Black hair

617 104 14
                                    

📌 Maaf untuk keterlambatan mempublish ini 🙂
Masih adakah yang nunggu lanjutan cerita ini?
Yuk langsung aja baca bawah ⬇⬇

Pagi yang cerah untuk beraktivitas. Langit yang berwarna biru cerah serta matahari yang baru terbit itu sungguh pemandangan yang sangat cantik di pagi hari. Gorden berwana putih itu masih tertutup rapat seolah olah tidak ada akan ada yang membukanya saat ini. Kedua insan yang masih terlelah di ranjang itu sama sama masih terlelap dengan kondisi badan yang saling berhadapan.

"Aku pulang!"

Teriakan itu terdengar tepat setelah pintu apartemen itu terbuka menampakan sesosok pria dengan dimple di pipinya- Seungcheol- Pria itu baru saja pulang kerumahnya. Ia berjalan melewati kamar tamu. Kemudian kembali lagi ketika firasatnya mengatakan bahwa Lee Jihoon masih ada di rumah ini. Ia tak sempat melirik rak sepatu di depan sana tadi.

Tanganya terulur ingin membuka kenop pintu itu. Setelah menimbang nimbang akhirnya ia mengurungkan niatnya dan memilih berjalan ke arah kamarnya untuk mandi.

🌼

Sepasang mata itu terbuka dengan perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk melalui cela gorden. Matanya membulat sempurnah ketika iris matanya melihat pemandangan yang sangat menggemaskan dihadapannya. Kulit putih dan juga mata sipit dan bibir... yang jika tersenyum sungguh menggemaskan. Diam diam tangan wanita itu terulur mengambil ponsel yang ia ingat ia letakan di nakas sebelah ranjang itu.

Yomi tersenyum sumringan ketika dirinya berhasil mengabadikan ekspresi menggemaskan Jihoon yang sedang tertidur pulas itu. Kemudian ia teringat bagaimana semalam mereka sempat berdebat kecil karena dirinya yang tak mau tidur bersama pria itu. Padahal hanya menemaninya tidur tidak ada yang lain.

Yomi kembali memandang wajah menggemaskan itu, perhatiannya tertuju pada rambut Jihoon yang berwarna merah maron itu. Ia selalu ingin melihat pria itu dengan rambut berwarna hitam. Seperti foto ketika ia masih kecil. Pasti sangat menggemaskan pikirnya. Sama seperti foto yang dikirimkan ibunya Jihoon beberapa hari padanya.

Cklek

Pintu kamar itu terbuka menampakan Seungcheol yang melongok memandang mereka sepasang manusia yang masih di atas tempat tidur itu.

Yomi dan Seungcheol saling berpandangan.

Seungcheol sudah mengambil ancang ancang untuk  berteriak namun segera ditahan oleh Yomi yang ketika itu langsung mendekat kearah kakak sepupunya dan menutup mulutnya Seungcheol dengan tangannya. Mata Yomi mengisyaratkan untuk tetap biasa. Seungcheol hanya bisa mengangguk dan berjalan keluar bersama Yomi.

"Phtt Lep—" Yomi segera melepaskan tanganya setelah pintu kamar itu kembali tertutup rapat.

"Jadi apa yang terjadi?" Tanya Seungcheol menatap Yomi dengan tatapan menyelidik.

"Hmm tidak ada, hanya tidur bersama," jawab Yomi dengan senyuman yang bodoh

"Hmm Jawaban yang ambigu,"Ujar Seungcheol seraya menopang tanganya didagu.

"A-apanya?! Hanya tidur bersama tidak melakukan apa – apa?!"teriak Yomi dengan wajah yang sedikit memerah karna malu.

Seungcheol menahan tawa. Ia sengaja berkata seperti itu hanya untuk menjahili Yomi. Ia percaya pada wanita itu dan juga Jihoon. Tidak mungkin manusia dengan sifat seperti Jihoon melakukan hal yang aneh – aneh pada sepupunya ini. Ia tahu betul bagaimana Jihoon.

"Yasudah aku percaya, sebaiknya kau cuci mukamu yang memerah itu," Seungcheol berlalu melewati Yomi kemudian sedikit tertawa.

"YAK! Choi Seungcheol!"

[BOOK II] The Cutie Producer ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang