Hari Paling Aneh

116 7 2
                                    

Seumur hidup, sejak kali pertama ada detak di dada dan denyut di nadi, ini hari paling aneh yang harus kuhadapi. Hari paling membuat gundah hati. Seketika, aku terserang sejenis demam atau entah apa. Tubuhku gigil. Lututku lunglai. Jantung berdetak tak keruan. Tubuhku bergetar tak kepalang. Lidah kelu bukan main.

Ada yang salah dengan diriku. Dan aku tak tahu kenapa. A-apakah ini karenamu?

Kau. Mungkin saja ini bukan kali pertama kita berada di tempat yang sama. Mungkin juga bukan pertama kalinya kita berselisih jalan, berpapasan, atau tak sengaja beriringan. Namun, entah sebab apa, dan entah bagaimana muasalnya, tetiba aku menatapmu. Lalu, sepersekian detik (saat waktu serasa bergulir sedemikian lambat) kau menoleh. Kita bersitatap. Ada hentakan keras di balik rongga dadaku. Begitu keras hingga kukira kau dapat mendengarnya. Orang-orang yang berlalu-lalang seolah bergerak pelan. Waktu perlahan-lahan berjalan kian lambat. Kau kudian tersenyum, menyisipkan beberapa helai rambut yang jatuh ke balik daun telinga. Aku merasakan, seluruh aku meluruh padamu. Di hadapanmu, luruh dan luluhlah segenap aku.

Dan, hal pertama yang kurutuki adalah mengapa baru sekarang kita saling menemukan.

Hari itu aku tahu, aku tak lagi baik-baik saja. Hari-hariku tak lagi sama. Mulailah berdatangan segala hal paling aneh dan ganjil padaku. Entah itu kunang-kunang berpusing di sekitar kepala, atau sejumlah kupu-kupu terbang menggelitiki perut, atau cahaya yang begitu cemerlang saat menatap dua bola matamu yang cerlang, entah pula rupamu yang gemar sekali hadir di setiap lelap dan lamunku. Kau ada di setiap sudut aku melempar pandang. Kau, seolah bergelayut di pelupuk mata, membisik di sisi telinga, menyelinap ke dalam dada. Kau, mengubahku menjadi musafir yang luntang-lantung mencari jalan pulang di tengah padang pasir, yang di malam hari akan bersenandung lirih menyanyikan sajak-sajak untuk kekasih hati, ditemani api mengunggun yang seperti enggan hidup enggan mati. Apa aku akan menjelma Majnun yang gila karena cintanya pada Laila?

Pada hari aku menatap ke kedalaman matamu, kau mencuri hatiku. Pada hari kau balik menatapku dan melempar senyuman, kau meluruhkan segenap diriku. Sejak hari itu, seisi duniaku jungkir balik dan seketika saja, ia mulai berporos padamu.

Aku, sekejap mata, menjadi aku yang lain. Aku yang dilanda asmara. Aku yang terjatuh pada cinta.[]

| @peladangluka

Kau tentu pernah mengalami hari yang (juga) aneh. Maukah kau menceritakan seberapa aneh hari ketika pertama kalinya kau jatuh hati pada seseorang? Tulis ceritamu di kolom komentar. Aku dengan hati yang bahagia akan membacanya. ♡♡

Belajar MelepaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang