LIMA

2.5K 118 13
                                    

Hany Pov

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu tapi aku sama sekali belum beranjak dari tempat dudukku.

Saat ini aku sedang dilanda kegalauan yang amat sangat, bukan menggalaukan cowok tapi aku menggalaukan bagaimana keadaan Eyang putriku saat ini.

Ku hela napas pelan, ku pijit pangkal hidungku pelan dan barulah aku beranjak dari duduk dan menuju parkiran.

Sesampainya diparkiran segera ku naiki motor sport-ku yang hanya tersisa satu-satunya diparkiran karena saat ini sekolah sudah mulai sepi.

Ku lajukan motorku meninggalkan sekolah tapi tak jauh dati itu aku berfirasat bahwa ada yang mengikutiku dari belakang.

"Kok mobil itu ngikutin gua ya?"gumamku yang tertutup helm fullface-ku

Ku tengokkan sedikit kepalaku untuk memastikan benar atau tidaknya dan ternyata benar. Tepat dibelakangku sebuah mobil Pajero berwarna silver dengan plat nomor AB yang bertanda mobil tersebut berasal dari kota kelahiranku yaitu Yogyakarta.

Ku alihkan pandanganku kejalanan kembali tapi dipikiranku seperti mengenali mobil tersebut. Dan

'OH MY GOD! ITUKAN JO'batinku berteriak

Bagaimana bisa dia berada disini? Oh ayolah hany Yogya dan Jakarta itu sangat dekat butuh waktu 1-2jam kalau naik pesawat.

Ku naikkan sedikit kecepatan untuk menghindari mobil Jo. Ku percepat kendaraanku yang kecepatannya hampir diatas rata-rata yang dianjurkan.

'Bodoh! Ngapain lo kabur lebih baik lo tanya keadaan Eyang gimana'batinku akhirnya ku putuskan untuk mampir kesalah satu cafe untuk menanyakan kabar Eyang

Sesampainya aku langsung melepas helm fullface-ku, menuruni motor sport-ku dan menghampiri mobil Pajero tersebut. Ku ketok kaca mobil tersebut.

Tok

Tok

Tok

Tapi kaca tersebut tetap tertutup.

"Jo gua bilang buka"perintahku akhirnya kaca mobil tersebut terbuka

"Turun lo"suruhku lagi dia pun menurut

Sekarang Jo ada dihadapanku dengan pakaian casual-nya yang menambah kadar ketampanannya meningkat. Jo adalah salah satu orang kepercayaan Eyang yang ditugaskan untukku selain kami berbeda tiga tahun tapi aku tak segan-segan memarahinya.

"Non"sapa Jo

"Non nan non. Ngapain lo disini?"tanyaku

"Maaf saya disuruh nyonya untuk menjaga non fany"jawabnya

"Gua gak perlu dijaga toh gua udah besar bukan anak kecil lagi"balasku

"Tapi ini perintah Nyonya besar"ujarnya

Memang Eyang putriku lebih sering dipanggil Nyonya besar dibanding Eyang.

"Huh!"ku hela napasku

"Gimana keadaan Eyang?"tanyaku sambil melipat kedua tanganku didada

"Alhamdulillah keadaan nyonya baik-baik saja"jawabnya

"Oh oke. Karena kebetulan lo ada disini lo wajib nemenin gua makan. Gimana?"tanyaku

"Apapun yang non fany mau dan selagi saya bisa laksanakan maka saya akan laksanakan"ujarnya

"Tinggal bilang 'Iya atau enggak' kok susah banget"ketusku

"Iya non"jawabnya

"Dan satu lagi ini Jakarta bukan Yogya jadi lo gak usah manggil gua non. Paham?"tanyaku

Fake Nerd Boy and Bad Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang