"Seperti malam yang mengagumi siang
Ketika siang datang, malam memilih bersembunyi.Seperti matahari yang mengagumi hujan
Ketika hujan turun, matahari memilih bersembunyi dibalik awan.Seperti fajar yang mengagumi senja
Ketika senja tiba, fajar memilih bersembunyi.Seperti api yang mengagumi air
Ketika air membasahinya, api memilih bersembunyi bahkan berpamitan.Lantas, samapai kapan seperti itu? ".
Selepas shalat magrib dan selesai membaca alqur'an, kia membuka perangko navy yang diberikan oleh adiknya tadi sore. Didalam perangko tersebut kia menemukan kertas yang berisi sajak puisi. Entah siapa si pengirim sajak misterius itu dan entah apa maksudnya sosok misterius itu memberikan puisi yang berjudul "mengagumi lalu bersembunyi" atau si penulis puisi ini salah orang. "mungkin dia salah kirim puisi, maksudnya untuk sang kekasih eh malah nyasar". Batin kia.
Kia tidak ingin terlalu memusingkan puisi misterius itu. Tapi karena suka dengan warna perangkonya, kia memilih untuk menyimpannya di dalam laci ketimbang membuangnya ke tong sampah.Kia mengambil handphone yang tergeletak di atas meja belajar. Terdengar sebuah bunyi pertanda ada pesan yang masuk. Kia membuka pesan tersebut yang ternyata berasal dari ummi nya sendiri.
From Ummisyg :
"kak ayo turun kita makan dulu skalian ajak abang turun juga, ummi sama dede udah nunggu di meja makan yaa".To ummisyg :
"okesiap mi"***
Sesampainya di meja makan kia disambut hangat oleh orang - orang kesayangannya. Kecuali abi, entah kenapa sampai detik ini abi belum juga menghubunginya bahkan abi tidak menghubungi ummi.
"ummi abi apa kabar ya?". Tiba-tiba saja suara adiknya membuyarkan lamunan kia.
"insyaAllah abi baik-baik aja".
"abi sampai kapan mi diluar kota nya?" terdengar dari suaranya zafran pun sepertinya merindukan abi.
"kalo urusan abi sudah selesai pasti abi pun langsung pulang, kita do'a kan saja ya semoga abi selalu di lindungi Allah disana".
"ayo kita lanjutkan makannya lagi". Sambung ummi.
Akhirnya merekapun melanjutkan makan dalam diam semuanya fokus pada makanan dan fikirannya masing-masing. Dari Ruang makan kini yang terdengar hanya suara sendok yang beradu dengan piring.
Ketika selesai makan ummi hendak merapikan piring kotor namun kia langsung melarangnya. Entah hobi atau bagaimana kia selalu senang ketika mengerjakan pekerjaan rumah. Namun ada satu pekerjaan rumah yang belum ia kuasai, yaitu memasak.
Selesai merapikan meja makan dan mencuci piring kia pun bergabung bersama yang lain di ruang TV. Disana terlihat ummi sedang membantu syakila menambah hafalan al-qurannya, zafran sepertinya sedang mengerjakan tugas sekolah nya.
"kak bagaimana test di SMA tadi?" tanya ummi ketika kia sudah duduk di sofa.
"Alhamdulillah lancar mi".
"kira-kira bagaimana dengan hasilnya?".
"insyaAllah, mudah-mudahan lulus mi"
KAMU SEDANG MEMBACA
syauqia Abdullah (Gadis Lemah Lembut Dengan Sejuta Luka)
Diversoscerita tentang kenyataan hidup yang tak biasa yang harus dihadapi oleh seorang gadis yang sudah ditakdirkan oleh Allah menjadi sosok yang lemah lembut.