Setiap manusia dimata Tuhan adalah sama, namun manusia tak akan pernah mengerti.
Baik buruknya manusia adalah karena kehidupan masing-masing yang mereka jalani.Nucca, yang harus membawa nama orang tua dipunggungnya, ia harus membawa pula kebahagiaan untuk orang tuanya. Apapun ia lakukan demi orang tuanya, dia tak peduli apa yang orang lain pikirkan, yang ada dalam benaknya adalah ia harus bisa dan tetap optimis dalam hidup ini.
Nucca adalah siswi yang bisa di bilang cerdas, namun sisi kurangnya adalah ia dari kolongan bawah. Hidup dalam kediaman sempit, kampung kumuh yang jauh dari sebuah perkotaan.
Adiknya yang masih SD, sempat untuk berhenti sekolah, karena memang mereka tak punya biaya untuk melanjutkan pendidikan. Namun, Nucca adalah tulang punggung bagi keluarganya, ia hidup hanya bertiga. Setelah ayah dan kakak laki-lakinya mencoba untuk mencari nafkah bersama untuk kelangsungan hidup mereka. Skenario Tuhan siapa yang tahu, mereka kecelakaan pada perjalanan pulang setelah bekerja. Ayah Nucca yang sudah berusia 56tahun dan kakaknya yang berumur 22tahun harus meninggalkan Nucca dan keluarganya.
Nucca bekerja untuk menghidupi Ibu dan adiknya, hingga adiknya masih bisa melanjutkan pendidikannya.
Nucca, ia juga bisa melanjutkan pendidikan ke SMA yang bahkan terbilang sekolah favorite. Dengan kecerdasannya ia bisa masuk ke dalamnya.
Ia tak menyangka akan ada dalam gedung ini, memakai seragam yang mewah dan terlihat begitu anggun. Bersama dengan manusia-manusia jiwa konglomerat.
Tak bisa dipungkiri, ia sangat bahagia ada disana, mempunyai kawan-kawan yang cantik dan tampan. Ia sangat bahagia
Untuk berangkat sekolah, ia harus menaiki angkot terlebih dahulu menuju sekolahnya yang ada di perkotaan. Kemudian ia menaiki bus kota barulah ia bisa sampai di sekolahnya.
Sedangkan untuk adiknya, Rafa.
Nucca harus mengantar Rafa dulu ke sekolahnya yang kebetulan lumayan dekat dengan kediamannya. Walau dekat, Nucca tak akan membiarkan Rafa pergi ke sekolah sendirian, ia akan mengantarnya sampai ke sekolah walau hanya jalan kaki. Seperti janjinya pada orang tuanya, ia akan menjaga adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME?
أدب المراهقين"Dizo! Aku anak orang miskin, bahkan aku tidak punya apa-apa. Aku hanyalah bahan ejekan banyak orang. Aku gak sepantasnya dapatkan yang seperti ini. Aku gak pantas menjadi kekasihmu. Kamu orang kaya, orang tuamu tak akan suka dengan aku Dizo! Dizo...