Makasih telah menjawab pertanyaanku
_____
"Jangan lama pulang ya lo? Gue gak mau sampai yang kemarin kejadian lagi" ucap Fero dikoridor sekolah.
"Dan awas kalo aja gue ngedapetin lo pucat kayak kemarin. Untung aja lo gak sakit" sambung Fero membuat Della tersenyum.
"Udah?" tanya Della lalu terkikik. "Yeee elu di nasehatin malah kurang ajar" ucap Fero kesal.
"Yaudah gue masuk ya, lo gak usah tungguin gue" ucap Della sembari tersenyum lagi. "Duh, jangan senyum terus dong Del, entar gue pingsan lho" goda Fero masih setia berdiri di depan mata Della.
"Hati-hati juga ama si Arga itu. Awas aja kalo ngapa-ngapain elo" sambung Fero lagi.
"Ih kenapa sih Fero gue yang tersayang ini tuh perhatiaaaan banget" ucap Della sambil mencubit pipi Fero.
"Hm. Gue pulang ya" pamit Fero sedikit menjinjit dan mengecup kening Della. Tak heran jika Fero melakukan itu di depan umum. Karena Fero sudah terbiasa melakukan itu kepada Della.
_____
Tiap hari kamis pulang sekolah adalah hari rapat OSIS SMA Nusa Bangsa. Della sangat malas untuk mengikuti itu, ia terpaksa karena Ona tidak ingin OSIS SMA Nusa Bangsa tidak memiliki kekompakan dan OSIS akan hancur di SMA Nusa Bangsa.
Akhirnya Della pun ikut rapat. Walaupun saat ini Della tidak berucap sepatah katapun.
".....untuk penamatan sekolah kira-kira kita mengambil uang dana OSIS mungkin mencapai satu juta atau sembilan ratusan. Yang saya pesan, Ona jangan bolos ambil dana dari semua anak OSIS karena tanpa dana dari mereka, tidak ada yang menarik dari acara penamatan" ucap Arga. Ada jeda. "Satu lagi, untuk wakil nya jangan bolos tiap ada kegiatan OSIS" sambungnya.
Della menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya. "Saya tidak pernah dikasih kabar tentang kegiatan OSIS" Della menyolot.
"Sudah-sudah,, nanti kalo ada kegiatan biar gue yang informasiin dari ruang tata usaha. Jangan berantem" campur Ona.
"Anggota OSIS juga yang merasa sering bolos kegiatan, usahakan selalu datang ya. Kan ini demi sekolah juga bukan buat saya atau wakil dan bendahara. Oke?" tanya Arga datar.
"Oke" jawab semua anggota OSIS.
"Sekian. Rapat hari ini saya tutup. Pesan saya hari ini adalah berharaplah tapi jangan terlalu tinggi karna nanti kalian akan jatuh. Setidaknya berharaplah dari bawah tanah dulu sampai pohon beringin. Assalamualaikum wr.wb" ucap Arga panjang lebar.
"Wa'alaikumsalam wr.wb" jawab semuanya termasuk Della. Della murung. Pesan yang tadi Arga ucapkan seperti menyinggung dirinya.
"Saya pulang duluan ya," pamit Della lalu keluar dari ruangan terkutuk itu.
Saat Della telah keluar dan menjauh dari ruangan OSIS, Ona mengikuti Della.
"Del, Del!!" panggil Ona karena di koridor itu, Della sudah menjauh. Della yang merasa di panggil, langsung menoleh. Objek yang ia lihat saat menoleh adalah Ona.
"Kenapa Na?" tanya Della sambil menaikkan sebelah alisnya. "Maafin gue ya?" ucap Ona sambil memegang kedua tangan Della. Della kebingungan. Dahinya mengerut.
"Emangnya lo salah apa Na?" tanya Della lembut.
"Gue udah kasih tau semuanya ke elo. Jadinya lo kayak gini deh. Maaf ya emang mulut gue gak bisa di jaga" jawab Ona dengan mata berbinar.
"Gapapa lagi Na, dengan info yang lo kasih itu, ngebuat gue harus tau sama diri gue sendiri kalo emang gue tuh gak pantes buat Arga dan gak memungkinkan juga gue bisa jadi pendamping hidupnya Arga" lirih Della lalu tersenyum. Ona ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Is Impossible
Teen FictionSemuanya terjadi tanpa ada yang memberitahu kepadaku. Menyebalkan bukan? memang menyebalkan. dia datang tanpa ku ketahui. Iya, dia pria yang tampan dan sangat cuek serta sensitif pada siapa saja. Tapi entahlah, aku pernah melihatnya berjalan bersama...