DUA PULUH SEMBILAN : RUMAH SAKIT

9K 486 0
                                    

Tangan nya mengepal erat, ia terus mengutuk lelaki yang kini berada disebelahnya sepanjang perjalanan. Kini Keyla menapakkan kaki nya di dalam rumah sakit yang tampak elegan.

"Untuk apa membawa ku kesini ? Aku tidak sakit apa-apa, kita pulang saja ya ? " ucap nya namun tak dihiraukan.

"Azkaaaa ! Kita pulang saja... " ia menarik tangan Azka agar keluar dari rumah sakit ini, tapi apa daya nya ? Selangkah pun tidak berubah.

"Ahh, Azka, sedang apa disini ? " tanya Alex.

"Dia perlu diperiksa, akibat kecelakaan kemarin " jawab nya.

Alex memperhatikan seluruh tubuh Keyla dengan seksama, dan memasang wajah bingung "dimana luka nya ? " tanya Alex.

"Disini, aku khawatir padanya, " ia menyentuh kepala Keyla dan mengelus nya dengan lembut.

"Kau pikir aku gila ?!, hah bisa-bisanya " bantah Keyla sembari menepis tangan Azka dari kepala nya.

"Lalu untuk apa kau bertanya 'aku masih hidup ?' "

Ingin sekali rasanya menjitak lelaki ini sekarang.

"B-bukan seperti ituu, Azka kita pulang saja ya ? Aku tidak suka rumah sakit " mohon nya.

"Rumah sakit ini milikku, lakukan apa saja sesuka mu, bila itu membuat mu suka " ucapanya berhasil membuat Keyla terkekeh sembari memegangi perut nya.

"Jangan kencang-kencang malu didengar orang lain, ntar dikira gila... apalagi kalau sampai pemilik nya dengar, bisa malu "

"A-ah, sepertinya... " Alex menganggukan kepala nya ragu sembari menatap Azka yang kini sedang terdiam dengan wajah datar nya.

"Kalau begitu, ayuk ikut aku " Azka menarik tangan Keyla menuju sebuah ruangan yang tak jauh.

"Sudah kubilang ini rumah sakit milikku " lanjut nya sembari duduk.
"Jangan berbicara seperti itu, aku ti- " ucapan nya terhenti saat Azka menaruh sebuah Map di meja depan Keyla.

Ia mengambil nya dan membuka isi map tersebut, mata nya terbelalak hebat diikuti mulutnya yang terbuka lebar "j-jadi benar ? ".

Azka hanya tersenyum bangga dan menganggukan kepala nya. "Permisi Tuan, dimana pasien yang akan kuperiksa ? " ucap seorang wanita dari luar ruangan sembari mengetuk pintu.

Alex membukakan pintu nya dan menunjuk Keyla dengan dagu nya "dia, " Keyla berdiri mengikuti langkah Suster itu.

"Siapa nama mu ? " tanya Keyla. "Ana, anda ini pacar nya tuan Azka ? " Keyla mengangguk.

"Ah, jangan terlalu sopan pada ku, bersikap lah biasa, " jawab Keyla.
"Bersikaplah sopan " samber Azka yang berhasil membuat Keyla tersentak kaget.

"M-maaf Tuan, tapi ini ruang pemeriksaan, apa tidak papa Tuan melihat ? " tanya Ana setelah sampai di dalam ruang pemeriksaan.

"Ana, jangan panggil dia Tuan, tidak enak didengar, panggil saja Azka ya ? " Keyla menepuk pundak Ana dan dijawab anggukan pelan.

"Aku pacarnya, memang nya kenapa ? "
"Tapi dia akan sedikit terbuka "
"Lalu ?"

Mendengar jawaban Azka yang senonoh, Keyla menggeram kesal dan memukul lengan Azka "keluarlah " timpal Alex yang datang dari arah pintu.

"Baiklah, jangan sampai dia kenapa-kenapa " ucap nya sebelum keluar.

***

"Dia tidak kenapa-kenapa " ucap Ana pada Azka yang kini sedang menatap Keyla khawatir. "Benar ? " tanya nya.

Keyla menginjak kaki Azka dan memutar bola mata nya "ada apa dengan mu ? Aku sangat tidak nyaman diperlakukan seperti ini"

"kalau begitu mari kita pulang " Azka menggandeng tangan Keyla dan membawa nya keluar dari rumah sakit. diikuti Alex dibelakang nya. "untuk apa kau mengikuti ku ? " tanya Azka sebelum masuk kedalam mobil.

"aku bukan mengikuti mu tapi aku mengikuti Keyla " jawab nya.

"untuk apa kau mengikuti wanita ku ? hah ? "

"aku ingin memberitahu nya sesuatu, tidak boleh ? " Azka diam sejenak dan menarik Keyla kedalam mobil "penting bukan ? bicara didalam mobil, aku tau apa yang ingin kau bicarakan "

Alex hanya menuruti perintah Azka dan masuk kedalam mobil nya. "Aku menaruh pelacak didalam mobil Reyhan, dia mengikuti mu terus menerus ".

Azka mengerutkan dahi nya dan melemparkan pandangan nya ke arah  mobil berwarna putih yang sedari tadi parkir didepan rumah sakit nya. "Bahkan sekarang, dia juga mengikuti kita "

Keyla terdiam untuk menetralisir rasa takut nya, jantung nya berdegub kencang, untuk apa juga ia takut saat bersama Azka ?.

"Kita pulang saja ya ? " tanya Keyla.
"Tidak, dia akan mengikuti kita " Azka turun dari mobil diikuti Alex dan Keyla.

"Kau ingin ke Cafè ?" Tanya nya. Keyla mengangguk pasrah.

Mereka berjalan ke arah cafè dan menikmati sore dari dalam ruangan itu sampai menunggu Reyhan pergi.

Psychopath Beside Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang