Taehyung bergerak gusar dalam tidurnya. Alisnya bertaut, wajahnya tampak menahan sakit. Ia kemudian terbangun dengan peluh dingin dipelipisnya. Tenggorokannya mendadak kering, ia lalu berdiri dan mengendap pelan membuka pintu kamar.
DEG!
Taehyung kembali mematung. Walau baru saja sadar dari alam mimpi, namun inderanya itu sudah menajam seperti sedia kala.
Sosok gadis kecil mengenakan dress hitam itu masih duduk bersandar dipintu basement. Matanya menatap Taehyung, yang hanya melenggang pergi mengindahkannya dan berjalan ke dapur. Membuka kulkas, meneguk segelas air dingin.
Suara TV tau-tau memecah keheningan. Suasana di ruang TV begitu gelap, hanya 1 lampu duduk yang menerangi. Taehyung mengernyit melihat kearah TV itu. Ia sudah kebal dengan hal yang seperti ini, meski jantungnya masih saja berdegup kencang dan badannya menegang.
Taehyung melangkah mendekati TV, tak ada siapapun di sofa, bahkan satu sosok pun. Ia mengambil remote di atas meja nakas, mematikan TV sekaligus melepas kabelnya dari stopkontak. Kemudian kembali ke kamar.
Badannya baru saja berbalik setelah mengunci pintu kamar, tapi matanya langsung membelalak. Wanita setengah badan, merangkak didekat Jungkook yang tertidur pulas. Wajahnya tak jelas, ditutupi rambut panjangnya. Kukunya yang panjang itu menggores kulit Jungkook, tapi tidak meninggalkan jejak.
Wanita itu sekarang melihat kearah Taehyung, mulai merangkak mendekatinya. Taehyung siap berteriak, tapi sebuah suara lain menegurnya.
"Tae?"
Taehyung mendongak, Yoongi yang diranjang atas menatapnya heran. Kedua matanya segaris, tapi Taehyung yakin jika hyeongnya itu baru saja memanggilnya.
"E-eo... Yoongi hyeong? Apa kau terbangun karena lampunya?"
Yoongi mengedip pelan, tak membalas apapun. "Kau sedang apa disitu?"
Taehyung kembali menatap depan, wanita itu menghilang, bahkan tak tampak sama sekali disekitarnya pula. "A-ani... aku, tadi, baru saja dari dapur."
"Yasudah, cepat tidurlah."
Taehyung mengangguk, mematikan lampunya dan menyisakan 1 lampu tidur. Ia kemudian kembali berbaring ke ranjangnya yang tepat dibawah Yoongi.
'Buleo tteolida... buleo... tteolida...'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku menemukannya!"
Seketika semua kepala menoleh pada Seokjin, yang berteriak dari dapur dengan satu tangannya mengacungkan sebuah kunci.
"Kunci apa itu, hyeong?" tanya Namjoon yang berdiri didepan dispenser, tak jauh dari Seokjin.
"Tentu saja basement."
"Apa tidak berbahaya? Sandeul hyeong sudah memperingati kita agar berhati-hati dengan basement." Kata Jimin mengingatkan.
"Tsk, ini kan pagi. Tidak masalah." Seokjin mulai berjalan kearah pintu basement, ia memasukkan kunci itu dan memutarnya agak sulit, dikarenakan kondisi kunci itu sudah tua.
Krek!
Suara kunci yang berhasil dibuka itu membuat yang lain meneguk ludah, tampak tegang dengan suasana mencekam alih-alih penasaran apa yang ada didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASEMENT
FanfictionJangan menggali rasa penasaranmu tentang apa yang ada di sebuah basement. Karena kita tidak pernah tau, perihal buruk yang menanti kita pada akhirnya. ___________________________________ Inspirated by BTS ©Hazel2017 start : 28 Oktober 2017 end...