Dua

53 15 0
                                    

Aku melihat sekeliling kelas, ku letakkan tasku di salah satu bangku yang kurasa tempatnya sangat pas. Disampingku terdapat tas biru mudah bertuliskan T****R, kurasa itu milik perempuan berkerudung syar'i, yang saat ini sedang menyapu.

"Ini tas kamu?" Tanyaku yang cukup mengejutkannya.

"eh..iya" jawabnya dengan ekspresi masih kebingungan seperti sedang ditanya petugas satpol pp.

"Sebelah kamu kosong kan? Apa aku boleh duduk disitu?" Tanyaku.

"Iya gakpapa, lagian itu gak ada yang nempatin kok." Dia tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya yang lancip.

Aku kembali duduk di tempat. Satu persatu siswa mulai berdatangan, dengan iringan lagu merah putih yang menandakan bel masuk berbunyi.

Pelajaran pertama adalah Olahraga, guru olahraga kami bernama Pak Dayat. Di hari pertama ini, tidak digunakan untuk materi ataupun praktek, pak Dayat hanya meminta kami untuk memperkenalkan diri didepan satu persatu.

"Hari ini kalian saya suruh maju satu persatu untuk memperkenalkan diri, jangan lupa sebutin juga hobby dan cita-cita kalian. Dimulai dari yang duduk di depan saya" ucap pak dayat seraya menunjuk ke anak yang saat ini duduk tepat didepan meja guru.

"Perkenalkan nama saya Sofi annisa, hobby saya menonton tv, cita-cita saya menjadi seorang penulis" ucap seorang gadis yang berperawakan sedikit gemuk, dengan kerudung syar'i yang sama seperti yang dipakai anak disebelahku.

"Perkenalkan nama saya Naila Sabila, kalian bisa memanggil saya Naila. Hobby saya mendengarkan sholawat nabi, dan cita-cita saya ingin menjadi seorang guru" ucap anak yang duduk disebelahku, setelah mendapat giliran perkenalan.

Sekarang giliranku memperkenalkan diri, aku sedikit gugup, dan bingung soal cita-citaku.

"Perkenalkan nama saya Aisyah Rahmah, hobby saya dengerin musik, cita-cita saya menjadi guru" ucapku asal.
~
Jam pelajaran pertama telah usai, selanjutnya jam ke dua. Seharusnya setelah pelajaran Olahraga, ada pelajaran Agama. Namun, gurunya tidak bisa hadir jadi kita bisa bebas bermain dan lebih mengakrabkan diri satu sama lain.

Kulihat sekeliling kelas, hanya ada dua anak yang memakai hijab syar'i. Yah, mereka adalah Sofi, dan Naila. Meskipun sama-sama memakai hijab syar'i sifat keduanya sangat berbeda. Sofi terlihat ceria, dia mudah akrab dengan siapapun termasuk sama teman cowok. Berbeda dengan Naila yang duduk disebelahku, dia lebih pendiam, tutur katanya sangat lembut, dan dia sangat menjaga pandangannya dari teman-teman cowok.

"Hai, namaku Aisyah" ucapku memecah keheningan antara aku dan Naila, karena sejak dari tadi dia hanya diam sambil membaca sebuah novel.

"Hai Aisyah, aku Naila" jawabnya dengan menampakkan gigi gingsulnya.

"Apa yang kamu baca Nai, sepertinya menarik" rasa ingin tau ku mulai muncul.

"O ini buku menceritakan sosok wanita yang menjaga auratnya, dan pangannya terhadap kaum Adam" jawab Naila yang diikuti dengan anggukkan ku.

"Kita sebagai kaum Hawa harus bisa menjaga jarak dengan lelaki, karena dalam agama kita kan tidak diperbolehkan untuk memandang ataupun saling memandang yang bukan mukhrimnya, itu hukumnya haram" jelas Naila sambil menutup buku yang sejak dari tadi ia baca.

Aku tersentuh dengan penjelasan Naila, rasanya aku ingin belajar banyak dari dia. Apakah ini sebuah hidayah untukku.

"Naila, aku tidak terlalu pandai soal agama. Aku harap kamu mau membantuku untuk memperbaiki sikapku, aku ingin sepertimu yang terlihat anggun dengan hijabmu, dan terlihat solihah dengan tutur katamu" ucapku yang sangat ingin merubah tingkah laku ku.

"Insyaallah aku akan membantumu, asalkan itu untuk suatu kebaikan" jawab Naila yang membuatku merasa beruntung karena sudah dipertemukan dengannya.

Author pov

Aisyah dan Naila sudah mulai akrab. Aisyah sangat senang dengan kehadiran Naila membuat dia merasa ingin menjadi seperti Naila.

Jam pelajaran kedua yang tidak diisi oleh guru mapel di gunakan Aisyah untuk mempelajari ilmu agama dari Naila. Naila mengajarkan beberapa hal tentang agama. Dari cerita seorang Fatimah az-zahra putri nabi Muhammad sampai kisah seorang wanita muslimah yang ada di novelnya.

Sejak saat itulah mereka mulai bersahabat, saling berbagi pengalaman dan berbagi ilmu, terutama ilmu agama.

Assalamua'alaikum.
Gimana part ke dua?
Kalau masih banyak yang kurang silahkan komen, jangan lupa vote juga ya 😊

Sahabat Untuk AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang