EMPAT

2.4K 121 3
                                    

Hany Pov

Pagi ini aku telah sampai disekolah yamg menjadikan pertanyaan sekarang adalah apakah orang tuaku akan datamg kesekolah? Jawabannya ya tentu saja tapi bukan orang tua kandungku melainkan satpam yang menjaga diapartemen yang mendapatkan shift malam.

Kulangkahkan kakiku menuju kelas saat diperjalanan langkahku terhenti karena segerombolan cabe menghalangi jalanku.

"Minggir"usirku datar

"Lo! Ikut gua"ujarnya sambil menarik tanganku

"Don't touch me!"sentakku tak suka saat tanganku disentuh lawan jenis atau sesama

"Gak usah sok suci deh lo! Gua tau lo udah gak perawankan?"tanya nya remeh membuat darahku mendidih

Plak

Kutamlar pipinya yang mulus sehingga menimbulkan bekas disana

"Shit!"umpatnya

"Jaga mulut lo! Emang lo tau kehidupan gua kayak apa? Ngaca! Apa perlu gua beliin kaca buat lo? Asal lo tau gua jamin lo bakal nyesel setelah tau siapa gua. Camkan itu!"ucapku

"Emang lo siapa hah? Anak gubernur? Anak pengusaha terkenal? Atau anak yang punya yayasan? Hah ngimpi lo ketinggian!"balasnya yang membuat aku geram, kujambak rambutnya hingga dia mengaduh kesakitan

"LO SEMUA DIEM! APA LO MAU SENASIB SAMA TEMEN LO INI"sentakku saat kawan-kawan angel ingin membantu

"DAN DENGER BUAT LO BITCH! GUA GAK BAKAL LUPA SAMA KEJADIAN INI DAN TUNGGU AJA PEMBALASAN DARI GUA YANG LEBIH"ujarku melepaskan tanganku yang berada dirambutnya

Mungkin kalian bingung kenapa aku tidak suka disentuh oleh orang lain dan anehnya aku malah menyentuh orang lain. Membingungkan bukan? Entahlah mungkin itu kekuranganku.

Kulanjutkan langkahku yang sempat terhenti tapi saat ingin menaiki tangga aku berpapasan dengan bian si pembawa sial.

Kutatap dia dengan tatapan datar dan sama dia juga menatapku dengan tatapan datar.

Setelah pertemuanku yang sangat singkat dengan bian ditangga akhirnya aku pun sampai dikelasku yaitu X-4 jurusan Ips. Sejujurnya aku bisa masuk Ipa tapi sayang aku tak ada niatan untuk menjadi dokter ataupun sejenisnya.

Kuletakkan tasku diatas meja setelah itu kududukkan bokongku dikursi, ku pejamkan mataku dan tak lama kursi didepanku bergerak kubuka mataku perlahan.

Terlihatlah cowok perawakan tinggi, rahang yang kokoh, kulit sawo matang serta dia menggunakan kacamata yang cukup tebal.

Namun tiba-tiba tangan kekarnya terulur dihadapanku.

"Hai! Aku fadhel pindahan dari Ipa"ujarnya memperkenalkan diri tapi aku masih menatap tangannya yang masih terulur

Kukeluarkan handphone dari saku kemejaku serta menyumpal telinga menggunakan earphone dan mengabaikan uluran tangannya.

Dan itulah aku tak mau disentuh tapi mau menyentuh.

Kring....kring....kring....

Bel masuk pun berbunyi dan tak lama guru pun memasuki kelas, sejujurnya tadi aku tak mendengarkan lagu itu hanya taktikku agar dia tak banyak omong.

~_~

Fadhel Pov

Pagi ini aku sengaja berangkat agak siangan, seperti biasa dandanku menggunakan kacamata tebal, rambut ditata rapih, baju dimasukkan serta menggunakan dasi. Sejujurnya aku sangat tidak nyaman dengan dandanan seperti ini namun mau gimana lagi.

Fake Nerd Boy and Bad Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang