Awal Mula

466 34 227
                                    

Tiga orang pria, duduk di sebuah meja.

"Hmm, sudah dua minggu ya!" kata seorang pria yang tangannya lagi megang dagunya.

Pria kedua juga ikut-ikutan naruh tangannya di dagu, "Iya nih. Udah dua minggu, sama misi kita belum kecapai nih."

Pria yang ketiga diam, mikir sebentar, manggut-manggut. "Oke, kita butuh terobosan baru."

Pasti kalian pada bingung, siapa tiga pria tadi. Terus mereka lagi ngomongin apa?

Okelah daripada kalian bingung, mendingan kita flashback dulu.

Yak, mundur terus-terus. Stop! Kita mulai flashback nya dari sini.

Oh iya, ngomong-ngomong cerita ini bukan kisah cinta tentang sendal. Mungkin cerita ini gak ada sangkut pautnya sama sendal.

Oke, kita mulai. Flashback-nya.

Flashback on.

Seorang pria lari-lari lurus, menggok, tikungan tajam ke kanan.

"Hwaaaaa, gue telaattttt!!" teriak Pria tersebut.

Pria itu ngeliat jam tangannya, "Aduuuhhhh, gak keburu nih!!"

Sambil menggigit sebuah gorengan, dia tetap berlari tanpa berhenti. Kecepatan berlarinya rata-rata 100-300 km/jam. Dengan kecepatan tersebut, dia dapat menjungkir balikkan tukang gorengan tanpa harus ketahuan identitasnya.

"Aduhhh, gorengan gueeee!! Tidakkkkk!!! Anak gue mau gue kasih nafkah apa? Hiks..hiks" tangis sang tukang gorengan.

Sementara itu, si pria yang tadi masih aja lari.

Selama 15 menit dia berlari, sampailah dia di kantornya.

Pria tadi membuka pintu kantornya, "Huff, untung nggak terlambat. Kacau juga nih."

Kemudian, seorang cewek memanggil namanya, " Indraaa!"

Wah ketahuan ya, namanya Indra.

Indra menoleh, ngeliatin cewek tadi. Lalu dalem hati dia bilang, "Wah, gila. Cantik banget, harus gue jadiin istri nih."

"Ih, Indra. Sombong sekarang, dipanggil nggak mau jawab!!"

"Hah? Oh iya, tadi ngelamun soalnya. Betewe, kamu baru dateng? Nggak baik loh telat." kata Indra kepada cewek tadi.

"Enggak, udah dateng dari tadi. Yang telat itu kan elu."

"Hahaha, oh iya lupa. Kamu ngapain manggil-manggil aku, Van?" kata Indra.

"Oh itu, elu dipanggil sama Bos."

'Aduhh, gue dipanggil Bos lagi. Pasti gara-gara ikannya gue ajarin nafas pake oksigen. Ahhh, semoga Bos nggak tau' ucap Indra di dalem hati.

"Woy, elu dipanggil Bos tuh. Malah ngelamun, yaudah gue cabut dulu ya." kata Vania kemudian pergi.

Indra berjalan menuju tempat kerja Bosnya, sambil memikirkan kemungkinan dia akan dieksekusi mati oleh Bos nya.

"Ahh, gimana kalo gue di eksekusi mati terus jasad gue di kasih makan ke kucingnya." keluh si Indra.

"Ato mungkin, gue bakalan di siksa dulu baru dibunuh. Tidakkk, ampuni dosaku tuhan!!" Indra teriak-teriak sendiri.

Tanpa disadari, dari tadi ada Office Boy yang ngeliatin tingkah enggak jelasnya Indra.

"Dasar gila."

Indra langsung ngeloyor ke ruang kerja Bos-nya.

'tok..tok..tok' suara ketukan Indra.

"Iya masuk!" perintah Bos nya.

Indra membuka pintu, segera masuk, cengar-cengir ngeliatin pak Bos.

"Ada apa ya, pak? Kok manggil saya? Mau nambahin gaji saya ya?" Indra cengar-cengir.

Muka Pak bos makin seram, dia menyuruh Indra duduk.

"Duduk kamu, Indra."

Indra yang takut setengah mati langsung duduk, "Ehm, ada apa ya pak? Kok saya dipanggil kesini?"

Pak bos ngeliatin Indra terus, "Kamu tau kenapa saya panggil kesini?"

"Gara-gara teh bapak yang waktu itu saya minum terus saya tambahin air keran ya, Pak?" Indra menebak.

"Bukan!! Berarti kamu yang naruh air keran di Teh saya."

"Aduuhh, kirain bapak tau kalo saya pelakunya. Yahh, gue malah ngaku!!" Indra menyesali perbuatannya.

"Karena kamu sering terlambat masuk kerja, dan mencampur air teh saya dengan air keran. Maka, mulai sekarang, Kamu...." belum selesai ngomong, Indra langsung menyambar perkataan pak Bos.

"Saya naik gaji kan pak? Wah, makasih ya pak!!"

"Bukan, kamu dipecat." kata Pak bos dengam mantap.

"Yahhh, Pak jangan dong, entar anak sama istri saya makan apa?" kata Indra mencoba ngasih alesan.

"Gak usah dikasih makan, lagian sejak kapan kamu nikah. Sudah, kamu pergi dari kantor ini."

Indra kemudian keluar kantor dengan perasaan dongkol.

"Ahhh, udah pengangguran. Jomblo pula."

Indra berlari meninggalkan kantornya. Ditengah jalan dia bertabrakan dengan seorang pria.

"Woy, kalo jalan liat-liat dong!!" Indra teriak.

"Elu, kalo jalan liat-liat!!" pria tadi juga nggak mau kalah teriak.

"Yaudah!! Berarti kita semua salah!!" kata Indra.

"Yaudah!! Sekarang kita damai!!"

"Oke, Bye!"

"Bye!"

Flashback off.

Nah, sekarang udah jelas kan. Siapa nama salah satu pria yang diawal tadi.

Buat kedua pria yang lainnya, akan dijelaskan di episode berikutnya. Bye bye!!

"Yah, kok udah selesai aja sih? Ceritanya si Reihan aja panjang, kok gue enggak?" kata Indra kepada Author.

Terserah gue, kan gue Author nya. Mau dipecat dari cerita ini?"

"Ohh, gak-gak. Maaf ye, Thor!!"

Sandal'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang