-Dedicated to Tsabita E. F-
Hamparan biru menyeka rindu
Menebar aroma kehausan pilu
Memercikkan asa tuk memilikimu
Sang peneguh yang enggan menyambutT'lah terhitung seribu satu
Ombak menerjang keteguhanmu
Mencari celah hatimu yang beku
Tuk sekedar singgah dan bercengkramaT'lah terhitung seribu satu
Ombak mencoba mengikis dindingmu
Berharap suatu hari kau kan sadari
Bahwa hadirmu selalu kunantiUkiran senyum terabaikan
Uluran tangan tak tersampaikan
Sepenggal kisah nan usang
Saksi ketulusan yang tak kau hiraukanApakah dindingmu takkan terkikis?
Walau ombak selalu menghampiri
Apakah kau takkan menoleh ke arahku?
Seseorang yang selalu berlari kepadamuMungkin hadirku semu dan kelabu
Mungkin usahaku adalah lelucu
Namun perlu kau tau
Kau, sang pelabuh yang selalu kutuju
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Satu Kata
PoetryKetika bibir tak lagi mampu berucap kata. Ketika hati tak mampu menorehkan fakta. Sebaris kalimat pun tak dapat mewakili seluruh asa, maka sajak ini kupersembahkan untuk setiap hati yang tak utuh lagi :) Happy Reading, Elvara Cindy