chap 6 (END)

690 63 4
                                    

Gomen ne.. soal words yg dikit..
Ini karya mendadak yg di buat kilat 3 jam yg langsung di setor ke sensei untuk diteliti karena akan dilombakan..
Tapi author labil ini nggak jd pakek cerita ini malah ganti yg lain soalnya takut jelek..
Dan dari pada sia2 kerja kilat author yah lebih baik di nikmati para readers buat menghibur mungkin juga mengisi waktu kosong..
Meski juga update nya gk nentu banget hehe..
Sekali lagi gomen to arigatou minna..
.
.
.
.
.
Selamat menikmati ending minnaaa..
.
.
Setelah itu Naruto mengantar Hinata dan si kembar pulang.

Hinata yang terkejut terdapat boneka Kyuubi sangat besar di ruang tamunya.

Ternyata setelah mendapatkan alamat Naruto segera menelfon toko mainan dan menyuruh mengantarkan Kyuubi ke alamat Hinata.

Setelah menidurkan si kembar Naruto menelusuri rumah sederhana tapi Hinata sedangkan Hinata membuat minuman untuk Naruto.

Sekarang mereka berdua sedang duduk di luar kamar si kembar tepatnya berada di ruang tengah atau juga bisa disebut ruang keluarga.

"Jadi Boruto dan Naruko adalah anak-anakku."

Pernyataan Naruto.

"Ya. Tapi mereka hidupku jangan kau ambil mereka dariku Naruto-kun."

Kata Hinata memohon.

"Untuk apa aku hanya mengambil mereka jika mendapatkanmu lagi aku juga bisa."

Senyum Naruto membuat Hinata merona.

"Dengar, maafkan aku Hinata.. selama ini aku terlalu mengabaikan perasaanmu.. saat itu aku berfikir bahwa kau tak akan pergi ke mana pun dan tak bisa berpisah denganku maka dari itu aku tetap ingin menaklukan Sakura karena rasa yang tak nyataku itu lalu baru aku bisa menyatakan perasaanku padamu Hinata, dari sewaktu SMA kau selalu bersamaku dan sudah membuat hatiku terikat hanya olehmu Hinata.. tapi kejadiannya sangat di luar dugaan dan kau meninggalkanku.. aku sempat stress kehilangan kau dari jangkauan pandanganku Hinata.. tapi aku berusaha untuk menemukanmu.. aku merindukanmu Hinata.. sangat.. aku sangat mencintaimu Hinata. Maafkan aku."

Jelas Naruto panjang lebar dan menundukkan kepalanya.

"Maafkan aku juga Naruto-kun.. kupikir dengan kau memiliki Sakura tak akan membutuhkanku lagi dan tak ada kesempatan lagi untukku selalu berdekatan denganmu. Waktu itu aku ingin menceritakan tentang kehamilanku padamu tapi melihatmu sebahagia itu aku tak ingin merusaknya dengan kabar dariku. Aku hanya ingin Naruto-kun bahagia karena aku mencintai Naruto-kun."

Jelas Hinata setenang mungkin.

"Sebagai hukuman kau menghilang dan menyembunyikan si kembar dariku kau harus ku hukum.."

Kata Naruto tegas.

"A-apa?!" Hinata tak percaya.

"Kau harus menjadi nyonya Namikaze, Hinata. Si kembar namanya adalah Namikaze Boruto dan Namikaze Naruko."

Seringai Naruto nampak.

"Huh. Dasar.. tak ada kah cara melamar yang lebih baik? Kalau begitu kau juga harus kuhukum Natuto-kun."

Ucap Hinata tegas.

"Apa?" Tantang Naruto sambil berkacak pinggang.

Hinata berjalan ke arah pintu si kembar dan membukanya pelan dan terlihat Boruto juga Naruko yang menguap lalu berlari memeluk ekor Kyuubi setelah mata saphire mereka melihat Kyuubi.

"Untuk selalu menyayangi kami."

Kata Hinata dengan pipi yang memerah mendekat pada si kembar.

Naruto berjalan ke arah Boruto dan Naruko yang langsung digendongnya kemudian mengecup kedua kening anaknya.

"Tou-chan.." Serempak kembar.

Hati Naruto menghangat mendengar panggilan itu dan Hinata yang meneteskan tangis harunya.

"Dengan senang hati, nyonya Uzumaki."

Jawab Naruto dengan senyuman mendekati Hinata dan mengecup pelan kening Hinata yang memeluk Tripel pirang.


.
.
'Terkadang untuk mencapai kebahagiaan yang sempurna harus merasakan rasa sakit yang luar biasa'
.
.
.
.
.
END

Sebetulnya author juga gk puas endingnya gini ja hehe..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang