chapter 6 (revisi)

2.6K 68 0
                                    

Arexa kini tengah bersiap diri sebentar lagi Bagas akan datang, rencananya mereka akan pergi berkencan malam ini. Arexa tersenyum melihat hasil polesan yang ia ciptakan pada wajahnya

Tok.. Tok.. Tok

"Nak, Bagas sudah datang dia menunggumu" ucap Lyna mamahnya.

"Ia ma 5 menit lagi aku keluar" jawab Arexa dari dalam kamar.

Arexa kembali melihat pantulan tubuhnya pada cermin takut-takut ada yang terlewatkan. Setelah dirasanya benar ia pun bergegas keluar untuk menemui Bagas.

"Hai sweety malam ini kau cantik sekali" ujar Bagas sembari mengerlingkan mata.

Arexa memutar bola matanya jengah.
"Ayolah, jangan memuji terlalu berlebih" ujarnya kemudian tersenyum.

Bagas tertawa kemudia ia beranjak menghampiri Arexa dan menggenggam tangannya.

"Tante Bagas bawa Arexa sebentar ya" izin Bagas pada Lyna.

"Baiklah, pulangnya jangan terlalu malam" jawab Lyna tersenyum.

Mereka tertawa.

"Dah.. ma Arexa pergi dulu" kata Arexa tersenyum.

***

Kini Arka sedang duduk dibalkon kamarnya.

Ia menghisap puntung rokoknya, seharian berdiam diri di kantor membuat ia penat dan merasa jengah.

Tok.. Tok.. Tok..

Arka mendengar pintu kamarnya diketuk tapi ia tidak ingin menanggapinya.

Tok.. Tok.. Tok..
Gedoran pintu makin terdengar keras.
Brak!

"Sayang, kenapa tidak dibukakan pintunya" ujar Celia menghampiri Arka.

Sudah Arka duga jika wanita itu yang datang, Arka tetap diam tidak menanggapi.

Celia duduk disamping Arka ia menyandarkan kepalanya di bahu Arka.

Arka tak bergeming sedikitpun ia tetap sibuk pada kegiatannya menghisap rokok.

"Arka.. Maaf tadi siang aku bersikap kekanakan. Aku janji tidak akan mengulanginya" ucap Celia tersenyum

Namun tak ada niatan dari Arka untuk meladeni ia tidak ingin banyak bicara malam ini.

"Arka.. Please, jangan diamkan aku" ujar Celia mengacak rambutnya frustasi.

Arka hanya melirik kearah Celia kemudian kembali menatap lurus ke depan. Lama saling terdiam Arka merasa bosan dan beranjak dari duduknya masuk menuju kamar merebahkan diri diatas kasur.

Tiba tiba sisi kasur yang lain berdecit tanda seseorang juga menaikinya.

"Celia, Apa yang kau lakukan disini? Ayolah jangan mengganggu" ucap Arka kembali duduk dari tidurnya.

"Aku ingin meminta maaf" ujar Celia penuh permohonan.

"Aku memaafkanmu Celia, sekarang kau keluar aku ingin tidur" jawab Arka.

"Tidak! Aku mau disini bersama mu" jawab Celia kekeh

Arka mengusap wajahnya kasar
"Baiklah apa yang kamu mau" ujarnya dingin

Celia mengembangkan senyum diwajahnya.
"Dinner" ucapnya penuh kemenangan.

Arka beranjak kemudian mengambil kunci mobilnya dan keluar dari kamar dengan sedikit membanting pintu.

Celia tersenyum miring kemudian keluar menyusul Arka.

***

"Bagas.. kita mau makan dimana" ucap Arexa menatap Bagas yang sedang fokus menyetir.

"Kita akan pergi ke tempat favoritku by.." ujar Bagas tersenyum menolehkan wajahnya pada Arexa sebentar kemudian kembali fokus pada jalanan.

Arexa mengangukkan kepalanya lalu menatap keluar jendela. Lama berdiam diri dan fokus pada pikiran masing masing akhirnya mereka sampai disuatu tempat.

Bagas membukakan pintu mobil untuk Arexa membuat Arexa tersenyum, lalu Bagas membawa pinggang ramping Arexa kedalam rengkuhannya.

Mereka berjalan beriringan memasuki restoran dengan senyum yang tak luput dari pandangan, terlihat serasi membuat orang yang menatapnya merasa iri Bagas tetap pada posisinya bahkan mengeratkan rengkuhannya ketika banyak pasang mata yang menatap memuja pada Arexa.

Arexa hanya tersenyum dengan perlakuan yang diberikan Bagas. Kini mereka duduk ditempat yang sudah Bagas pesan.

Tiba suara mengintrupsi membuat Arexa menolehkan kepalanya.

"Pak Arka.. " ucap Arexa

Bagas mengeryitkan dahi bingung
"Siapa dia by?" Tanya Bagas penasaran.

"Oh, dia anaknya pak Alderan ia yang menggantikan posisi CEO di kantor" jawab Arexa memperkenalkan Arka. Bagas hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Bagimana jika aku bergabung dengan kalian" ucap Arka membuat ketiga orang didepannya menatapnya kaget.

"kenapa? Mejanya terlihat cukup untuk kita semua" ucap Arka tanpa intrupsi ia mengambil posisi duduk disebelah Bagas bersebrangan dengan Arexa.

"Tidak masalah silahkan anggap saja doubel date" ujar Bagas mengedikan bahu.

"Lihat mereka tidak masalah, duduk. Jika kau tak mau tak apa kita pulang" ucap Arka dingin pada Celia.

Mereka menunggu pesanan makanan sembari mengobrol, dominan Arka dan Bagas mereka sibuk membicaraka seputar bisnis. Namun Arka tak terlalu menyimak ia lebih fokus dengan pemandangan dihadapannya, sesekali ia melihat Arexa dengan intens.

Arexa merasa risih sebenarnya atas sikap Arka, ia sendiri bertanya-tanya mengapa sedari tadi mata Arka tak luput dari dirinya.

Tanpa mereka tau Bagas mengatupkan rahangnya keras menahan amarah bagaimana tidak Bagas sangat tidak suka melihat cara Arka menatap Arexa itu membuatnya tak merasa dihargai sebagai kekasih Arexa. Sedangkan Celia hanya diam ini tidak seperti yang ia inginkan, ia benci Arexa yang membuat perhatian Arka teralihkan. Bahkan Arka tak menghiraukan Celia sama sekali dan itu membuat Celia makin membenci Arexa.

Ketika pesanan datang mereka menyantap hidangannya dalam diam. Makan malam kali ini membuat keempat orang itu sibuk dengan pikirannya masing masing.

________

Wih akhirnya up juga yang chap 6
Sebenernya lg mentok bgt nih tapi gpp deg up aja dulu ya wkwk,
Maaf klo part ini kurang asik hehe maklumin ya, klo sempet ntar aku perbaiki lah ya hoho..

Jangan lupa sempetin vote nya 😂
Luv 😘😘

Sorry typo.

My Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang