24. Tanda kebenaran!

820 142 1
                                    

Kenapa cinta bisa jadi serumit ini?

"Jawab Zeevanka! "

Aku sulit mengatakannya Sam.

Tangisku kenapa susah sekali berhenti. Ingin sekali aku berkata bahwa aku tak setuju dengan pilihanmu menjadikan Ghaitsa sebagai kekasih. Telan itu dalam hati. Nyatanya aku, Zeevanka hanya seorang pengecut.

" Jawab Zee! Kamu gak mau kan aku sama Ghaitsa? Tolong Zee, jangan mainin perasaan orang."

Tampaknya Sam sudah menyerah memaksaku yang malah semakin larut dalam tangis.

"Air mata tanda kebenaran. Aku berspekulasi jawabanmu iya."

Kemudian Sam beranjak dari kursi, ia melangkah pergi. Namun entah apa yang membuatku kembali memanggilnya, beranjak dari kursi kantin dan berlari menghampirinya.

"Sam! "

Ia menoleh. Dan aku hanya mematung, membiarkan Sam memandangku dengan tatapan bingung.

Maaf.

" Aku bahagia kamu sama Ghaitsa."

Kalimat penuh dusta yang pernah kukeluarkan.

Zee tak pernah tahu bahwa Sam benar-benar kecewa atas perkataannya.

Kenapa kamu mengoyak hati yang sudah hancur?
Aku bukan bebanmu, anggap saja rasaku hanya sekelebat mimpi buruk yang akan kamu lupakan ketika bangun.

Buku Catatan Sejarah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang