chapter 7 (revisi)

2.7K 67 0
                                    


Hari ini Arexa memeriksa jadwal yang akan ia serahkan pada Arka. Arexa teringat percakapan dirinya dan Bagas tadi malam.

Flashback on

Setelah makan malam selesai Bagas mengajak Arexa untuk pamit dan pergi.

"Maaf pa, kami harus pulang lebih dulu" ucap Arexa dengan senyum.

"ya, aku juga sudah selesai dan akan pulang" balas Arka tersenyum ramah, matanya tidak luput memandangi Arexa. Bagas hanya tersenyum ia langsung menarik tangan Arexa dan pergi dari sana.

Di mobil hanya ada keheningan diantara Bagas dan Arexa. Beberapa menit kemudian mobil Bagas berhenti melaju tepat didepan rumah Arexa.

"Terima kasih malam ini" kata Arexa tersenyum menatap Bagas.

Bagas hanya tersenyum, namun Ketika Arexa hendak membuka pintu mobil Bagas langsung mencekal tangannya. Bagas menatap lekat Arexa dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Arexa.. " lirihnya.

"Ya.." jawab Arexa, deru nafas Bagas terasa hangat menerpa wajahnya karna jarak mereka saat ini sangatlah dekat bahkan dahi mereka saling bersentuhan.

"Berhenti bekerja untuknya!" ucap Bagas pelan namun penuh ketegasan.

"Apa!" ucap Arexa terkejut kemudian ia mendorong tubuh Bagas sedikit menjauh.

"Aku tidak suka dengan cara dia memandangmu" jawab Bagas menggenggam tangan Arexa.

Arexa sedikit bingung mengartikan ucapan Bagas, kenapa? memang siapa yang memandangnya? dan apa masalah Bagas sebenarnya.

"Aku tidak suka melihat Arka yang terus menatapmu intens, apalagi saat kamu membalasnya dengan senyum. Huh.. Sangat menjengkelkan" ucap Bagas tersenyum sinis lalu membuang wajah menatap arah lain.

"Tapi diantara kami tidak ada hubungan apapun. Aku dan dia hanya sebatas atasan dan bawahan saja. Lagipula tadi kamu lihat sendiri dia sudah punya kekasih" Terang Arexa pada Bagas.

"Aku tau. Tapi, kalian akan menghabiskan banyak waktu bersama. Bagaimana jika itu terjadi?" Tanya Bagas menatap Arexa serius, rahangnya mengeras ketara bahwa saat ini ia sedang menahan amarahnya.

"Kamu meragukanku?"Arexa balik bertanya. Namun, Bagas hanya diam tidak menjawab sepatah kata pun bahkan sekarang Bagas sama sekali tidak ingin memandang kearah Arexa.

Lama mereka saling terdiam dalam keheningan.

"Pulanglah. hati-hati jika sempat beritau aku jika kamu sudah sampai dirumah" ucap Arexa pelan.

Namun Bagas sama sekali tak merespon. Arexa menatap Bagas sayu kemudian ia langsung membuka pintu dan keluar dari mobil.

Bagas memukul stir mobilnya, ia sadar perkataannya pasti menyinggung wanitanya itu. Hanya saja ia takut, bukannya ia ragu pada Arexa hanya saja ia merasa bahwa Arka menginginkan Arexa terlihat dari cara ia memandang Arexa. Ia hanya tidak mau kalau-kalau Arka berhasil merebut wanitanya itu. Bagas tidak akan membiarkannya, ia akan melakukan apapun untuk membuat Arexa tetap menjadi miliknya.

Flashback  off

Arexa tersentak karna sebuah guncangan dibahunya.

***

Arka pov

Aku datang 15 menit sebelum jam kantor. Para pegawai membungkuk hormat menyambutku.

"Pagi pak" sapa pegawai wanita padaku.

Aku pun membalas sapaannya dengan senyuman.

Sebenarnya aku lebih suka tidak terikat seperti ini, tapi karna wanita itu aku jadi mau bekerja sebagai CEO disini.

Ah ia wanitaku, membayangkannya membuatku tersenyum aku tidak sabar bertemu dengannya dan melihat wajah cantik miliknya.

***

Arka terus tersenyum seperti remaja yang baru jatuh cinta. Baru kali ini ada wanita yang membuatnya segila itu.

Sebelum masuk keruangannya Arka melewati meja tempat Arexa, ia melihat wanita itu sedang melamun. Arka menghampiri Arexa.

"Arexa, apa jadwalku hari ini?" Tanya Arka.

"Arexa... Arexa!" Panggilnya dengan suara keras.

Namun, tidak ada jawabannya sama sekali. Akhirnya Arka menyentuh pundak Arexa dan mengguncangnya keras, membuat Arexa terkejut.

"Apa yang bapak lakukan" tanya Arexa menatap tajam Arka.

Arka menaikan satu alisnya, seharusnya ia yang berkata seperti itu apa yang dia lakukan sehingga tidak menjawab ucapannya.

"Jadwal saya hari ini?" Ucap Arka datar

"Pagi ini bapak ada meeting jam 8 pagi" jawab Arexa

"Baik. Kalau begitu siapkan semua keperluanku" ucap Arka lalu pergi menuju ruangannya.

Arexa teringat sesuatu, ia segera berlari menyusul langkah Arka.

Arka hendak membuaka knop pintu namun langkahnya terhenti ketika Arexa memanggilnya.

"Tunggu pa. Saya lupa.. Nanti malam ada acara jamuan makan malam, Mr. Gerald baru saja meresmikan Hotel barunya. Dan anda diundang untuk acara itu " ucap Arexa menyodorkan sebuah undangan.

"Baiklah kalau begitu kau juga bersiap karna kau akan ikut bersamaku"ucap Arka kemudian ia langsung meninggalkan Arexa.

_____

Yeay up lagi, hehe maaf ya lama wkwk maklum penulisnya masih amatir😁

Semoga ga mengecewakan pembaca yah, makasih yang udah baca dan juga buat readers yang setia menunggu aseks😂

Vote dan coment nya dong yaya
Kalian luar biasa aku luv 😘

Sorry typo.

My Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang