TIGA PULUH : BALAS DENDAM

8.4K 504 1
                                    

Azka memasukan seluruh peralatan nya kedalam tas gemblok berwarna hitam yang senada dengan pakaian nya sekarang.

Ia tidak bisa tertawa kali ini, bahkan untuk tersenyum pun rasanya susah. Tangan nya mengepal erat mengkhawatirkan sesuatu yang pasti akan terjadi.

Dia akan kembali ? Atau mati bersama Reyhan nanti nya. "Kau ingin pergi ? " tanya Keyla. Azka menganggukan kepala nya dan memeluk wanita itu dengan erat.

"Jika ada sesuatu terjadi, pergi lah bersama Alex atau Adrian, mereka akan menjaga mu. Dan, jika benar-benar terjadi, semua fasilitas ku untuk mu, Rumah sakit, Apartemen, segalanya untuk mu " ucap nya masih dalam pelukan.

"Kenapa bicara seperti itu ? Memang nya apa yang akan terjadi ? " tanya nya bingung. Wanita yang sedari tadi tersenyum itu pun kini menjadi sedu dan bingung.

"Turuti saja perkataan ku tadi " Keyla mengangguk pasrah dan memeluk Azka.

"Jangan pergi terlalu lama, aku tidak suka sendiri " Azka tersenyum dan mengecup kening Keyla lembut.

"Diam disini dan jangan kemana-mana " Azka pergi keluar Apartemen sementara Keyla masih diam ditempat semula nya menyimak perkataan Azka barusan.

"Apa yang dikatakan nya barusan ya ? Aku lupaa " ia menepuk jidat nya dan langsung mengambil HP yang tergeletak di atas sofa.

"Bisa kesini ? Aku sedang sendirian " ucap nya ditelfon.

"Memang nya Azka dimana ? "

"Entah, dia hanya bilang akan pergi, cepatlah kesini, aku kesepian "

Keyla mematikan telfon nya dan juga TV yang ada dihadapan nya. Ia merengkuk an tubuh nya di pojok sofa.

"Apa Azka baik-baik saja ? " gumam nya. Pikiran nya berkecamuk memikirkan Azka. "Apa kutelfon Alex saja ? "
"Aku tidak punya nomor nya " lanjut nya.

Tidak lama setelah itu, Bel Apartemen berbunyi.

"Tidak ada Azka ? " tanya Irene sembari berjalan masuk ke dalam.
"Kalian tidak tau ?" Timpal Adrian yang tiba-tiba datang.

Keyla menggelengkan kepala nya dan menutup pintu "dia meminta tolong kepadaku untuk menjagamu "

"Memang nya dia kemana ? " tanya Irene. "Dia pergi ? " Keyla menaruh 3 gelas Jus Jeruk didepan meja.

"Dia ingin balas dendam pada Reyhan, apa semua perlengkapan nya sudah dia bawa dengan benar ?" Adrian membuka pintu ruang belakang dan melihat barang-barang milik Azka yang ada disana.

"Jangan menyentuh apapun. Atau Azka akan marah padamu " .
"Dia sedang tidak disini kan ? "
"Dia sangat teliti Adrian, dia tau dimana dan bagaimana letak barang nya " Adrian hanya mengangguk dan kembali ke ruang tamu.

Keyla hanya diam sesekali merobek tissue yang ada di hadapan nya. Tangan nya tidak bisa diam, ia terus mengambil ataupun memegang sesuatu yang ada dihadapan nya.

"Kau khawatir ? " tanya Irene. Dengan cepat wanita itu menggeleng dan menggigit kuku tangan nya "jujur saja, aku sudah berteman sangat lama dengan mu ".

"Kau punya nomor Alex ? " tanya nya pada Adrian "punya, sudah kukirim ke kontak mu " untung saja Adrian sangat cepat melakukan sesuatu.

Sudah beberapa kali ia mencoba menghubungi Alex namun tidak ada jawaban sama sekali dari nya.

"Dimana mereka ini ! "Gumam Keyla.

Ia mencoba lagi untuk kesekian, dan diangkat.

"Alex, dimana Azka sekarang ? " tanya nya dengan suara bergetar.

"Dia sudah pergi sekitar 5 menit yang lalu. "

"Jangan berbohong padaku Alex, katakan sejujurnya ku mohon "

"Baik lah, akan kukatakan, tapi jawab pertanyaan ku dengan cepat dan jujur, mengerti ?"

"Cepatlaahh "

"Kau mencintai Azka ? "

Voteee yaaa guyss, thanks yang udah baca sampe chapter ini 💞💞💞💞

Psychopath Beside Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang