Part 1

6K 396 38
                                    

"Awalnya sangat indah sehigga aku kira akan abadi."

"Nas, lo liat itu siapa?" ucap Firda berbisik pelan.

"Siapa, maksud lo?"

"Liat arah jam tiga," gadis itu langsung menoleh. Seakan terpaku, apa benar pria itu mantannya?. "Gue nggak salah liat, kan?" Nasha mengalihkan pandangannya kembali ke gelas jus minuman. Ia berdehem pelan. "Bener kata orang, kalau udah putus jadi mantan auranya makin kinclong. Lo ingetkan waktu kalian pacaran. Dia nggak seganteng ini," ucap Firda dengan pandangan berbinar-binar. "Makin dewasa.."

"Biasa aja keles. Itu kan dulu waktu gue sama dia masih sekolah," timpal Nasha. "Sekarang dia udah kerja kali." Pria itu mengenakan jas hitam. Ia tidak sendiri melainkan bersama rekan kerjanya.

"Kalian pacaran kan udah empat taunan ya?"

"Iya, gue kurang inget juga," ucap Nasha mengelak. Ia tahu pasti kapan pria itu menjadi kekasihnya. Sampai mereka putus pun Nasha masih mengingat tanggalnya. Kenangan itu membekas dalam hati dan jiwanya. Pria itu adalah Alfa Nugraha Wijaya.

Hubungan mereka putus karena Alfa selingkuh. Nasha yang belum mengerti, kenapa dulu ia terhasut temannya?. Ia tidak bisa berpikir jernih saat melihat foto dan video Alfa bersama gadis lain. Nasi sudah menjadi bubur. Kata putus terucap begitu dari mulutnya. Alfa sempat tidak terima namun Nasha kekeh pada pendiriannya. Terlebih mereka berhubungan diam-diam.

Saat itu Nasha berusia 16 tahun dan Alfa berusia 21 tahun. Gadis itu masih labil. Orangtua Nasha melarang dirinya berpacaran. Harus fokus pada pendidikan. Alfa jatuh cinta pertama kali ketika tidak sengaja melihat Nasha berdiri di depan sekolahnya saat akan pergi kuliah. Gadis indo dengan tinggi semampai, wajah putih bersih, rambutnya tergerai indah.

Setiap hari Alfa selalu menunggu Nasha pulang sekolah. Ia hanya melihatnya dari kejauhan. Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk berteman pada awalnya. Saat itu Alfa masih kuliah. Banyak waktu mereka bersama, Alfa menyatakan perasaannya. Nasha tidak langsung menerimanya. Malah gadis itu meminta waktu 3 hari untuk berpikir. Dan pada akhirnya Nasha menerima Alfa sebagai kekasihnya.

Nasha menggelengkan kepalanya. Menenyahkan segala pikirannya pada masa lalu. Itu masa lalu untuk apa diungkit-ungkit, seru hatinya.

"Gue nyeselin banget hubungan lo sama Alfa jadi kayak musuh. Padahal lo dulu sayang-sayangan."

"Firda, lo bisa nggak sih bahas tentang si Alfa!" ucapnya kesal. Ia tidak tahu jika pria yang disebutkan namanya itu menoleh padanya. "Kita pulang ajalah. Gue jadi bete gara-gara lo!" ucap Nasha sambil berdiri lalu pergi. Firda menyusulnya.

"Ya ampun, lo marah Nas? Gue cuma bilang gitu aja."

"Masalahnya lo bahas-bahas si Alfa. Lo tau kan gue putus sama dia karena apa?. Dia selingkuh, Firda," tekannya.

"Tapi kan belum tentu juga kalau Alfa selingkuh. Yang ngasih video itu sama lo kan si Hani. Dia kan sebel banget sama lo,"

"Udah ah, males gue ngebahasnya. Kita pulang, ngobrol di rumah gue aja." Nasha membuka pintu mobilnya. Namun sesaat matanya melirik ke arah cafe tersebut dimana Alfa masih berada di dalam. Ia mendesah saat masuk ke mobil.

***

Di rumahnya Nasha datang bersama Firda. Keduanya di sambut oleh ibu Nasha, Tiara. Wanita blasteran Jerman dan Tionghoa. Ia masih cantik di usianya saat ini. Nasha meneluk sang ibu.

"Kemana aja tadi?" tanya Ibu Tiara.

"Cuma nongkrong aja di cafe," ucapnya malas.

"Firda, udah makan?" tanya Ibu Tiara.

One More Chance (GOOGLE PLAY BOOK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang