Yomi Side

564 86 13
                                    


Jeju memang  pulau yang sangat terkenal sebagai salah satu tempat yang sayang untuk tidak dikunjungi saat di Korea Selatan. Pemandangan pagi yang sungguh indah membuat siapa saja yang melihatnya akan merasakan ketenangan tersendiri. Tak halnya dengan pria dengan surai berwarna hitam ini. Dirinya sudah berdiri di balkon kamar yang semalam ia tiduri. Balkon rumah Yomi. Yah rumah siapa lagi kalau buka rumah wanita yang menjadi kekasinya itu.

Rumah dua tingkat itu tidak terlalu besar cukup sederhana dan nyaman. Memiliki halaman belakang yang ditumbuhi dengan beberapa jenis bunga. Dari ketinggian yang sedang Jihoon berdiri bisa halamanan belakang itu sangat cantik.

Suara ketukan pintu itu terdengar memasuki indra pendengaran Jihoon, membuat ia menoleh kearah pintu. Disana sudah terlihat seorang wanita paruh baya dengan senyuman yang terukir diwajahnya. Jihoon membalas senyuman itu.

"Ayo kita sarapan bersama dibawah,"ujar ibunya Yomi.

**

"Jadi semalam Jihoon sudah kesini?"tanya wanita itu pada ibunya dan dibalas anggukan singkat. Yomi menghela nafas,"Dan Ji, kau sudah merencanakan ini? Datang tanpa memberitahuku?" pandanganya kini beralih pada sosok pria yang ada disamping ibunya.

"Ya,,"

"Ckk kalian benar – benar," Yomi menggelengkan kepalanya.

Jihoon dan ibunya Yomi hanya terkekeh melihat ekspresi Yomi yang sedang kesal itu.



-Yomi Side🌻

Keindahan di pulau kelahiranku memang yang terbaik. Tidak kalah dengan pemadangan indah yang ada di Eropa. Tapi pemandangan dipan mataku ini lebih dari kata indah. Dia menakjubkan. Sosok yang pekerja keras. Kalian tau kan bagaimana dirinya?

Jihoon pemuda yang ku kenal lebih dari satu tahun. Ah tidak aku rasa dua tahun. Entahlah kenapa ingatanku buruk sekali.

Setelah acara marahku tadi pagi. Aku masih mendiaminya sampai sekarang. Ya sampai Ibu menyuruhku mengajak Jihoon untuk berjalan jalan di pulau Jeju. Aku hanya mengajaknya berjalan menuju taman yang tidak jauh dari rumahku, mengingat musim dingin masih menyelimuti Negara ini.

Aku tidak tau terbuat dari apa hati seorang Lee Jihoon. Aku tau dia tak memang tidak terlalu banyak bicara. Tapi ayolah apa dia tidak bosan dari tiga puluh menit yang lalu ia tidak mengeluarkan sedikitpun suara. Dia memang tidak peka,..

'sebenarnya dia itu tau tidak kalau aku ini sedang marah padanya?' lebih tepatnya aku hanya berpura marah padanya.

Sepertinya aku harus mengalah. Dan membiarkan kepura-puraanku berakhir sampai disini.

"Ji?"

"Hmm,.."

"Kau ingin kemana lagi?"

"Kau sudah tidak marah lagi denganku? Jadi sudah berhenti berpura – puranya?"

Jadi dia sudah tau dari tadi aku hanya berpura pura. Sial. Menyesal aku bertanya padanya duluan.

"ehh – siapa yang marah huh?"elakku.

"Tidak usah berbohong seperti itu. Kau sungguh tak pandai berbohong," ia terkekeh.

Mata kecilnya itu tampak hilang ketika ia terkekeh. Sungguh menggemaskan. Rasanya ingin sekali diriku mencubit kedua pipinya. Tapi jangan harap aku bisa melakukanya tanpa bantahan darinya.

"hmm," aku hanya menanggapinya dengan deheman, malas untuk berdebat dengannya. Ya setidaknya tidak untuk saat ini.

"Yomi-ya,.."

"Ya Ji?"

Jihoon menatapku. Tatapan yang tampak sangat serius. Aku tidak padam dengan tatapannya yang seperti ini. Ya walaupun dia memang selalu terlihat serius tapi ini berbeda.

"Ayo menikah denganku."

Satu kalimat singkat tanpa jeda itu membuatku terdiam sesaat. Tak berani menatap lagi kearah matanya. Aku memilih tanah yang tertutup putihnya salju. Aku tau dia tidak sedang bercanda saat ini.

"Aku,.."

Atensiku berpindah ketika ia menarik kedua tanganku yang dingin akibat cuaca. Tapi tidak dengan pipiku yang sekarang terasa hangat atau lebih tepatnya aku merona dihadapan pria yang aku cintai ini. Aku menatapnya kembali seraya menaikan kedua sudut bibirku membentuk senyum kearahnya. Ya hanya untuk dirinya Lee Jihoon.

 Ya hanya untuk dirinya Lee Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

End ?

Udah kayak ending kan ....

Hallo~ adakah yang kangen cerita ini?? 😄😄😂

maaf lama ga update, karna aku sibuk banget dan sekrang masih sibuk sih tapi di sempet sempetin buat update walaupun pendek bgt kan ya😣😣😭

Oh ya mungkin di chapter selanjutnya juga bakalan pendek pendek tpi cepet updatenya atau mau yg panjang tapi lama update?😬😬🔫

Jangan lupa votmen ya ❤️😘

woozart

[BOOK II] The Cutie Producer ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang