Yomi sampai didepan pintu rumah Jihoon. Sedari tadi dirinya menekan bell rumah itu namun sama sekali tak ada jawaban. Ia juga sudah menghungi pria itu namun hanya suara operator yang terdengar.
Wanita itu mencoba berfikir keras, kemudian ia teringat seseorang Seungcheol. Oppanya itu pasti tau sesuatu tentang ini. Yah paling tidak ia tahu dimana Jihoon sekarang.
Kebiasaan dirinya jika sedang bingung mengigit kuku, itu lah yang sedang dilakukan Yomi. Ia sedang menunggu bis berikutnya datang. Tapi sepertinya tidak akan datang dalam waktu dekat. Wanita itu pun berinisiatif menaiki taxi. Dalam duduknya wanita itu benar - benar gelisah.
Yomi sudah tau dimana Jihoon berada setelah menelfon oppanya.Pria yang menjadi kekasihnya itu sekarang sedang berada di apartemen Seungcheol. Jihoon ternyata sudah mengetahui pemberitaan miring yang sama di baca Yomi, setelah mengetahuinya ia langsung kerumah Seungcheol untuk menenangkan pikirannya? Mungkin.
"Ah kau sudah datang Yomi-ya" sambut Seungcheol," Dia sedang di kamar,.. baru saja tertidur," sambungnya.
"Apa dia baik - baik saja?"
"Untuk saat ini , tidak sama sekali tidak," Seungcheol mengehela nafas, "Bumzu hyung baru saja pulang berapa menit setelah kau datang. Banyak hal yang mereka bicarakan mengenai pemberitaan itu. Agensi juga sudah membuat keputusan," Pria berlesung pipi itu menatap sepupunya sejenak,"Kau percaya padanya kan?"
Yomi mengangguk pasti,"Tentu saja aku percaya padanya."
"Percayalah padanya, karna aku yakin ia tidak melakukan itu. Aku sudah mengenal Jihoon sejak lama dan aku sangat tau bagaimana ia bekerja keras sampai bisa menjadi producer terkenal seperti sekarang."
Yomi terdiam sejenak.
Seungcheol yang mengerti bagaimana Yomi mengkhawatirkan Jihoon hanya bisa tersenyum.
"Yasudah, oppa ingin pergi sebentar. Aku titip bayi besar yang ada didalam kamar ya," kekeh Seungcheol mencoba mencairkan suasana. Dan sepertinya berhasil karena setelahnya Yomi melempar bantal sofa ke arah pria itu.
🍎
Hari sudah mulai sore, sudah terhitung tiga jam Yomi berdiam diri seraya menonton di ruang tengah apartemen Seungcheol. Ia melirik arloji ditanganya.
Jihoon juga belum bangun dari tidurnya, sepertinya pria itu memang sangat kelelahan. Yomi tidak berani untu membangunkannya.Wanita itu merasa dan pening sendiri karna memikirkan keadaan Jihoon. Wanita berambut pendek itu memutuskan untuk mandi dan meminjam baju oppanya, mungkin dengan mandi ia bisa berpikir jernih.
Pintu kamar mandi itu terbuka memperlihatkan wanita yang baru saja keluar dari sana dengan baju kaos kebesaran sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
Usapan di rambutnya terhenti ketika ia melihat seseorang yang berdiri membelakanginya. Pria dengan rambut berwarna merah itu menatap kearah jendela besar yang memperlihatkan keindahan kota seoul di sore hari, jendela yang sedikit terbuka itu berhasil membawa angin menerpa wajahnya serta rambut merah yang terlihat sedikit berantakan itu.
Yomi berjalan pelan mendekati pria berambut merah itu. Namun pria itu tiba - tiba saja membalik badannya, mata kecil itu terlihat sedikit membulat terkejut manakala melihat wanita yang ada dihadapannya.
"Sejak kapan kau ada disini?" tanyanya singkat dengan wajah yang kembali datar.
"Sejak kau tidur aku sudah ada disini," Yomi merasa sedih melihat wajah jihoon yang menunjukan kalau dia benar benar tidak baik - baik saja saat ini.
"Kau sudah makan Jihoon-ah?"
Jihoon hanya menggeleng pelan tanpa melihat kearah wanita yang sedang bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOOK II] The Cutie Producer ✔️
FanfictionKelanjutan cerita dari The Cutie Producer. Cerita saling berhubungan, ada baiknya membaca The Cutie Producer yang pertama dulu agar tau jalan ceritanya. ^^ started 171002🌸 Ended 180202🌸