part 9

21 0 0
                                    

      Setelah sampai di tempat tersebut, Rain dan Rio pun turun dari motor. Tetapi Rain mengingat sesuatu.

" kayaknya gue tau tempat ini deh." kata Rain sambil melihat sekeliling tempat itu.

" menurut lho." Tanya Rio.

" iya, gue tau tempat ini." jawab Rain.

" emangnya ini dimana." tanya Rio dengan sedikit senyum di bibirnya.

" ini tuh di dekat kompleks rumah gue kali." jawab Rain.

Rio pun terkekeh dengan jawaban Rain.

Melihat reaksi muka Rio, Rain pun langsung tersenyum simpul melihat  Rio

" jadi lho mau nganterin gue pulang." tanya Rain dengan wajah yang agak kegirangan.

" emangnya kita di depan gerbang rumah lho." tanya Rio dengan aura dingin.

" ya, enggak sih, tapi kok lho ngajak gue kesini sih." tanya Rain yang masih bingung dengan tingkah laku Rio.

" nggak usah di bahas, katanya lho mau kerja kelompok." kata Rio dan langsung duduk di bawah rumput.

      Rain pun tidak membalas perkataan Rio, dan langsung duduk di samping Rio. Dan mereka pun mengerjakan tugas mereka.

     Jam pun menunjukkan pukul 4 sore, Rain pun membereskan buku-bukunya

" Ri, gue pulang duluan yah, soalnya udah sore juga nih." Kata Rain dan ia pun bersiap-siap untuk pulang.

" hmm." Ujar Rio singkat.

Dia nggak niat mau nganterin gue gitu. Gumam Rain.

" yaudah, gue pulang." Kata Rain dan ia pun langsung pergi meninggalkan Rio sendiri.

       Seseorang yang sedang berjalan mengarah kepadanya, dengan senyuman khas dari orang tersebut, seseorang itu pun menghampiri Rain.

" kamu apa kabar, kamu masih ingat sama saya." Kata orang tersebut.

" lho siapa?." Tanya Rain kepada orang tersebut.

" saya adalah orang yang akan menjadi mimpi buruk kamu, karena dengan kita selalu dekat, kamu akan terus merasa tersakiti." Jawab orang tersebut.

" maksudnya?." Tanya kembali Rain.
" di masa yang akan datang kamu akan tahu semua jawaban pertanyaan yang ada di pikiran kamu." Jawab orang tersebut.

" Rain, bangun sayang." Ujar seorang perempuan.
     
          Rain pun dengan kaget bangun dari alam mimpinya tersebut. Ternyata setelah Rain sampai di rumahnya ia langsung masuk kamar, dan ia pun berbaring di kasur hingga terlelap.

" bangun Rain, ini tuh udah maghrib." Kata mamahnya.

" iya mah." Jawab Rain.

" mah." Panggil Rain.

" iya." Jawab mamahnya.

" aku mau nanya sesuatu sama
mamah." Kata Rain kepada mamahnya.

Mamahnya pun kembali mendekati anaknya itu.

" kamu mau nanya apa." Tanya mamahnya.

" mah, mamah pernah nggak mimpi, tapi mimpi itu kayak nyampein sesuatu sama mamah." Kata Rain.

" Rain, mimpi itu adalah bunga tidur, jadi kalau kamu mimpi yang aneh, nggak usah di pikirin, mungkin karna kamu kecapean, jadi kamu mimpi yang enggak-nggak." Jawab mamahnya yang mencoba menenangkan Rain.

" mungkin karena Rain capek, jadi Rain mimpinya aneh." Kata Rain.

" supaya pikiran kamu tenang, sekarang kamu shalat maghrib, minta doa sama tuhan supaya kamu nggak mimpi buruk lagi." Kata mamahnya.

Raina AzzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang