5

2.1K 444 24
                                    


Taehyung membuka matanya pelan, kepalanya berdenyut ngeri. Ia mencoba untuk duduk, melihat ke sekitar yang ternyata kamar kedua, kamar Namjoon dan Jimin. Ia tak mendapati suara teman-temannya, suasananya begitu senyap seakan ia sendirian. Baru saja Taehyung akan berdiri, sebuah suara mengejutkannya.

"Hai."

Ia terlonjak, melihat gadis kecil itu duduk di atas lemari. Gadis itu kemudian meloncat turun. Mata hitamnya tak lagi mengerikan, berubah menjadi manik cokelat terang. Rambutnya hitam tergerai begitu saja, ia mengenakan gaun abu-abu.

Taehyung meneguk ludah, "sebenarnya... kau siapa?" tanyanya pelan.

"Aku Rachel Lee. Sudah bisa ditebak bahwa aku bukan Korea tulen."

Taehyung manggut-manggut. Ia tidak tau harus menyahuti apa.

"Aku ingin menceritakan sesuatu padamu, Taehyung."

Taehyung mengernyit, rasanya aneh mendengar gadis kecil memanggil tanpa embel-embel 'oppa', kenyataannya, memang Rachel lebih tua darinya.

"20 tahun yang lalu, aku, kedua orangtuaku, dan 4 kakakku, Jayden, Joanna, Tom, dan Hana, tengah berlibur ke bukit kabut ini, dan menginap di villa ini. Teman ayahku, pemiliknya, menawarkan kami villa ini dengan harga murah. Tapi, tanpa kutahu bahwa semuanya menjadi kesalahan besar." Jelasnya mengawali. Rachel menghela nafas, sebelum melanjutkannya ke lebih detail.

"Awalnya kami bahagia, hingga suatu hari, ayah menemukan sebuah buku kuno di basement. Tulisan era Joseon, tapi ayah bisa membacanya. Aku, awalnya menganggap bahwa hantu-hantu yang memperingati aku agar berhati-hati itu, hanyalah lelucon. Kupikir, mereka hanya ingin menakut-nakutiku yang memang memiliki kelebihan ini dalam umur yang muda. Sampai pada ayah membaca satu kata yang berbaris tujuh ke bawah."

"Satu kali ayah membaca, tiba-tiba aku merasa ketakutan. Dua kali ayah membaca, aku tersungkur, rasanya persendianku lemas. Tiga kali ayah membaca, seluruh hantu menghilang. Empat kali ayah membaca, aku merasa tubuhku semakin sulit digerakkan. Lima kali membaca... Ibu mulai berubah."

Taehyung menyimak baik-baik tanpa menyela.

"Ibu tiba-tiba berteriak histeris, membuat ayah berhenti membacanya. Saat kulihat, ibu mengejang, kemudian tak sadarkan diri. Aku juga pada akhirnya pingsan ditempat tanpa alasan apapun. Keesokan harinya, Jayden menghilang. Tak ada kabar apapun, seluruh baju-bajunya masih ditempat, handphone ada diranjang, sepatunya masih di rak, tapi tak ada yang menemukannya. Kami sekeluarga memanggil polisi, tapi tak menemukan adanya penculikan, kakak benar-benar hilang bagai ditelan bumi."

"Menghilangnya kakak pertamaku seolah membuat ibu sangat terpukul, hingga jatuh sakit. Ibu hanya menghabiskan waktu di ranjang, ditemani 3 kakakku dan aku secara bergantian. Saat tengah malam, aku terbangun mendengar suara kunci dibuka. Aku mengendap-endap turun dari ranjang, lalu mengintip keluar. Joanna dan Tom masuk ke basement. Aku membangunkan Hana, yang memang tidur disebelahku. Ia mengatakan padaku, tetaplah disini, aku akan menyusul mereka. Berjam-jam telah berlalu, dan mereka belum kembali. Aku merasa penasaran, jadi aku memberanikan diri mendekati pintu basement dan mengintip. Aku tidak melihat siapapun disana. Tiba-tiba aku merasa pening, dan lagi, aku pingsan."

"Keesokan paginya, semua menjadi kacau. Ibu meraung-raung tangis, keempat kakakku menghilang. Ayah semakin kacau, hingga menanyakanku macam-macam pertanyaan. Berulang kali aku mengatakan bahwa semalam mereka masuk ke basement, tapi ayah semakin marah. Aku juga mengatakan bahwa ada sesuatu di rumah ini dan mengajak mereka untuk cepat-cepat pergi, tapi tidak ada yang percaya. Sekali lagi, polisi datang, memeriksa seluruh ruangan basement, dan tak menghasilkan apa-apa. Aku mengunci diri di kamar, seharian. Tapi, aku dikejutkan dengan kedatangan Hana, hanya saja... ia hanyalah roh."

"Jadi..." Taehyung menggantung kalimatnya. Ia tidak tega mengatakan itu.

"Benar, ia sudah mati. Tapi rohnya berhasil bebas. Ia mengatakan padaku untuk menemukan buku kuno itu dan menyegelnya. Ia juga berpesan untuk berhati-hati saat keluar kamar, karena semuanya berubah. Ayah tampak bukanlah dirinya lagi, begitu juga Ibu. Ayah mengasah pisau penuh kemarahan, sedangkan ibu memotong rambutnya sendiri tanpa perasaan. Aku yakin, mereka telah berubah, entah karena apa, tapi aku berhasil mengambil buku kuno itu di kamar dekat basement, kamar ketiga kakak tertuaku. Hana memanggil roh roh yang berhasil bebas dan menyegelnya bersamaku. Aku tidak tau lagi apa yang terjadi, karena ayah mendobrak masuk ke kamar, dan... membunuhku. Setelah itu, ayah dan ibu masuk ke lemari basement, menghilang disana, seperti ketiga kakakku semua."

Taehyung terdiam, benar-benar tak dapat dipercaya dengan pengalaman tragis Rachel. "Jika kau masih disini, lalu... Hana?"

"Hana adalah wanita yang mendekati Jungkook. Kau sudah melihatnya, kan?"

DEG!

"Maksudmu, wanita dengan..."

"Separuh rohnya telah diambil oleh makhluk itu. Tapi untunglah ia berhasil lolos sebelum lenyap tak bersisa."

"Lalu, apakah kau tau, makhluk dengan 9 rupa itu?"

"Dulu, orang-orang di Kerajaan Yan ingin membuat senjata yang tak terkalahkan. Mereka mengambil 9 orang remaja, 3 perempuan dan 6 laki-laki yang dirasa memiliki jiwa suci. Raja Yeo memanggil 21 ahli penyucian, untuk melakukan ritual. Mereka tidak makan, dan minum. Ritual itu dilakukan selama 9 hari. Dan pada hari ke-9, 21 ahli itu lenyap dimangsa 9 orang yang telah menyatu. Raja Yeo dan prajurit-prajuritnya mengurungnya ke bawah tanah dengan besi berlapis 11. Merasa bahwa ialah yang terkuat, Raja Yeo mulai memerangi kerajaan-kerajaan lain dan mengurungnya ke bawah tanah, menjadi santapan makhluk itu."

Taehyung membelalak, berarti sel jeruji yang ditemukannya sepanjang lorong bawah tanah adalah tempat tawanan dipenjara, dan dijadikan santapan hidup.

"Kau tau, mungkin temanmu yang menawarkan villa ini, adalah hantu."

DEG!

"Itu tidak mungkin... Sandeul hyeong adalah sahabat Seokjin hyeong dan... jika ia hantu, lalu kenapa kami semua dapat melihatnya?"

"Ketahuilah, Sandeul yang kau maksud bukanlah benar-benar Sandeul." Rachel mendekatkan telinganya pada Taehyung. "Kekuatan 9 rupa itu sangat kuat, mereka akan menarik mangsa baru dengan cara apapun, seperti yang dilakukannya pada keluargaku. Ia sedang menyamar." Bisiknya penuh penekanan.

Jantung Taehyung serasa berhenti untuk beberapa detik, keringat dingin mengalir, tubuhnya kaku, sebelum pada akhirnya kegelapan menyambutnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


TBC


Oke, chap ini cukup pendek, karena sengaja sih kupisah antara apa yang terjadi di chap selanjutnya. Chap selanjutnya itu bisa dikatakan final chapter, karena memang, FF ini cuma 41 lembar dalam MS word. Jadi, terimakasih untuk para pembaca yang sudah membaca FF sangat abal ini. Sekiaann dan terimakasih atas Voment yang diberikan^^

BASEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang