chapter 1 (revisi)

3.9K 84 0
                                    

Yang tetep bertahan di cerita ini. Makasih ya..
Sesuai janji nih aku mulai chapter awal dimana Arexa bertemu dengan Arka...
Selamat membaca 😊

_________

Arexa berjalan memasuki sebuah kelab malam dengan tangannya yang menggandeng sang kekasih. Jika bukan karna permintaan Bagas tentu saja Arexa kini lebih memilih pulang kerumah dan tidur dikasur yang nyaman.

"Sayang, kamu ikut aku menemui teman-teman atau mau disini" tanya Bagas

"Aku disini saja" jawab Arexa.

"Baiklah, tetap disini sampai aku kembali" ucap Bagas mencium pipi Arexa, kemudian pergi meninggalkan Arexa.

Arexa berjalan menuju bar, banyak pasang mata kini menatap kearahnya. Kilau lampu dan dentuman musik terdengar keras sedikit membuat ia tidak nyaman berada dikeramaian.

"martini" Arexa memutuskan untuk duduk disana dan memesan minuman.

"Baiklah, ini dia satu martini untuk nona yang cantik" Ucap bartender mengedipkan sebelah mata, Arexa hanya tersenyum kecil.

"Tidak bagus seorang wanita di malam hari berada di tempat seperti ini, kecuali kau memang sudah terbiasa" terdengar seorang pria dengan suara berat yang terdengar sangat seksi?

Tidak. Arexa langsung menggelengkan kepala, terlalu lama berada ditempat itu membuat otaknya sedikit tidak waras.

"Hi nona! apa ibu mu tidak mengajarimu sopan, santun? jika ada yang bertanya pada mu maka kau harus menjawabnya"Suara pria itu lagi-lagi terdengar.

'Ah ternyata dia bicara pada ku ya' batin Arexa.

Arexa memutar posisi duduknya menghadap pria itu. Ketika akan menjawab bibir Arexa sepertinya terkunci rapat.

Pria itu sangat tampan, matanya yang coklat kini tepat menatap Arexa membuat Arexa diam tanpa berkedip sesaat jatungnya berdetak sangat kencang.

Pria itu berdehem dan tersenyum miring melihat reaksi Arexa. Arexa menyadari sikapnya buru-buru ia memalingkan wajah menatap kearah lain.

"Apa ibu mu tidak pernah memberitau pada mu?sangatlah Tidak baik jika mencampuri urusan orang lain" Jawab Arexa tanpa menatap pria di samping disampingnya.

"kau benar ibu ku terlalu sibuk untuk hal seperti itu" Jawab pria itu dengan nada sinis.

Arexa membulatkan mata tak percaya dengan jawaban pria disampingnya itu.

Arexa membuka dompet lalu mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar minuman lalu pergi dari tempat itu.

Arexa menunggu ditempat parkir tak lama setelah ia menelfon, Bagas keluar dari kelab dan menghampiri Arexa.

"Kamu ngapain diluar? Kenapa tiba-tiba nyuruh aku kesini?" Tanya Bagas dengan wajah kesal karna Arexa menganggu acaranya bersama teman-teman.

"Aku capek Bagas ini udah malem. Aku mau pulang mau istirahat" Jawab Arexa.

"Ini kamu bawa aja mobil ku. Biar nanti aku pulang bareng teman, tidak mungkin aku pulang sekarang acara didalan belum selesai" Ucap Bagas sambil menyerahkan kunci mobilnya pada Arexa.

Arexa mengernyitkan kening, ia tidak menyangka dengan ucapan Bagas. Ternyata Bagas lebih memilih bersenang-senang dengan temannya dan membiarkan ia pulang seorang diri dimalam hari. Hal itu membuat Arexa sedikit tersinggung.

"Baiklah kembali saja kedalam, urusi acara temanmu itu. Dan tidak perlu repot-repot aku bisa pulang sendiri" Jawab Arexa segera berlalu meninggalkan Bagas.

Arexa langsung menyetop taksi, untungnya malam ini jalanan masih ramai dan juga masih ada taksi yang beroprasi walaupun sudah larut malam.

***

Sesampainya dirumah, Arexa membuka pintu perlahan. Lampu ruang tengah sudah gelap menandakan bahwa sang mamah telah terdidur lelap.

Untung Arexa selalu membawa cadangan kunci rumah, jadi dia tidak perlu susah payah menggedor pintu rumah hanya untuk masuk kedalam.

Arexa bergegas menuju ke kamar dan membersihkan diri setelah itu naik ke atas kasur untuk tidur.

Ia mengingat kejadian tadi ketika bertemu pria asing yang menurutnya tampan di Kelab. Lalu ia mengingat perlakuan Bagas padanya di kelab malam tadi membuat ia kesal bukan main. Arexa melihat jam di atas nakas menunjukkan pukul 01.30 dini hari.

Ia pun langsung memejamkan mata mencoba memasuki dunia mimpi dan berharap jika esok tidak bangun kesiangan karna terlalu lelah.

______

Maaf kalo banyak typo hehe..

My Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang