Keesokan harinya.
06.00
Aisyah, Naila, dan Sofi yang sepakat untuk berangkat pagi sudah tiba di sekolah, mereka bersembunyi sesuai rencana yang telah di rancang matang-matang oleh Naila di grup whatsapp yang berisi 3 orang. Aisyah bersembunyi dibelakang pintu yang sengaja dibuka lebar-lebar. Selanjutnya, Naila bersembunyi di bawah meja guru. Sedangkan Sofi dia bersembunyi di luar kelas tepatnya di koridor samping yang dibatasi tembok kelas 10 IPS 3.Sofi: 06.03
Heii apa kalian sudah di posisi masing-masing?Aisyah: 06.03
Sudah Sof, aku dan Naila sudah diposisi.
(Read)Setelah 15 menit mereka menunggu dan tetap berada di posisi persembunyian, tidak ada tanda-tanda seseorang yang datang.
Naila: 06.18
Udah lama kita nunggu, kok gak ada yang dateng ya?Sofi: 06.19
Iya nih nai, udahan yuk. Capek sembunyi terus.Aisyah: 06.19
Iya udah kita keluar aja, lagian bentar lagi udah banyak anak yang dateng.Sofi: 06.19
Iya udah aku otw ke kelas ya.Aisyah: 06.20
Oke Sofi.
(Read)Saat mereka sudah keluar dari tempat persembunyian masing-masing. Mereka memilih untuk duduk dikoridor depan kelas.
Dari arah samping terdengar langkah kaki yang semakin mendekat ke arah mereka.
"Syah, ini ada surat buat kamu" ucap Lia teman satu kelas Aisyah, Naila, dan Sofi, yang mengejutkan mereka.
"Buat aku?" Tanya Aisyah yang terkejut melihat anak itu menyodorkan selembar kertas kearahnya.
"Iya, aku pergi dulu ya" pamit Lia setelah memberikan kertas itu ke Aisyah.
"Ini dari siapa?" Tanya Aisyah. Namun Lia hanya mengangkat bahunya menandakan dia tidak tahu.
"Aneh, masak dia tidak tahu dari siapa?" Cicit Sofi yang kesal dengan sikap Lia.
"Sudah, kamu buka aja syah. Siapa tau itu surat dari penggemar rahasiamu" ucap Naila.
"Penggemar rahasia?? Apa iya dia tahu rencana kita sampai dia menitipkan suratnya ke Lia?? Atau jangan-jangan dia satu kelas sama kita?" Aisyah semakin penasaran dengan si penggemar rahasia yang selama ini mengirim surat di lokernya.
"Nah... bisa jadi itu syah" sahut Sofi menyetujui perkataan Aisyah.
Aisyah mulai membuka kertas yang ia terima dari Lia, ternyata benar, itu surat dari penggemar rahasia Aisyah. Aisyah membaca surat itu dengan nada sedikit berbisik agar tidak ada yang mendengar isi surat tersebut.
"Untuk Aisyah Rahmah pemilik hatiku.
Kau tahu seberapa indahnya dirimu?
Kau adalah salah satu ciptaan Tuhan yang indah, bahkan keindahanmu melebihi indahnya bintang dilangit angkasa.
Kau tahu apa yang ku minta disetiap doaku?
Aku selalu meminta agar kelak kaulah yang bersanding denganku, menemani langkahku menuju masa tua, dan aku berdoa agar kaulah jawaban dari setiap doaku.Aku yakin, saat ini kau berusaha mencari tahu siapa diriku. Tunggu saja suatu saat aku akan datang dengan khitbahku" isi surat yang dibaca Aisyah.
Aisyah semakin penasaran, bagaimana dia bisa tahu kalau dia sedang mencari siapa pengirim surat misterius itu.
"Apa mungkin ini Lia yang nulis?" Naila mulai mencurigai Lia.
"Ah enggak mungkin, buat apa dia nulis surat cinta dan bela-belain dateng pagi demi naruh surat itu di lokerku" ucap Aisyah.
"Sudahlah.. nanti kita langsung tanyakan saja ke Lia" sahut Sofi yang dibalas anggukan kedua temannya.
***
Dimas pov
Sudah beberapa hari ini aku melihat perubahan sikap Aisyah, dia semakin cantik dengan hijab panjangnya, tutur katanya juga lebih dijaga. Rasa ini semakin tidak bisa kutahan, aku begitu mengaggumi dia sejak pertama kali aku satu gugus dengannya ketika PLS. Aku sangat berharap bisa satu kelas dengan dia, tetapi aku malah masuk di kelas IPA 2. Untung saja, Lia sahabatku sejak SMP satu kelas dengan Aisyah. Jadi dia yang membantuku untuk memata-matai Aisyah.Flashback on
"Dimas...!!" Teriak Lia yang mengaggetkanku."Ada apa? Ngaggetin aja" jawabku yang sedikit emosi dengan tingkahnya.
"Ada kabar buat kamu" dengan santai dia mengambil minuman yang sudah kubeli dari kantin.
"Kabar apa?" Tanyaku yang agak ragu dengan kabar yang akan disampaikan Lia.
"Besok kamu jangan naruh surat di loker Aisyah. Soalnya Aisyah dan 2 temannya sedang merencanakan sesuatu buat cari tahu siapa pengirim surat misterius itu" ucap Lia yang berhasil membuatku tersedak.
"Yang bener?? Begitu penasarannya dia sama aku??" Jawabku sambil tersenyum membayangkan wajah bingung Aisyah, yang mungkin akan terlihat lebih cantik dari biasanya.
"Terus ada satu lagi yang harus kamu tahu" sambung Lia mulai serius. Aku langsung memfokuskan pandanganku ke arah Lia.
"Kemaren aku sempet denger kalau Aisyah mulai jatuh cinta dengan si pengirim surat tanpa dia tahu siapa pengirim yang sebenarnya. Karena menurut dia si penulis surat itu sepertinya orang yang puitis dan bijaksana. Kayaknya kamu harus ungkapin deh ke Aisyah kalok kamu adalah pengirim surat misterius itu" jelas Lia.
"Aku enggak mau buru-buru. Besok aku titip surat buat Aisyah ke kamu ya" jawabku yang sengaja ingin membuat Aisyah semakin penasaran.
Flashback offGimana part ini??
Agak gak nyambung ya??
Emang munculnya Dimas sengaja aku bikin ditengah-tengah biar jadi wow. 😂
Jangan lupa vote dan komen ya, author baru belajar, jadi butuh banyak kritik dan saran. ❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Untuk Aisyah
SpiritualHijrahnya seorang Aisyah yang telah dipertemukan dengan Naila dan Sofi.