Part 3

4.5K 121 1
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
!
!

Luka di kepala Putri sudah diobati oleh PMR. Sedangkan cowok nyebelin itu justru sudah pergi sedari tadi.

Putri berjalan masuk ke kelas dengan langkah gontai.

"Eh, Put lo gak kenapa-kenapa kan? Soalnya kami khawatir banget sama lo" Ujar salma saat Putri baru saja menjatuhkan bokongnya di atas kursi, Salma pun segera duduk di sebelah Putri. Ayu dan Siska langsung menatap Putri khawatir.

"Gue gak kenapa-kenapa kok. Kalian gak usah khawatir! Ini cuma luka kecil biasa aja"

"Gak khawatir gimana? Wong kepalamu berdarah banyak kali tadi" Ujar ayu.

"Ho'oh, emang gak sakit ya Put?"

"Sakit banget lah. Jadi malas gue bahas ini. Mood gue jadi hilang gara-gara cantik gue berkurang gara ni luka."

*****

A

zka menghirup udara segara di bawah pohong beringin. Menutup matanya dan menyandarkan kepalanya di punggung kursi. Ia masih teringat dengan kejadian tadi di uks saat ingin mengobati luka gadis itu.

flashback on

"Lo duduk aja di sini, gue mau ambil p3k dulu" Ucap Azka lalu berjalan ke sebuah lemari kaca dan mengambil p3k.

"Eh, lo yang namanya Azka itu kan? Lo tau gak sih, lo itu udah buat muka gue yang cantik, imut, dan manis ini ada lukanya. Udah lukanya perih banget lagi. Terus apa kata abang gue nanti waktu gue sampe di rumah? Auto stroke dia ngeliat adek kesayangannya luka. Terus apa kata fans-fans gue? Apa kata orang nanti?" Omel Putri panjang lebar

"Lo bisa diem gak sih! Ini juga luka lo mau diobatin"

"Iya gue tau, lo kan gak ngerasain apa yag gue rasain." Ucapnya ketus.

"Bodo"

"Hedeh gimana nanti reaksi abang kesayangan gue. Terus apa nanti kata fans gue. Terus apa nanti kata cowok-cowok yang naksir gue. Huaaaa plis deh luka, lo cepat hilangnya ngapa luka. Ini muka cantik gue nanti gak imuts lagi. Huaaaa😭😭" Ucap putri sambil merengek gak jelas.

"Bawel amat sih lo. Sini cepet biar gue obatin lukanya"

"Gue gak mau diobatin sama lo"

"Harus mau" Ucap Azka menahan amarah.

"Kalau gue bilang nggak ya enggak!"

Karena males mendengarkan rengekan dari gadis ini. Azka memilih menyerahkan tugas itu pada PMR dan langsung pergi meninggalkan Putri.

flashback off

Tanpa sadar Azka tersenyum simpul."Eh gue kok jadi mikirin dia" Gumam Azka.
tapi kalo dipikir-pikir dia lucu juga ya. batin Azka.

apa mungkin Azka mulai jatuh cinta lagi? Tapi Azka ngerasa ada sesuatu saat di dekat gadis itu. Rasanya semua masalah Azka seakan hilang saat melihat gadis itu marah-marah tidak jelas .

*****

Akhirnya pelajaran pun selesai
. Setelah bel pulang berbunyi, Putri langsung berjalan ke arah gerbang untuk menunggu abangnya. Gadis itu merogoh sakunya untuk mengambil handphone miliknya.

"Eh kampretlah hpnya pake acara habis batrai segala" Ucap Putri kesal.
Putri berfikir untuk pulang dengan menggunakan angkot. Walaupun terasa agak lama, namun ia tetap menunggu.

30 menit
40 menit
50 menit
1 jam

"Kok gak ada angkot yang lewat sih?" Omel Putri di tepi jalan. Tiba-tiba sebuah motor berhenti tepat di depan Putri. Gadis itu menatap heran ke arah cowok di depannya. Cowok itu melepaskan helm yang dipakainya.
What the fuck! Azka -_-

"Mau bareng nggak?" Tanyanya.

"Nggak! Ogah kali gue pulang sama lo ewh" Ucap Putri ketus.

"Oh,yaudah. Kalo sore-sore gini biasanya preman pada lewat"

"Eh lo jangan nakut-nakutin gue dong, nanti kalo beneran datang gimana?"

"ya mana gue tau. Jadi gak nih ikut gue?"

Putri menggigit bibir bawahnya sambil berpikir kalo nanti premannya beneran datang gimana?

"Yaudah gue ikut" Ucap Putri dengan memang wajah datar.

"Pegangan nanti lo jatuh" Ucap Azka mengingatkan Putri.

"Apa lo? Gak usah modus deh" Ucap Putri ketus.

"Yaudah kalo lo jatuh bukan salah gue" Ucap azka lalu menjalankan motornya dengan kencang.
Refleks Putri memeluk azka karena hampir saja ia terjatuh kebelakang.

"Rumah lo di mana?" Tanya Azka.

"Di jalan Mekar Sakti, perumahan cahaya indah nomor 43 warna biru." Ucap Putri yang masih melingkarkan tanggannya di pinggang Azka.

di sepanjang jalan tidak ada sepatah kata pun dari mereka berdua hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah Putri.

"Put udah sampai di rumah lo nih, sampai kapan lo meluk gue kayak gitu?" Ucap Azka.

blush

Pipi putri langsung memerah. Setengah mati ia malu karena masih memeluk Azka. Putri langsung turun dan melepaskan tangannya dari pinggang Azka.

"ma..maksih"ucap putri gugup.

"iya, gk usah gugup kali. Oh ya,gue minta maaf ya soal tadi. Gue tadi gk sengaja lempar lo".ucap azka

"iya gk papa"

"oke bye, gue duluan ya"ucap azka sambil tersenyum manis yang membuat siapa saja yang melihatnya langsung meleleh.
azka pun langsung pergi.

ya ampun senyumnya manis banget.eh itu beneran si azka yang dingin gk sih?.batin putri.

putri pun masuk ke rumah dan dia melihat Ryan sedang menoton tv.
"udh pulang lo dek?"tanya ryan.

"emang abang gk liat kalo gue udah di rumah.kalo gue belom pulang pasti gue gk ada di sini kale."ucap putri.

"udah cerewet banget sih,org gue cuma nanya. Mandi sana cepat abis itu makan."ucap ryan

"oke"putri langsung masuk ke kamarnya.

TBC!
jangan lupa voment ya!aku lagi butuh voment kalian

AliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang