semburat jingga menari di angkasa
desiran angin membelai lembut semesta
mengaburkan air mata bernaung luka
membisikkan nama sang pemilik senjarindu ini kian merajuk
membuat gemuruh hati yang sepi
menanti sosok yang tak akan kembali
hingga tiap detik waktu terasa meragurindu ini kian menyatu
melekat pada setiap ruang hati yang terhujani
menjadi saksi akan sebuah kehilangan
lalu menghamparkan luka seluas angkasarindu ini kian membiru
mencari tahu alasan semesta
menyelipkan setitik pilu dalam do'a
untuk sebuah rindu yang tak lagi bertuan------
Hai! Selamat malam :) Bagaimana rindunya? Sudah menemukan penawar? Hehe.. Thanks for read this absurd poetry, kalau ada yang mau request tema sajaknya boleh kok, silahkan komen aja :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Satu Kata
PuisiKetika bibir tak lagi mampu berucap kata. Ketika hati tak mampu menorehkan fakta. Sebaris kalimat pun tak dapat mewakili seluruh asa, maka sajak ini kupersembahkan untuk setiap hati yang tak utuh lagi :) Happy Reading, Elvara Cindy