JUST MARRIED

10.6K 304 19
                                    

Author POV

Pagi ini Inda memilih menikmati ketoprak sebagai menu sarapannya, dan segelas besar jus jeruk dingin yang mendinginkan dinding-dinding kerongkongannya. Inda begitu lahap memakan ketoprak yang tinggal sedikit itu.

Rae sekilas melirik Inda, entah kenapa Rae merasa Inda berbeda. Sejak pulang ke Indonesia, wanitanya ini berubah, Inda lebih suka marah-marah, makan makanan pinggir jalan, malas mandi, dan terlebih lagi rasa cemburunya sangat over dari biasanya.

"Kenapa lirik-lirik?" Inda menyadari kalau Rae sedang melirik padanya.

"Aku merasa kamu aneh," jawab Rae tanpa basa-basi.

"Aneh?"

"Iya, semenjak pindah ke Indonesia, kamu jadi semakin aneh, lebih suka marah, makannya tambah banyak, emang dari awal sudah banyak, sih. Dan cemburumu itu, loh."

"Benarkah?" Inda mulai memikirkan perkataan Rae. Belum rasanya dia mampu mencerna omongan Rae, si biang kerok muncul dengan santainya.

"Darling!" Aurora telah hadir di ruang makan tanpa permisi, tanpa salam, dan langsung merangkul manja suami orang.

Inda menatap Rae dengan tatapan tidak suka, Rae menyadari itu.

"Aurora! Sampai kapan kaumasuk ke sini tanpa permisi?" hardik Rae.

"Kenapa? Apa aku salah?" tanya Aurora seperti tidak mengerti, atau sengaja tidak mengerti.

"Salah banget," sela Inda dengan nada datar.

Aurora menatap Inda tidak senang, Inda membalas tatapan itu lebih tidak senang lagi. Rasa cemburu di hatinya lebih besar daripada rasa laparnya. Inda terus menatap Aurora tanpa berpaling. "Ini bukan rumahmu!" hardik Inda.

"Santai saja Nyonya Xander, seharusnya kamu tanya kepada suamimu, dulu rumah ini akan menjadi milikku," jawab Aurora santai, berharap Inda akan kesal dan pergi dari meja makan. Tapi Inda bukan wanita seperti yang dia pikirkan.

"Itu dulu Nona, haruskah saya menekankan kata "dulu" itu pada Anda?"

Aurora terdiam mendengar penuturan Inda. Inda bisa membaca raut wajah keterkejutan Aurora, senyum tipisnya mengembang, dengan santainya dia meneguk jus jeruknya, kemudian beranjak menghampiri suaminya.

"Sayang, kamu mau berangkat sekarang? Aku antar ke depan, ya?"

Rae mengangguk pelan, kemudian menyambut gandengan Inda. Mereka berdua beranjak meninggalkan Aurora yang tampak kesal.

Sesampai di depan, Rae menatap Inda dengan lembut. "Kamu cemburu sama perempuan itu?" tanya Rae pelan.

"Dia sebenarnya siapa?"

Rae terkejut mendengar pertanyaan Inda, dia pikir Inda tidak terpengaruh, ternyata Inda memikirkan perkataan Aurora.

"Inda, lebih baik kita bahas ini saat aku pulang kerja, ya? Enggak apa-apa, kan?"

Inda mengangguk pelan, mengambil tangan Rae dan mengecupnya pelan. Rae mengecup kening Inda, memeluk tubuh istrinya dengan erat.

"Baik-baik di rumah ya, Sayang. Kalau kamu ingin pergi, kabarin aku dulu."

Inda mengangguk, memasang wajah termanisnya. Rae segera masuk ke mobil, sementara Inda masih berdiri di tempatnya, menyaksikan mobil suaminya melaju dengan kencang, menyisakan pertanyaan dan wanita tidak tahu malu yang masih di dalam rumahnya.

Inda masuk ke dalam rumahnya setelah memastikan mobil yang ditumpangi Rae telah keluar dari gerbang rumahnya. Dengan santai dia menapaki kakinya, berjalan selangkah demi selangkah masuk ke dalam rumah.

MY POSSESSIVE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang