanpa jejak.
Naruto menjadi lebih uring-uringan karena tak bisa menghubungi Hinata dan segera ia memutuskan Sakura yang selalu membebaninya mencari Hinata.
Shikamaru sebenarnya kasihan pada sahabatnya yang sedang memegangi kepalanya dengan satu tangan tapi mungkin ini karma untuk Naruto yang memang sudah tau perasaan Hinata yang sesungguhnya tapi mengabaikannya, memilih mengejar Sakura.
.
.
.
.
TBC 》