Namaku adalah Rachel. Akan kuceritakan sebuah kisah awal mulanya, aku diperbudak olehnya.
Saat itu, umurku baru beranjak 9 tahun.
Aku adalah putri dari seorang raja yang dihormati. Adalah putri dari raja yang serakah. Adalah putri bungsu dari ayah yang rela mengorbankan anak-anaknya.
Ayah bukanlah orang yang baik, tapi selalu memakai topeng kebaikannya di hadapan para rakyat. Seolah ia orang yang bijaksana, patut dihormati, patut dijunjung tinggi.
Era Joseon, peperangan antar wilayah terjadi. Ayah menjadi serakah dan ingin menguasai wilayah. Beliau menggunakan cara apapun, untuk menang, sekalipun harus mengorbankan rakyat-rakyatnya.
Saat wilayah ayah semakin dan semakin menipis, berada di penghujung kekalahan, ayah tidak menyerah.
Lalu, ide gila itu muncul entah dari mana.
Ayah mulai mengumpulkan 9 remaja, melakukan ritual yang aneh, dan tak menghasilkan apapun. 9 demi 9 remaja terus dikorbankan demi menciptakan suatu makhluk yang tak tertandingi, tak dapat mati, abadi, katanya.
Aku masih tidak tau apa yang terjadi diumurku semuda itu. Namun, suatu malam, ayah mulai mengumpulkan para saudaraku. Ketiga istrinya--salah satu adalah ibuku--awalnya menolak keras, mencoba melindungi dan menentang ayah, tapi yang didapat adalah kematian.
Ya, ayah membunuh ketiga istrinya sendiri, membunuh ibuku.
Aku terpaku dan menangis sendirian. Kesembilan kakakku pergi mengikuti ayah, masuk ke ruangan besar ayah yang tak satupun boleh menjamahnya, kecuali ayah sendiri.
Mereka tidak pernah kembali.
Perlahan, musuh-musuh kami mati tanpa sebab. Ayah tersenyum penuh kemenangan, bahkan tertawa gila. Wilayah bukit kabut telah dikuasai, tapi ayah masih belum puas dan berniat memerangi wilayah lain.
Namun, sebelum ayah mulai memerangi, ada seorang raja datang di kerajaanku. Dia menyerah, dan menawarkan kerja sama pada ayah.
Ayah menyetujuinya.
Siapa sangka, raja itu berkhianat.
Aku tidak tau peran apa yang didapatnya, apakah dia antagonis, apakah dia protagonis.
Aku muak dengan ayahku, tapi melihat tubuhnya terbujur kaku juga membuat hatiku sakit.
Raja itu kemudian mengambil alih semua kerajaanku, membunuh siapapun yang berpaling, membunuh para pelayan setiaku, tapi tidak sedikitpun tangannya melukaiku.
Suatu hari, ia pernah mendatangiku ke kamar, sedang menangis sendirian.
Ia menceritakan seluruh rencana busuk ayahku, dan mengapa ayahku bisa tak terkalahkan.
"Para saudaramu telah dijadikan bahan ritual, dan ternyata berhasil. Tubuh mereka menyatu, tapi sangat mengerikan dan tak berperasaan. Musuh-musuh ayahmu mati karena makhluk itu pemakan jiwa. Aku telah menyegelnya."
"Apakah, Yang Mulia tidak mau kemenangan?"
Raja itu tersenyum setelah aku bertanya demikian.
"Yang kuinginkan adalah keabadian."
Aku tidak paham maksudnya, tapi kurasakan sakit mendera perutku setelah itu. Ia, dengan seringai paling mengerikan, melebihi ayah, telah menghunuskan pisaunya kepadaku. Aku meringkuk kesakitan, sementara ia pergi.
Aku mati.
Secara raga.
Namun, jiwaku masih tetap hidup dan menjadi budaknya.
Dia, adalah iblis sebenarnya.
"Berikan padaku 7 raga, setiap tahun, dan jiwamu akan tetap setia bersanding bersamaku, di keabadian ini."
"Baiklah, Yang Mulia."
"Ingat, 7 raga. Cobalah untuk menarik mangsa sebaik mungkin. Akan lebih sempurna, jika kau mengajak para pelayanmu yang juga mati."
"Baiklah, Yang Mulia."
Dan aku akan terus menjadi budaknya. Menarik 7 mangsa dengan menyamar sebagai kawan terdekatnya, dan mengarang sejarah kematianku, pada semua orang indigo yang kutemui.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END
APAAN COBA INI?!! Sumpah, GAK JELAS banget loh, gabisa akutuh suruh jelasin beginian. Tapi, pengen memperjelas aja sih siapa itu Rachel.
Maaf bagi yang enggak mengerti side story ini. Terimakasih juga yang sudah baca dan mengikuti sampai akhir.
Sampai bertemu di karyaku yang lain.
ILOVEYOUU!
KAMU SEDANG MEMBACA
BASEMENT
FanfictionJangan menggali rasa penasaranmu tentang apa yang ada di sebuah basement. Karena kita tidak pernah tau, perihal buruk yang menanti kita pada akhirnya. ___________________________________ Inspirated by BTS ©Hazel2017 start : 28 Oktober 2017 end...