Author pov
Setelah dari ruangan tadi, mereka di beri intruksi oleh guru untuk segera ke kelas masing masing untuk melanjutkan pelajaran yang tadi sempat di terlewatkan karena pemberitahuan tentang ikutnya mereka dalam olimpiade.
Setelah mereka sampai di kelas, jovita langsung duduk di tempatnya seperti biasa. Namun jovita merasakan aura menegangkan dari sebelah kiri tempat duduknya. Tempat duduk yang berada di samping kiri jovita yaitu Reynard. Entah kenapa setelah dari ruang bp/bk dia sangat diam sekali. Memang sih dalam kesehariannya dia selalu diam, akan tetapi saat ini diam nya seperti memiliki tujuan tertentu.
Jovita terus memikirkan Reynard,kok lu kayak lagi ngebuat rencana jahat ya... apa yang sedang dia pikirkan sih?. Jovita terus bergumam seperti itu hingga dia tidak fokus dalam pelajaran. Kenapa gua mikirin dia sih, gk ada faedahnya kali jo lu mikirin dia! Gumam jovita.
***
5.00 PM
Kring......
Waktu sudah menunjukan jam lima sore. Bel pulang pun berbunyi. Jovita segera membereskan meja nya dan langsung pulang. Namun jovita tidak pulang ke rumah akan tetapi ke tempat seperti biasa untuk menenangkan pikirannya. Bukan jovita kalau dia tidak ke club malam untuk merilekskan pikirannya sehabis pulang sekolah.
Saat ini pikiran jovita terus memikirkan seseorang yang dia cuigai. Orang yang ia curigai siapa lagi kalo bukan Reynard. Entah saat di kelas tadi jovita seperti melihat dia tersenyum licik. Jovita tidak tau apa yang sedang Reynard pikirkan. Tapi saat tersenyum ia sempat melirik jovita. Dan hal itu yang jovita curigai, kenapa saat dia melirik ke arahnya seperti memiliki niat terselubung.
Jovita ingin menghilang hal itu dalam benaknya, maka dari itu dia pergi ke club malam untuk sekedar menghilangkan hal hal yang ia tidak ingin pikirkan seperti memikirkan senyum licik Reynard. Tapi kok tumben ya dia senyum, dan senyumnya lumayan manis, ish.. jo lu ngapa terpesona sih sama senyum jahatnya cepat lah lenyap dari pikiran ku gumam jovita
Sesampainya jovita di club yang bernama Foll Club, Jovita langsung menuju bar yang ada di dalam club. Sejujurnya jovita belum pernah ke club di daerah sini. Ya kalian tau lah, kalau jovita baru saja pindah rumah dan bagaimana jovita bisa mengetahui tempat,lokasi dan nama club di sini. Karena saat jam istirahat jovita mencari club yang ada di sekitar sini di internert.
Saat di bar jovita langsung memesan minuman untuk merilekskan pikirannya. Minuman yang ia pesan wiski, minuman yang sering jovita pesan saat di club.
***
Saat ini waktu sudah menunjukan waktu dini hari, namun jovita masih berada di bar. Dan ia sudah menghabiskan 10 gelas atau 15 gelas atau bahkan lebih, entah sudah berapa gelas wiski yang jovita habiskan dan di tambah wine untuk mempercepat menjernihkan pikiran jovita namun bukannya menjernihkan tapi memabukan.Dalam keadaan mabuk jovita berusaha untuk berdiri dan berjalan, karena jovita sudah terlalu lama di sini karena jika ia tidak segera pulang, uang jajan jovita akan lenyap. Jovita terus berusaha untuk tetap berjalan menuju rumah. Memang sih jarak dari rumah jovita tidak terlalu jauh namun bagi orang yang sedang mabuk pasti mau jarak sedekat apapun masti akan merasa jauh, karena susahnya untuk berjalan seperti biasa yang bisa memperlambat jalan.
BRUK!!
Jovita pingsan karena ia sudah tidak kuat berjalan lagi. Namun Jovita tidak merasakan sakit saat pingsan. Samar samar Jovita melihat seorang pria yang sedang memegang tubuh Jovita.
Jovita sempat mendengar suara pria tersebut, pria itu menyebut nama nya dengan nada khawatir. Suara pria itu seperti pernah ia dengar namun karena tidak kuat untuk memikirkan suara siapa kah itu, akhirnya Jovita tidak sadarkan diri dan tidak perduli apa yang akan pria itu lakukan terhadapnya.
***
"Fidel... awas di belakang mu" ucap 2 orang anak kecil dengan susah payah mereka berteriak agar terdengar oleh orang yang mereka teriaki.Akh....!!!!!
Bruk.. brak..***
Jovita pov"Tidak!!!"
" tadi gua mimpi apaan? Kok gua di tabrak mobil sih??" Aku pun terbangun dari mimpi buruk ku Dan bertanya tanya kepada di sendiri.Setelah sadar, aku terus memikirkan mimpinya tadi. Namun aku juga baru sadar bahwa kamar yang tempati bukan kamar yang berada di rumah.
Aku bingung kenapa aku bisa barada di tempat ini. Aku mengingat ingat tentang kejadian sebelumnya.
"Kemaren tuh gua abis pulang sekolah kan ke club, terus ke bar minum minum. Di sana gua berbincang bincang dengan orang orang yang berada di sana terus gua joget bareng mereka Setelah itu..."
Aku terus mengingat apa yang aku lakukan setelah pulang sekolah.
"Oh iya ada seorang pria yang menolong gua, hah? Kok menolong sih kalo emang tuh cowo nolong gua pasti gk bakal di bawa ke kamar kan?? Oh tidak aku telak di culik sama om om mesum lagi WUAHHHH!! ucap ku sembari nangis.
Saat aku sedang menangis, pintu kamar terbuka dan sedikit menampakan seorang cowok yang memakai seragam SMA. Seragam itu udah tidak asing lagi buat ku namun itu siapa?
"Siapa kau? Buat apa lu membawa gua ke sini? Lu udh tua masih bae melakukan hal yang tidak baik terhadap remaja hiks hiks DASAR PEDOFIL!" Ucapku tegas kepada sosok cowok yang ada didepan ku.
"Hey.., tenang dulu bisa gua jelaskan kok. Ini semua bukan salah gua kok, gua Gk apa apain lu tenang aja dan gua bukan om om. Lagi siapa yang mau gitu gitu sama seorang pemabuk seperti lu. Dan satu hal lagi, ternyata lu banyak berubah ya Fidel!"
Hai reader, maaf ya aku Udh lama gk update di karenakan author harus mempersiapkan TO di sekolah. Jadi tolong di maklum us guys..
Terimakasih banyak yang sudah menunggu cerita ini, 😘
Jangan lu untuk terus
Vote, commet, folow
KAMU SEDANG MEMBACA
Internasional Physics Olympiad
Teen FictionApa yang terjadi jika seorang cowok yang mempunyai sifat dingin, pendiam, cuek, namun pintar ini akan bertemu dengan seorang cewek yang sedikit bertolak belakang dengan sifat sang cowok? Reynard Haviland Manuel Egam, seorang siswa SMA tampan rupawa...