TIGA PULUH SEMBILAN : RUANGAN

8.5K 459 0
                                    

"Dia akan dibawa ke ruang mayat sekitar 10 menit lagi "ucap Elen sembari melihat gelang berwarna putih yang melingkar sempurna dipergelangan tangan nya.

"Bisakah, aku sendiri disini ?"tanya Keyla. Mereka bertiga pun keluar dari ruangan dan membiarkan Keyla sendirian disitu.

Ia memegang tangan Azka dan mengecup bibir nya, tangisan nya turun lagi, begitu melihat lelaki itu terbaring di kasur rumah sakit.

"Kau tau ? A-aku mencintai m-mu " ucap nya tergagap karna isak tangis.

"Karna itu bangun lah, AZKA " Keyla memilih untuk bangkit dan menutup kain yang seharusnya menutupi wajah Azka.

Ia merasa ini tidak benar, bahwa fakta Azka meninggal. Namun apa yang harus dibuktikan lagi ?, lelaki ini memang sudah tidak bernyawa.

Saat baru saja ia ingin melangkah kan kaki keluar ruangan. Ia melihat tangan kiri Azka bergerak menahan tangan nya.

Keyla langsung membalik badan nya melihat Azka yang sedang berusaha membuka mata nya.

Ia mengelus pipi Azka lembut dan mengelap air mata nya dengan kasar. "ELEN, ADRIAN, IRENE " teriak nya. Mereka bertiga pun langsung masuk menghampiri Keyla.

"D-dia hidup lagi ?" Tanya Elen.

Mereka bertiga membelalak kaget dan menghampiri Azka yang sedang tersenyum.

"Panggil Dokter cepat " Adrian berlari dan memanggil dokter.

Keyla masih tidak percaya lelaki ini hidup kembali, tangan nya bergerak mengelus rambut Azka.

***

Hari ini, pagi yang cerah menurutnya. Lekaki itu sedang tertidur disamping nya, hembusan nafas yang terdengar teratur, dan juga wajah nya terlihat sangat tenang.

Setelah 3 bulan yang lalu ia akan meninggalkan wanita itu.

Keyla menghembuskan nafas panjang dan menghampiri Azka yang sedang tertidur di kasur nya.

"Bangun lahh, Azkaaa " ucap nya sembari menarik tangan Azka, namun apa upaya nya, bergerak sedikit pun tidak.

Azka malah menarik Keyla agar jatuh ke pelukan nya.

"Aku butuh jawaban mu, apa kau mencintai ku ?" Tanya Azka yang membuat detak jantung Keyla tambah cepat.

"L-lepas dulu, aku harus membalik telor, atau itu akan gosong " jawab nya mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Biarkan, jawab lah "
"Aku akan menjawabnya kalau kau mengajak ku ke taman nanti sore ? Bagaimana ?" Azka memutar bola mata nya dan melepaskan wanita itu.

"Aku mandi dulu " Keyla mengangguk dan tersenyum pada Azka.

Lelaki itu sangat senang belakang ini, perubahan drastis dari sikap Keyla dan juga perlakuan wanita itu.

Setelah selesai mandi ia menghampiri Keyla yang sedang menyiapkan makanan seperti biasanya di dapur.

"Kau masak banyak sekali hari ini " ucap Azka karna bingung apa yang dilakukan wanita nya itu.

"Kau lupa ? Ini hari yang sangat spesial " jawab Keyla. Ia menghampiri Azka dan melingkar kan tangan nya ke leher Azka.

"Selamat Ulang Tahun " ucap Keyla, ia mengecup sekilas bibir Azka dan mengacak-acak rambutnya.

Tepat setelah itu bel Apartemen pun berbunyi, Keyla tersenyum pada Azka dan berjalan ke arah pintu.

"Kau sudah masak ?" Tanya Irene, Keyla mengangguk.

"Dimana Elen ?" Keyla berjalan masuk diikuti Adrian dan Irene.

"Aku disini " seru Elen sembari mengangkat tangan layaknya sedang di absen.

"Haha, baiklah, ayuk langsung saja kita mulai " mereka ber-empat langsung menghampiri Azka yang sudah duduk manis di bangku nya.

Mereka saling memberi ucapan selamat, dan yang terakhir adalah giliran dari Elen, "Selamat Ulang Tahun Ka Azka, aku merindukan mu, sangat sangat " Elen memeluk Azka erat dan tersenyum lebar.

"Bagaimana dengan Alex ? Apa dia tidak datang juga ?" Tanya Adrian.

"Dia keluar kota katanya " jawab Azka.

Psychopath Beside Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang