Setelah selesai, akhirnya kami menukar kertas masing-masing.
Rasanya deg deg deg deg pokonya berdebar.
Aku juga Zee (yang dimemo itu loh). Jika kamu bilang ini bohong oh kamu sungguh keterlaluan tidak mempercayaiku.
Aku senang kamu menyukaiku. Tapi aku kecewa? Kamu selalu mengelak dengan perasaanmu sendiri. Aku gangerti mau kamu apa. Kamu bilang suka tapi kamu bahagia aku sama Ghaitsa. Padahal aku bohong. Aku cuman pengen kamu jujur sama perasaan kamu. Ini kayak seolah-olah kamu mempermainkan aku.
Aku mendekat, kamu menjauh. Aku mengejar, kamu menghindar. Kamu ini benar-benar tidak peka ya?
Aku suka kamu, terdengar konyol namun aku suka saat pertama kali liat kamu. Mungkin kamu gatau kalau tiap aku deket kamu pikiran aku semuanya tersita sama kamu. Aku juga sepertimu, selalu menunggu kelas sejarah. ( Ini rahasia, sebenarnya aku selalu fokus merhatiin Pak Ghani karena kalau nengok dikit aja konsentrasi aku buyar gara-gara kamu)
Intinya aku juga suka kamu. Bukan, tapi cinta.
Kamu mau kan bikin sejarah yang indah sama aku?
Aku bakal buktiin kalau sejarah bukan hanya tentang air mata.
Sejarah adalah waktu berharga yang kita lalui, dan sejarahku itu kamu.Aku gak bisa bikin kalimat seromantis kamu. Maafin ya!
Oh, Sam. Hari ini kamu berhasil membuatku meledak. Aku menyesal dengan ketakutanku selama ini.
Aku sayang kamu Samuel Galileo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Catatan Sejarah √
Short Story[SELESAI] Aku menyukai sejarah yang menceritakan masa lalu. Namun aku lebih menyukai apa yang aksara buat dibelakang catatannya. Ia mengungkap kamu, memberikan lega atas perasaan yang tiba-tiba menghangat ketika menoleh kesamping kanan. Kamu, dengan...