TUJUH : KORBAN KEDUA

13.9K 756 0
                                    

Sinar matahari yang menusuk kedalam mata nya membuat ia memutar badan nya menghadap kebelakang. Seseorang dengan dada bidang itu kini berada dihadapan nya.

Mata nya masih merem-melek untuk mengembalikkan keadaan sadar nya. "Sudah bangun ? Aku lapar " ucap Azka sembari tersenyum cerah dan mengeratkan pelukan nya dipinggang Keyla.

"K-kau ! Pergi sana ! " bentak Keyla dan segera bangun dari kasur dan menatap Azka dalam. "Kau membuat ku kaget " dengan santai ia turun dari kasur dan berjalan menuju dapur. Menenggak segelas air putih dan kembali menatap Keyla yang masih berjongkok di depan pintu.

"Kemari lah. Aku lapar, masakan aku makanan yang enak " perintah nya pada Keyla yang sedang berjalan kearah dapur. "Bikin saja sendiri " ketus Keyla.

"Cepat lah aku lapar " paksa nya.

"Pergi sana ke Apartemen mu. "Tangan Azka tiba-tiba mencengkram erat tangan nya.

Ia menjambak rambut Keyla dan menampar nya dengan keras "jangan seenak nya terhadap ku Keyla. Aku bisa membunuh mu kapan pun. Jangan karna aku baik akhir-akhir ini kau jadi seenak nya. Ingat lah kau itu pembantu ku " tatapan polos Keyla menjadi seperti orang ketakutan.

"S-sakit " rintih nya.

"Ah, aku jadi ingin membunuh seseorang pagi ini. Ikut aku " Lelaki itu tetap mencengkram erat tangan nya dan menarik Keyla keluar menuju parkiran mobil.

"Kursi roda mu masih di mobil ? " tanya nya asal.

Keyla hanya menganggukan kepala nya dan berjalan mengikuti Azka "aku rasa pernah mengenal mu. Siapa sebenarnya diri mu ? " gumam Keyla pelan namun didengar oleh Azka.

"Kau terus saja berbicara itu. Aku Azka " ketus nya.

Keyla menggelengkan kepala nya pelan dan mendecakkan lidah, berusaha melupakan ingatan nya tentang siapa Azka.

"Masuk " perintah nya sembari mendorong tubuh Keyla masuk kedalam mobil.

Ia melajukan mobil nya dengan cepat dan menerobos yang ada didepan nya. Keyla memegang sabuk pengaman dengan kencang dan menutup mata nya.

"Aku akan mati disini. Tolong aku, siapapun " gumam nya tanpa disadari.

Lelaki itu hanya tertawa dan menghentikkan mobil nya dipinggir jalan "aku akan menolong mu nona. Tetapi bawa dulu wanita itu kedalam mobil " ia menaikkan alis nya dan membukakan pintu Keyla.

"Emm... permisi, ini sudah mendung. Kakak ku menyuruh ku untuk menolongmu pulang kerumah " ucap Keyla gugup sembari sesekali melirik Azka yang berada didalam mobil.

Wanita itu terlihat bingung dengan tatapan mata nya lalu tersenyum saat Azka melambaikan tangan nya "ah, kebetulan Apartemen ku kearah sana, apa kita searah ? " ia menunjuk jalanan dan tersenyum lebar.

"Kau penghuni Apartemen lantai bawah bukan ? Kakak ku sering melihat mu katanya " rintik hujan pun mulai membasahi jalanan, membuat wanita itu tidak ada cara lain untuk pulang kerumah selain ikut tumpangan Keyla.

"Gadis pintar " gumam Azka saat melihat mereka berdua jalan kearah mobil. Kemudian ia mengalihkan pandangan nya keluar jendela.

Melihat rintik hujan yang perlahan turun itu menyenangkan. Ia membuka jendela mobil dan mengadahkan tangan nya keluar.

"Kau menyukai hujan ? " tanya wanita itu. "Ah, nama ku Vio, siapa nama mu ? " lanjut nya.

Azka menerima uluran tangan nya dan mengeluarkan senyum topeng nya "nama ku Shawn " bohong nya.

Keyla menatap Azka bingung dan bergantian melihat mereka berdua "kalian saling suka saat ini ? " pertanyaan yang dilontarkan nya membuat Azka melepaskan genggaman Vio.

"Tidak. " jawab nya singkat dan langsung menjalankan mobil nya.

___________________

"Ikut lah dulu kekamar kami, mau ? " tanya Azka.

Vio mengangguk tanda iya. Karna sebagai rasa terimakasih nya pada mereka berdua karna sudah ditumpangi.

"Silahkan masuk "Azka membiarkan Vio masuk duluan dan menyuruh Keyla untuk tetap diam "aku ingin bicara padanya sebentar. Boleh ? " Vio mengangguk dan langsung masuk kedalam.

"Ikut lah bersama ku " ucap Azka. Yang dijawab gelengan kepala Keyla.

"Ikuti perintah ku ! " ia menarik Keyla paksa dan membawanya masuk.

"Mau minum ? Atau cemilan mungkin ? " tawar nya sembari duduk didepan Vio.

"Air putih saja. " Keyla mengangguk dan tersenyum paksa lalu menatap Azka sinis.

"Dia sangat baik. Gadis penurut yang cantik. Tapi kalau dibanding kan dengan kecerdasan Keyla, ia masih kalah jauh. Dan juga, wajah Keyla jauh lebih cantik dari nya. Atau kujadikan pembantu saja ya ? " Keyla berdehem tepat didepan kuping Azka, membuatnya membuyarkan lamunan.

"Kau tidak ingin camilan Vio ? ".

"Tidak, aku sedang menjalani diet " Azka tertawa kecil sembari menatap wanita itu dalam-dalam "bentuk badan mu sudah bagus Vio, untuk apa lagi kau menjalani diet ? Bukankah malah terlihat kerempeng ? " Keyla menatap lelaki itu bingung.

"Aku bekerja sebagai model panggilan, jadi wajar saja aku harus menjaga bentuk tubuh ku " jawab nya.

"Tidak seperti dia bukan ? Makannya sangat banyak "Azka melirik Keyla yang kini tengah meneguk minuman nya.

"Apa maksud mu ? ".

"Aku membuat sedikit kue tadi pagi kau harus mencicipi nya ya " ia menatap Keyla lalu berpindah ke Vio.

Kaki nya melangkah kearah dapur dan tersenyum licik "bagus juga akting mu Keyla " gumam nya pelan.

Setelah lama didapur dan merencanakan sesuatu, ia membawa pisau dibelakang nya dan berdiri tepat dibelakang Vio. Ia langsung menusuk tepat ditulang belakang saat Vio sedang menunduk.

Darah pun muncrat ke wajah dan menodai baju nya. Senyum nya terukir seperti iblis. Dilihat nya tangan Vio yang masih bergerak walau hanya sedikit.

"Masih hidup rupanya ? " celoteh nya sembari tertawa.

Keyla yang menyaksikan langsung itu pun hanya diam dan melebarkan mata nya dan juga mulut nya.

Tangan nya mencengkram bantal dengan kencang dan memundurkan posisi nya.

Azka seketika menusuk Vio saat ia sedang asik tertawa bersama nya. Badan nya gemetar melihat kejadian barusan.

Apalagi darah yang mengenai paha mulus nya. Ia menahan diri nya dengan tangan saat dirasa sudah tak sanggup lagi.

Ia jatuh pingsan di Sofa. Sementara Azka masih asik dengan kegiatan nya yang kini membuatnya terlihat lebih menakutkan.

Psychopath Beside Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang