8. Cinta (b)

1.7K 84 4
                                    

8. Cinta (b).

    Tina sangat sedih. Ia duduk merenungi apa yang dipikirkannya, dan merasa bahwa Roshni berkata benar.

________

Flashback:

    Rashmi memegang kedua pundak keluarga gadis itu. “Kalian jangan kahwatir akan hal itu, aku akan memberitahu putraku Faisal ketika ia sudah dewasa nanti. Dan kalian juga harus melakukan hal yang sama sepertiku, kalian mengerti?” jelas Rashmi.

Orang tua gadis itu menganggukan kepalanya. “Aku mengerti, akan aku lakukan apa yang kau katakan,” ujar Nandish.

“Dan kami percaya padamu. Selalu.” Tina tersenyum paksa.

Rashmi sedih. Ia menundukkan pandangannya. “kalau begitu, kami permisi dulu ... salam,” pamit Rashmi mengatup kedua tangannya.

Orangtua gadis itu hanya terdiam dan menganggukan kpalanya lalu Rashmi dan Vikash pun pergi dari hadapannya, orangtua gadis itu terdiam melihat Rashmi dan Vikash pergi dengan mobilnya.

_______

    Roshni tersenyum sinis dan melanjutkan kata-kata panasnya itu. “Apa Ayah tahu? Aku menderita, Ayah! Setiap kali Ayah menyuruhku tentang itu, semua orang berbicara tentang aku akan hal itu, di mana tentang saat Ayah bilang bahwa aku sudah menikah. Jika mereka bertanya mengenai hal itu padaku, apa yang harus kujawab, Ayah?! Apa yang harus kujawab? Katakan padaku!” emosi Roshni sambil memukul-mukul dadanya.

Nandish terdiam melihat Roshni, sedangkan Tina menteskan air mata akan perkataan Roshni.

“Ohoow ... kalian masih diam? Tidak menjawab pertanyaanku? Sudah kuduga, kalian menganggapku tidak berguna. Aku memang hidup di keluarga kaya raya seperti ini, tapi sama saja ... karena nasibku sama sperti orang miskin!” seru Roshni, jemarinya menunjukkan wajah Nandish. “Benar-benar tidak berguna!” Roshni menggerutu kemudian langsung pergi keluar rumah dari hadapan mereka.

Nandish terdiam melihat Roshni, sedangkan Tina menteskan berkaca-kaca akan perkataan Roshni sambil melihat kepergian putrinya itu.

_______

    Roshni membesarkan matanya ke arah dua orangtuanya.

“Kenapa kalian diam? Hah! Apa kalian tidak mau menjawab pertanyaanku? kapan aku menikah? Kenapa aku menikah? pada usia berapakah aku menikah? Memakai sindoor dan segalanya? Siapa suamiku? Di mana dia? Apa pekerjaannya? kapan terakhir aku dan ia bertemu? Jawab aku!” pekik Roshni emosi sambil menggerak-gerakan kedua tangannya.

Nandish pun kesal dan langsung menampar Roshni dengan kuat.

PLAAAKKK!

Suara itu membuat pipi kiri Roshni benar-benar sakit, sehingga Roshni memegang pipinya.

“Pikiranmu sudah kelewat batas, Roshni Roohana Mehra!” ketus Nandish sambil menunjukan wajah Roshni.

“Ayah,” sahut Roshni, “tanpa disadari, Ayahlah yang kelewatan batas! Ayah selalu menjadikan aku seekor anjing! Seekor anjing yang selalu menuruti apa yang majikannya mau!”

_________


Flashnow:

    “Tidaaak ...!” Tina menutup matanya sambil menangis histeris. Ia menggelengkan kepalanya sebagai tanda rasa menyesal, “aku merasa apa yang dikatakan putriku itu memang benar. Seharusnya aku memberitahunya lebih awal, bukan sekarang! Inilah jadinya jika baru sekarangaku memberitaunya, dia sulit percaya apa yang kukatakan! Ya Tuhan bantulah aku!”

Rescue RoshniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang