Chapter 5

12.4K 641 3
                                    

Hari ini aku akan kedatangan tamu yang membawa informasi tentang shakilla. Ya dia adalah kevin suruhanku untuk mencari informasi tentang shakilla selengkap-lengkapnya. Waktu sudah siang kevin pun sudah sampai dikantorku dengan membawa foto serta catatan tentang shakilla. 

"Hai zan." Sapa kevin

"Buruan vin. Apa yang lo dapet?" 

"Nih semuanya ada disini." Kevin menyodorkan map merah

"Ok, thanks. Bayaran loh udah gue transfer ya semalem."

"Siap bos. by the way kenapa sih lu nyari informasi tentang cewe itu?Mau lu nikahin?"

"Kepo deh lu. Ini buat nyokap gue."

"Nyokap lu? Nyokap lu ada masalah sama tuh cewe?"

"Engga ada. Udah ah ini urusan gue. Udah sana pergi." Aku mengusir kevin dengan cepat karena kalau dia berlama-lama disini dia akan terus menggoda karyawan wanita disini

"Oke oke, kalo butuh bantuan lagi call me bos haha."

"Bawel lu haha."

Kevin sudah meninggalkan ruangaku. Dan aku mulai membuka map merah yang berisi semua informasi tentang shakilla. Terdapat foto shakilla yang diambil oleh kevin dan aku tersenyum tipis melihat foto tersebut. Aku mulai membaca satu persatu tulisan di kertas tersebut.

Shakilla Maryam umur 22 tahun bekerja di white house cafe menjadi seorang pelayan, tinggal di jalan dago timur no 1a. Orang tua shakilla meninggal saat dia berumur 10 tahun. Shakilla sempat dirawat oleh Tantenya bernama Lita husain dan juga suaminya bernama doni. Kini Lita tante dari shakilla dirawat dirumah sakit jiwa karena mengalami gangguan tekanan batin yang tidak bisa ditanggung. Lita mengalami sakit karena sang suami berselingkuh dari lita, karena lita tidak bisa mempunyai anak. Semenjak lita masuk ke rsj, shakilla hidup seorang diri dan memutuskan bekerja sebagai pelayan. Dia tidak memiliki agama. Dan saat ini lita sedang berlibur di pantai bali selama 6 hari karena mendapat cuti dari bos cafe tersebut.

Aku membaca setiap detail tulisan dikertas tersebut. Tidak memiliki agama? Apa maksudnya? Seorang wanita jaman sekarang tidak memiliki agama? 

aku langsung menghubungi mama. Memberikan informasi tersebut kepadanya.

"Assalamualaikum mah.

"Waalaikumsalam zan. Ada apa nak?"

"Mah, aku udah dapat informasi tentang wanita itu."

"Shakilla maksudmu?"

"Iya mah. Aku kerumah tante sekarang ya."

"iya nak mama tunggu."

Aku pun langsung memutuskan sambungan telfonku dengan mama dan bergegas kerumah tante dina untuk memberikan map merah ini. Sepanjang perjalanan aku memikirkan shakilla hingga aku merasa kesal.

"Engga punya agama? Apasih ini maksudnya. Argh."

~~~

Aku pun sampai diruma tante dan langsung kekamar mama untuk memberikan map merah ini.

"Mama."

"Assalamualaikum dulu nak, bikin kaget mama aja."

"Iya mah maaf. Assalamualaikum."

"Waaalaikumsalam."

"Nih mah informasi tentang shakilla." akupun meyodorkan map merah tersebut

Mama membuka map tersebut dan melihat foto gadis yang dia sukai hingga membuatnya tersenyum.

"Dia cantik zan. Tapi, coba dia pake kerudung ya zan pasti tambah cantik." ucap mama tersenyum

"Mah baca dulu semuanya."

"Iya nak iya."

Mama pun membaca kertas tersebut. Dan membuat mama meneteskan air matanya.

"Mama sangat kagum terhadap gadis itu. Begitu banyak penderitaan yang telah shakilla dapatkan namun dia terlihat tegar zan." ucap mama menghapus air matanya

"Mama engga nyangka zan. Shakilla tidak percaya Tuhan." wajah mama berubah menjadi tatapan bingung 

"Aku juga mah."

"Dia tersesat zan dan hidupnya... Ya Allah kasihan sekali dia nak." Aku hanya diam dan duduk dipinggir ranjang

"Zan, kamu mau engga menikahi dia?" ucap mama dengan menatapku serius dan aku terlonjak bangun dari ranjangku

Akupun sangat kaget dengan penuturan mama. Aku sangat tidak menyangka bahwa mama berfikiran sepanjang itu hingga ingin aku menikahinya.

"Mah ngomong apa sih. Jangan ngelantur mah." 

"Zan, kasihan dia zan. Hidupnya sangat menyakitkan, dia masih muda dan dia pantas mendapatkan kebahagian. Mama sekarang tahu kenapa dia tidak percaya akan adanya Tuhan. Karena dia menyalahkan Tuhan atas semua yang telah ia dapatkan zan. Nak, shakilla butuh bimbingan. Dan kamu pantas membimbingnya. Mama kasi kamu berfikir nak, semua kembali kepada keputusanmu. Mama juga tahu, kamu menyukai dia dari pertama kamu melihatnya. Tapi kamu selalu menghindari akan hal itu. Pikirin lagi ya nak keputusan mama." ucap mama dengan wajah yang sangat berharap

Mama pun meninggalkan aku sendirian dikamar. Aku merasa bingung dengan apa yang diucapkan oleh mama. Apakah memang aku sudah menyukai gadis itu dari pertama bertemu? Aku benar-benar bingung akan semua hal ini. Aku ingin melindungi gadis itu, tetapi aku tidak mencintai gadis itu. Bukankah pernikahan harus dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang? Semua ini sulit sekali untuk difikirkan.

"Yatuhan aku harus gimana. Apakah ini jalan yang kau takdirkan untukku?"Gumamku dengan frustasi

MasyaaAllah ini pegel banget haha

Maaf ya jika cerita ini membosankan. Tetep dukung, kasi bintang yaa:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang