2. I love you

77 5 0
                                    

Bacanya sambil denger lagunya ya, dengernya sampai lagunya habis kalo bisa😂

***

Langit telah menampakkan mataharinya. Warnanya yang cerah nan menghangatkan tubuhnya dari dinginnya semalam membuat Nucca semangat setiap harinya

Kini Nucca telah bangun dan menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, dan segera bersiap-siap memakai seragam Anggun yang dimilikinya. Namun tak lupa sebelumnya Nucca harus ke pasar dan membeli beberapa sayuran untuk memasak hari ini.

Menu hari ini akan tetap sama dengan hari-hari lalu. Tahu,sayur bayam. Hanya itu yang sanggup mereka beli, namun dengan rasa syukur mereka semua itu akan terasa nikmat.

Rafa yang harus berangkat ke sekolahnya, harus terlebih sarapan dulu.

"Rafaa ayo dik sarapan, kakak sudah menyiapkan makanan. Kita akan makan bersama"

"Iya kak, sebentar lagi aku kesana"

"Iya sayang, kakak mau ke kamar ibu"

***

Nucca melihat ibunya yang setiap hari terbaring diatas kasur, setelah kepergian ayah dan kakanya 8tahun yang lalu ia harus merawat ibunya yang sudah semakin tua saja.

"Ibu...", Nucca mendekati ibunya yang semakin hari ia tidak tega. Nucca begitu mencintai ibunya dan adiknya.

"Ibu, ayo makan, sini Nucca suapin", Nucca selalu seperti ini, namun Nucca tak pernah merasa capek dan kesal walau harus banyak yang harus ia kerjakan

Makanan itu tak habis, mungkin sang Ibu telah kenyang

"Ibu.. Aku harus berangkat ke sekolah, tapi aku nggak bisa ninggalin ibu begitu saja", kini tangan Nucca memegang tangan ibunya

"Tak apa nak, kau harus sekolah. Ibu bisa disini sendirian, kalian harus jadi anak yang pintar"

"Tapi ibu, kau semakin tua, aku semakin tak bisa meninggalkanmu", Tak terasa air mata itu menetes ke pipi Nucca dan telah membentuk sungai kecil disana.

"Ibu akan baik-baik saja sayang, ibu akan menunggu kalian kembali, tapi janjilah pada ibu setelah pulang sekolah langsung pulang ya biar ibu nggak khawatir", Ibu Nucca meneteskan air matanya.

"Tentu saja ibu", Nucca mencium tangan serta dahi ibunya, ia sebenarnya tak mampu melihat ibunya menangis

"Ibu jangan menangis, Nucca janji akan kembali dan selalu merawat ibu"

***
Rafa selesai sarapan dan mencoba mendekati Nucca ke kamar ibunya, yang terlihat disana adalah Nucca dan ibunya menangis. Rafa semakin mendekatinya dan memeluk mereka berdua, alhasil Rafa pun ikut menangis. Sepertinya Rafa mendengar apa yang mereka bicarakan

"Ibu... Jangan menangis, maafin Rafa ya. Rafa masih kecil belum bisa banggain ibu", Rafa terus menangis dan memeluk sang Ibu

"Tak apa nak, kau belajar saja yang pintar, kamu harus jadi anak yang pintar, sholeh, dan bekerja keras"

"Iya ibu, Rafa janji akan membuat ibu bangga"

"Sudah. Nucca, kalian harus berangkat nanti kamu ketinggalan angkot"

"Iya ibu, Ibu jaga diri baik-baik ya", Ku usap bekas air mata suci di pipi sang ibu. Aku yakin semua air mata ini akan ada hikmahnya dari sang kuasa

Kami segera berpamitan dengan ibu, namun aku harus mengantar Rafa terlebih dahulu ke sekolanya walau ini masih sangat pagi sekali, jam menunjukkan pukul 04:45 WIB

Kami segera berpamitan dengan ibu, namun aku harus mengantar Rafa terlebih dahulu ke sekolanya walau ini masih sangat pagi sekali, jam menunjukkan pukul 04:45 WIB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Setelah mengantar Rafa, Nucca harus memenuju ke depan jalan raya, Menunggu angkot datang sekitar 10menitan. Setelah di dapati angkot, segera di naiki oleh Nucca dan menuju ke kota.

Setiap lalu lalang Jalanan, Nucca teringat Ibu dirumah, apa ia benar-benar akan baik-baik saja disana, berharap saja seperti itu.

Jujur dari hati, Nucca tak sanggup melihat ibunya yang semakin tua, rambutnya yang memutih, kulit semakin keriput. Ibu yang selalu terbaring di ranjang tak bisa apa-apa. Meski bisa duduk, itu hanya sementara. Tubuhnya semakin melemah.
Walau sebenarnya ia selalu melihat ibunya yang setiap hari menangis, tak bisa membohongi perasaan Nucca yang juga menangis setiap harinya. Namun, ia tak pernah memperlihatkan itu didepan ibunya.

Dalam pikiran Nucca, seharusnya ia sekarang ada di samping Ibunya. Namun apalah daya, ia harus mengejar pendidikan dan cita-citanya. Kini Nucca telah duduk di kelas 12, sebentar lagi lulus dan ia akan selalu bersama dengan ibunya.

Sosok Ibu bagi Nucca adalah segalanya, tak ada yang lain. Dicintai dan mencintai ibu adalah kasih sayang yang begitu dahsyat.

WHY ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang