PART 11

23 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali lagi....

Aku mau mengingatkan kembali untuk para pembaca yang cantik dan ganteng...

Jangan lupa Voment nya yahhh

Hargai Karya Orang lain

AilophYuuuu babyy

Selamat membaca...







Author POV

Hye jin yang melihat sesuatu didapur, mulai melangkahkan kakinya untuk melihat karena penasaran. Ternyata diatas meja makan dapur sudah tersaji sekotak bekal makan dan tak lupa sekotak susu strobery kesukaannya.

"Punya siapa ini?" tanya Hye jin

Saat sedang kebingungan, Hye Jin melihat sebuah post it warna kuning tertempel di kotak bekal itu.

"Bawa bekalnya sekarang, kalau kau tidak mau terlambat"

Setelah aku membaca isi post it itu, aku mulai tersadar dengan waktu yang semakin berjalan. Secepat kilat aku berlari menuju kampus dengan membawa kotak bekal ditanganku.

"Terimakasih Taehyung Sunbae"

.

.

Hye Jin POV

"Hye jin-a, apa kau tidak lelah setiap hari bekerja setelah pulang kuliah, lalu setelah bekerja kau harus menjaga ayah mu di rumah sakit?"

Bincangku dan Bora sahabatku saat kami sedang menikmati makan siang kami disebuah kursi dekat taman kampus

"aku tidak berhak untuk mengeluh sekarang Bora-ya... yang penting sekarang aku bisa menjalani hidupku dengan baik. Itu sudah cukup"

Jawabku sambil memakan sandwich pemberian taehyung sunbae tadi pagi.

Saat kami masih asik mengobrol, terlihat dari kejauhan sosok tampan itu sedang berjalan santai menuju parkiran gedung kampus kami.

"Bukankah dia sangat tampan?" tanya Bora padaku.

Akupun melihat kearahnya

"siapa?"

"Taehyung sunbae, aku heran dengan wajah seperti itu padahal dia bisa mendapatkan wanita manapun yang dia mau. Tapi kau tahu, dia menolak semua gadis cantik yang menyatakan cinta kepadanya. Bukankah itu aneh?"

Aku hanya mengangguk-ngangguk menjawab pertanyaan sahabatku ini.

"Apa dia itu Gay?"

Ohok... ohokk... ohokkk

Aku terkejut dengan perkataan Bora, bahkan sampai batuk dan beberapa remah roti dimulutku terjun bebas keluar dari mulutku.

"kau tidak apa-apa?" tanya Bora sembari memberikan susu strobery untuk ku minum

"Aku ohookk tidak apa apa ohok ohok" jawabku singkat dan memberikan senyuman getir padanya.

Aku membalikkan badanku membelakangi Bora.

"Gay dari manaaa? Dia bahkan bisa meniduriku dengan santainya kemarin malam" gerutuku dalam hati.

.

.

.

Drrttttt Drrrttttttt

Aku lihat handphone ku berdering, dan terlihat nama Taehyung sunbae disitu.

"Bora-ya, aku ingin ke toilet"

"Hmm pergilah"

Aku pergi menjauhi sahabatku karena aku tidak mau dia tahu kalau aku sekarang sudah jadi pelayang pribadi si Tuan Kim itu. Setelah terasa cukup jauh dari sahabatku, aku mengangkat teleponnya

"Halo..."

"Dimana?"

"di kampus"

Sungguh percakapan yang singkat dan tidak berfaedah.

"kau bisa bawa mobilkan?"

"Bisa.." jawabku singkat

"pergi ke Apartement dan temui sekretaris Jang disana"

"Memangnya ada ap-....."

Tuuutttt tuuutttt tuttttt

Belum sempat aku bicara, sambungan telepon sudah terputus.

"dasar pria brengsek kurang ajaaarrrrrrrr"

gerutuku dalam hati sambil memukul-mukul pohon disebelahku seakan sedang bermain boxing dengan pohon itu.

.

.

Sesampainya di apartement, aku bertemu dengan yang tadi Sunbae sebut "Sekretaris Jang", dan Pak Jang itu memberikanku sebuah kunci mobil.

"Nona Hye jin-ssi, tolong antarkan semua barang ini ke panti asuhan di Daerah Dongdaemun.. maaf merepotkan anda" ucap Pak Jang sambil menunduk 90 derajat padaku.

Aku hanya membalasnya dengan senyum dibibirku

Aku masuk kekursi pengemudi mobil itu dan mulai memasang sabuk pengaman.

Sebelum berangkat aku mulai berfikir.

"panti asuhan? Untuk apa aku kesana?" tanpa fikir panjang lagi, aku langsung mengendarai mobil itu menuju alamat yang tadi disebutkan.

.

.

.

Sesampainya dipanti asuhan

"Nona Hye jin-ssi?"

Seseorang memanggilku dari arah samping.

"Iyaaa..."

"Tuan muda Taehyung sudah menunggu anda ditaman belakang"

"Apa yang sedang dia lakukan disini?"

Saat aku berjalan menuju taman belakang yang tadi ditunjukan oleh seseorang yang memanggilku didepan, langkahku terhenti saat aku melihat pemandangan yang ada didepanku dan aku membelakakan mataku seakan tak percaya dengan apa yang kulihat...

.

.

.

.

Tbc

My PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang