1. Prolog: Ikatan Lampau.

4.5K 141 5
                                    

1. Ikatan Lampau.

Mumbai, 21 Juli 1995...

    Saat 1995 silam, ada 2 keluarga yang bertetanggaan. Mereka juga memiliki masing-masing anak tunggal yaitu anak perempuan dan laki-laki yang berusia 2 dan 4 tahunan—Roshni berusia 2 tahun, sementara Faisal berusia 4 tahun.

Mereka memang tetangga yang benar-benar akrab. Saking akrabnya, mereka berdua menikahkan anaknya diusia yang masih sangat balita.

Dalam akat pernikahan tradisi India pun dijalankan, meskipun dibantu oleh kedua orangtua mereka.

Setahun setelah pernikahan, salah satu tetangga mereka akan pindah hari ini.

__________

    Keluarga dari sang gadis sangat sedih ketika keluarga pria itu datang menghampiri mereka.

“Maafkan kami, Tina. Kami harus pindah dengan beralasan suamiku akan bekerja di Delhi,” ujar Rashmi, ibu dari anak laki-laki itu.

“Itu benar, Nonya Tina. Kami harus melakukan pekerjaan di Delhi,” ujar Vikash, ayah dari anak laki-laki itu.

“Lalu bagaimana dengan putri kami?” tanya Tina, ibu dari gadis itu.

“Itu benar, Tuan Khan. Bagaimana akan putri kami?” tanya Nandish, ayah dari gadis itu.

Rashmi memegang kedua pundak keluarga gadis itu. “Kalian jangan kahwatir akan hal itu, aku akan memberitahu putraku Faisal ketika ia sudah dewasa nanti. Dan kalian juga harus melakukan hal yang sama sepertiku, kalian mengerti?” jelas Rashmi.

Orang tua gadis itu menganggukan kepalanya. “Aku mengerti, akan aku lakukan apa yang kau katakan,” ujar Nandish.

“Dan kami percaya padamu. Selalu.” Tina tersenyum paksa.

Rashmi sedih. Ia menundukkan pandangannya.
“kalau begitu, kami permisi dulu ... salam,” pamit Rashmi mengatup kedua tangannya.

Orangtua gadis itu hanya terdiam dan menganggukan kpalanya lalu Rashmi dan Vikash pun pergi dari hadapannya, orangtua gadis itu terdiam melihat Rashmi dan Vikash pergi dengan mobilnya.

__________

22 tahun kemudian...
New Delhi, 24 January 2017.

    22 tahun lamanya tentangga itu berpisah. Mereka kini sama-sama tinggal di Delhi, tapi tak kunjung bertemu karena Rashmi tidak mengetahui kepindahan Keluarga Mehra.

Kini gadis itu tumbuh menjadi dewasa.

Namaku Roshni Roohana Mehra. Umurku 24 tahun. Aku seorang gadis yang hidup sedang-sedang saja, walau orang bilang, aku adalah gadis paling kaya di Delhi. Tapi, mereka tidak mengetahui apakah aku bahagia atau tidak? Mereka tidak akan tahu tentang kebahagiaanku yang sebenarnya, dan mereka tidak pernah berpikir tentang "kekayaan tidak menjamin sebuah kebahagiaan".

Gadis itu turun dari tangga, orangtua gadis itu yang sedang duduk di sofa kesal melihat anaknya berpakaian minim.

“Roshni!” sahut Tina dengan kesal.

Setiap hari, yang kulakukan hanyalah ke klub. Aku bebas di sana, menari-nari atau bahkan bermabuk ria. Aku tidak peduli apa kata orang nantinya. Yang jelas, ini hidupku, bukan hidup mereka. Aku hanya ingin bahagia tanpa diganggu gugat.

“Apa kau akan pergi ke club lagi!?” tanya ketus Nandish.

Roshni tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya, kemudian langsung pergi dari hadapan sang ayah, tapi pria itu menahannya.

“Ayah tidak akan mengizinkanmu pergi ke sana!” bentak Nandish.

“Tapi, Ayah ... aku—”

“—pokoknya kau tidak boleh ke sana! Ayah tidak mengizinkanmu pergi, kau mengerti?!"

“Temanku sudah menungguku!" bentak Roshni tak kalah kasarnya dari Nandish.

“Sekarang, ganti bajumu dan pakailah sindoor dan mangal sutra pernikahanmu!" bentak Nandish memerintah.

Tina terkejut akan hal itu, sedangkan Roshni biasa saja. Ia sebal dengan suaminya karena selalu menyuruh putrinya memakai benda itu.

“Apa? Sindoor? Materai? Saree? kenapa Ayah selalu menyuruhku menggunakan itu? Aku sudah berkali-kali pada Ayah, bahwa aku tidak mau!” emosi Roshni menolaknya secara mentah-mentah.

Setiap hari, setiap saat, aku bosan mendengar penjelasan Ayah tentang sindoor dan pernikahan. Aku benci itu! Banyak pertanyaan yang datang di benakku, siapa suamiku jika Ayah bilang aku sudah menikah?

“Ayah tidak memaksamu untuk memakai saree, Nak. Tapi tidak apa-apa ... pakailah yang lain, setidaknya pakai sindoor dan matrai itu, Nak,” ujar Nandish melembutkan nadanya.

Roshni tersenyum miring.
Shit! jadi Ayah memaksaku untuk memakai rok panjang dengan celana yang tidak jelas itu? Apa lagi memakai sindoor dgn mangal sutra, begitu? Hah! Katakan padaku, apa aku sudah menikah? Hah! Siapa suamiku? Di mana dia? Apa pekerjaannya? Dan, kapan terakhir aku dan ia bertemu?” Roshni mongoceh panjang lebar.

TARRRR!

Mereka terkejut dan hanya terdiam akan ocehan Roshni.
Tina meneteskan air matanya.
Mereka terdiam karena teringat apa yang dikatakan Rashmi beberapa tahun silam.

Flashback:

Rashmi memegang kedua pundak keluarga gadis itu. “Kalian jangan kahwatir akan hal itu, aku akan memberitahu putraku Faisal ketika ia sudah dewasa nanti. Dan kalian juga harus melakukan hal yang sama sepertiku, kalian mengerti?” jelas Rashmi.

Orang tua gadis itu menganggukan kepalanya. “Aku mengerti, akan aku lakukan apa yang kau katakan,” ujar Nandish.

“Dan kami percaya padamu. Selalu.” Tina tersenyum paksa.

Rashmi sedih. Ia menundukkan pandangannya. “kalau begitu, kami permisi dulu ... salam,” pamit Rashmi mengatup kedua tangannya.

Orangtua gadis itu hanya terdiam dan menganggukan kpalanya lalu Rashmi dan Vikash pun pergi dari hadapannya, orangtua gadis itu terdiam melihat Rashmi dan Vikash pergi dengan mobilnya.

Flashnow:

Roshni membesarkan matanya ke arah dua orangtuanya.

“Kenapa kalian diam? Hah! Apa kalian tidak mau menjawab pertanyaanku? kapan aku menikah? Kenapa aku menikah? pada usia berapakah aku menikah? Memakai sindoor dan segalanya? Siapa suamiku? Di mana dia? Apa pekerjaannya? kapan terakhir aku dan ia bertemu? Jawab aku!” pekik Roshni emosi sambil menggerak-gerakan kedua tangannya.

Nandish pun kesal dan langsung menampar Roshni dengan kuat.

PLAAAKKK!

Suara itu membuat pipi kiri Roshni benar-benar sakit, sehingga Roshni memegang pipinya.

“Pikiranmu sudah kelewat batas, Roshni Roohana Mehra!” ketus Nandish sambil menunjukan wajah Roshni.

“Ayah,” sahut Roshni, “tanpa disadari, Ayahlah yang kelewatan batas! Ayah selalu menjadikan aku seekor anjing! Seekor anjing yang selalu menuruti apa yang majikannya mau!”

_________

Rescue RoshniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang