"Jangan paksa gue manusia laknat, lepas gak! Kalo kalian berani menculik gue, gue bakal membuat lo semua masuk ke dalam lubang buaya!" ucap seorang gadis yang di paksa oleh ke dua orang bodyguard untuk pergi ke suatu tempat.
Dengan masih memakai baju tidur yang bertulisan 'Anak Mama Hasil Goyangan Papa' gadis berotak setengah waras itu terus saja di geret paksa oleh dua orang pria berbadan kekar.
Mereka ber-tiga masuk ke dalam mobil berwarna putih yang telah terdapat supir di dalamnya.
"Berapa?" tanya gadis yang duduk di antara lelaki perkasah yang memakai jas hitam.
"Maaf non, maksud non apa?"
"Badan aja kekar, tapi otak pada bego semua nih orang." batin Nada
"Maksud gue berapa nominal kalian minta uang tebusan ke keluarga gue."
Ke-dua bodyguard itu saling melempar pandang, tak mengerti maksud dari ucapan anak bungsu dari keluarga Louis tersebut.
"Kami bukan penculik non, kami adalah orang suruhan nyonya Nega untuk membawa non Nada ke sebuah tempat." jelas salah satu pria dengan rambut bermodel pomade.
"Aduhhh bego banget sih kalian, mau aja di suruh-suruh oleh sih Nega. Gini aja deh kalian culik gue terus minta uang tebusan 20 miliar sama sih Nega, kalo uangnya udah dapet kita bagi rata, gimana?" usul Nada. Semua orang yang berada di dalam mobil tertawa terbahak-bahak.
"Hahahah durhaka lo jadi cucung."
"Wah berani banget lo pake bahas informal sama gue, mau gue sikat lo."
"Maaf non saya kelepasan." kata dirka salah satu dari pria yang berada di dalam mobil.
Suasana kembali hening, Nada sibuk mencari cara agar terbebas dari kekejaman oma Nega yang entah ingin membawanya pergi kemana.
Mobil dengan BG 123 bh yang di naiki Nada masuk ke sebuah gerbang besar yang terdapat gedung yang sangat elit dan megah.
Saat ia turun dari mobil, Nada berniat untuk kabur dari para bodyguard suruhan oma Nega, akan tetapi...
"Kalian cepet bawa manusia sinting itu ke dalam dan jika dia memberontak masukkan saja ke dalam karung. Mengerti!" suara oma Nega yang entah dari mana asalnya.
"Oh yak ampun oma, apa-apaan ini. Oh shit, bajingan, rajungan dasar nenek tua gila, bego, sinting." gertu Nada menyumpah serapah omanya.
Ke-dua bodyguard itu langsung menarik pakas Nada untuk masuk ke dalam gedung.
"Lepasin gue, lepasin gue bodyguard bego."
"Aduhh sakit tangan gue, lepas gak! Atau gak nyawa kalian yang gue lepas. Dasar jah..." Nada terpelongo ketika ia telah masuk ke salah satu ruangan yang sangat besar dengan para people jaman now.
Matanya berkedip-kedip seperti orang cacingan melihat ke sekeliling ruangan. Para wanita menggunakan baju gaun dan pria memakai jas putih dengan dasi kupu-kupu yang begitu manis di pandang. Sedangkan Nada masih memakai baju tidur yang membuat semua orang melihat tertawa terbahak-bahak.
Memang tak begitu banyak tamu undangan di acara ini, hanya orang-orang dan keluarga terdekat yang di undang untuk menjadi saksi hari kebahagiaan putri bungsu keluarga Louis.
Semua orang menyayikan lagu selamat ulang tahun yang membuat Nada melongo dengan mulut terbuka.
"Happy brithday... "
"Hari ulang tahun siapa nih? Tunggu dulu kalo gak salah ini tanggal 10 Agus.. Hah ini hari ulang tahun gue. Kok gak ada yang ngasih tau sih dan kenapa juga gue bisa lupa." batin Nada seraya tersenyum gaje di depan sebuah bolu dengan lilin berangka 16.
KAMU SEDANG MEMBACA
Na'Tan (OPEN PO)
Humor(Sudah Terbit) "Walaupun kita udah nikah, gue tetap gak mau satu kamar sama lo." "Kenapa?" "Yah kali aja lo kesetanan. Terus ngajak gue gituan." "Lalu." "Gue belum siap jadi mama muda di usia 16 tahun." "Yaudah!"