ENAM

2.4K 114 21
                                    

Hany Pov

Sudah seminggu yang lalu sejak pertemuanku dengan Jo, dia sama sekali tidak menampakkan dirinya di Jakarta dan membuatku sedikit tenang. Pagi ini aku menjalankan hariku seperti biasa yaitu sekolah.

Sesampainya disekolah aku tidak langsung kekelas melainkan kekantin untuk mengisi pertuku yang keroncongan. Sesampainya dikantin aku langsung memesan nasi goreng plus air mineral sebagai temannya. Tak lama aku menunggu akhirnya pesananku datang dan aku langsung melahapnya.

Kring....kring....kring

Akhirnya bel pun berbunyi aku pun membayar nasi goreng beserta minuman yang ku beli. Ku langkahkan kakiku menuju kelas namun saat diperjalanan ada seseorang yang menabrak ku dari belakang.

Bugh

Tepat dugaanku! Bokongku mendarat dengan tidak etis dilantai koridor.

"Awh"ringisku kesakitan

"Duh sorry sorry gua gak liat"ujar orang yang menabrakku sambil membantuku berdiri

"Don't touch me!"sentakku saat tangannya menyentuh tanganku untuk saat ini sekolah masih cukup sepi jadi tak ada yang melihatku selain si cowok rese ini

"Loh elo kan yang waktu itu bolos apel kan?"tanya si cowok rese

"Jalan tuh liat-liat! Buat apa Allah nyiptain mata kalo gak digunain dengan benar? Congkel aja kalo gitu"sindirku pedas

"Eh gua tuh nanya baik-baik ya kok lo ngegas sih?"tanya nya gak selon

"Gak penting buat dijawab"ujarku melangkah pergi sebelum seluruh siswa/i menyaksikan adegan gak guna ini

Akhirnya aku pun sampai dikelas, ku telungkupkan wajahku diantara lipatan tanganku dan mulai memasuki dunia mimpiku.

Brak!

Ku tegakkan tubuhku saat mendengarkan gebrakan meja yang begitu kencang. Setelah nyawaku terkumpul ku edarkan pandanganku kepenjuru kelas dan sialnya satu kelas termasuk guru yang sedang menerangkan materi sedang menatap kearahku.

"HANY!"sentak Bu Lidya selaku guru Sosiologi

"ENAK SEKALI YA, SAYA CAPEK MENJELASKAN TENTANG STRATIFIKASI KAMU MALAH TIDUR"sentak Bu Lidya yang menggema satu kelas

"Ngantuk bu"balasku acuh

"Ngantuk kamu bilang? Ini kelas untuk belajar bukan tidur kalau ngantuk lebih baik kamu tidur dirumah jangan disekolah"balas Bu Lidya

Ku putar bola mataku jengah"Kalo boleh udah pulang dari tadi kali bu"ucapku

"Kamu ini bantah melulu kerjaanya, belom kapok apa orang tua kamu dipanggil? Ah saya lupa bukan orang tua melainkan satpam yang menjaga ditempat tinggal kamu"ujar Bu Lidya makin jadi dan membuat emosiku naik keubun-ubun

Brak!

Dan ku gebrak mejaku yang menimbulkan bunyi yang sangat nyaring.

"Ibu kalo gak tau saya gimana jangan sok tau bu. Memang kemarin itu satpam dirumah saya terus masalah gitu buat ibu? Ibu itu cuma guru disini, ibu juga gak berhak ngatur-ngatur hidup saya. Dan terserah saya dong mau datengin satpam atau pembantu sekali pun sebagai perwakilan orang tua saya. Sekarang apa masalahnya kalo satpam saya yang datang?"tanyaku membuat Bu Lidya kicep

"See? Ibu gak bisa jawabkan jadi saya harap ibu jangan sok tau dan saya peringatkan sekali lagi berubah bu sebelum ibu tau semua tentang saya"lanjutku dan melangkah pergi meninggalkan kelas

Bodo amat mau dipanggil lagi, diskors ataupun dikeluarin dari sekolah aku gak perduli dan asal kalian tau ini sudah keterlaluan. Dia tidak berhak menilai orang dari pekerjaan ataupun jabatannya. Aku tidak suka jika ada orang yang menghina atau menjelek-jelekkan orang yang tak bersalah.

Fake Nerd Boy and Bad Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang