Fiance [#1 Baskoro Series]

Prolog

Hal apa yang paling menyebalkan didunia ini?

Menurut Aira, hal yang paling menyebalkan adalah bertemu dengan musuh bebuyutannya, seseorang yang paling dia benci sejagat raya, satu-satunya manusia yang paling dia hindari.

Manusia astral dari planet antahbrantah, Keynard Alexander Refardo. Dikalangan pejabat dia sering dipanggil dengan si pembisnis yang jenius, Hot CEO, dan--- rasanya cukup banyak panggilan pujian yang diterima oleh Keynard. Namun bagi Aira, Keynard tidak lebih dari pria angkuh yang terlalu sering mengejeknya dengan sebutan pendek, cebol dan kurcaci. Padahal tinggi Aira normal-normal saja sesuai dengan umurnya yang sudah menginjak 26 tahun.

"Woy cebol, Juice gue mana?"

Aira berdecih, rasanya ingin sekali dia memasukkan sianida didalam juice jeruk yang dibuatnya ini. Kemudian menyaksikan dengan bahagia disaat Keynard kejang-kejang di hadapannya.

Ide bagus bukan?

Kasus pembunuhan keracunan Sianida sedang diselidiki polisi, diduga tersangka memasukkan racun kedalam minuman kopi korban---

Sontak saja, Aira mengurungkan niatnya. Bisa-bisa dia dipenjara atau yang paling menyeramkan dia akan dihukum mati jika isi dari botol sian- lebih tepatnya cairan pembunuh serangga yang dia genggam ini dituangkan dalam minuman yang nantinya akan dia berikan pada Keynard.

Segelas juice jeruk tanpa campuran zat berbahaya sudah dia hidangkan diatas meja, tepat didepan Keynard yang tengah sibuk menonton. Melihat juicenya datang pria itu hanya mengambil dan menikmati juice tersebut tanpa mengucapkan terima kasih sedikitpun.

"Lo gak kasih sianida didalamnya kan?"

Tangannya sudah siap-siap untuk memukul Keynard, namun pria dengan segala yang tidak terduganya malah menarik Aira duduk dipangkuannya. "Lo tau sendiri jika kekerasan bukan style gue banget." Keynard meraih kedua telapak tangan Aira kemudian menngecupnya lama.

Aira menarik tangannya kemudian mendorong tubuh Keynard menjauh, melihat hal itu Keynard melingkarkan tangannya disekitar pinggang Aira membuat pergerakan tubuh Aira terhenti. Gadis itu kini menatap nyalang kearah dirinya.

"Lepasin gak!"

Keynard menggeleng, kemudian mengeratkan pelukannya membuat Aira tersentak kedepan. Matanya membulat sempurna diikuti dengan sensasi panas yang terasa di bagian bahunya.

"I love you..." bisik Keynard.

Aira memenjamkan mata, bukan untuk menikmati sensasi disekitar bahunya dan bukan juga untuk menikmati rayuan gombal yang Keynard lancarkan. Dia tengah menjernihkan pikirannya, memenuhi otaknya dengan hal-hal jelek yang ada pada diri Keynard.

Playboy akut, tukang ngadu, bastard. Mungkin itu sedikit kejelekkan yang bisa Aira gambarkan tentang Keynard. Masih banyak yang bisa dia sebutkan dan bisa-bisa Aira akan membuat Ensiklopedia yang berisi tentang berbagai macam kejelekkan Keynard didalamnya mengingat banyaknya hal jelek pada diri pria ini.

Ketika bibir Keynard mendekat pada bibirnya, langsung saja Aira menutup bibir laknat itu dengan telapak tangannya, "Stop it Keynard, bibir gue terlalu suci untuk dinikmati sama makhluk astral macam lo."

Keynard menaikkan sebelah alisnya kemudian tersenyum tipis, "Semua wanita bahkan mengantri hanya untuk kecupan seorang Keynard Alexander Refardo, Lo membuang kesempatan emas, Honey."

Tidak salah bukan, Jika Aira menyebut pria ini bastard.

"Hanya karena kita bertunangan lo bisa seenak jidat grepe-grepe ya, gue masih punya masa depan sama suami gue kelak!"

"Faktanya, suami masa depan itu, sekarang tepat di depan mata lo."

Aira ingin sekali menenggelamkan Keynard di kolam ikan Piranha milik paman Revan sekarang, ketika jejak pria itu menghilang Aira pastinya bisa dengan bebas mencari suami masa depan penggantinya.

Aira memang tidak menyangkal sama sekali jika dirinya dan Keynard sudah dipertunangkan sejak sebulan yang lalu tepat setelah dua hari kepulangan Keynard dari Perancis. Dia sendiri hanya bisa pasrah ketika papanya menyuruhnya bertunangan dengan Keynard. Alasannya sungguh simple, papanya tidak ingin Aira memilih pria yang salah.

Kenyataannya Keynard sendiri adalah pria yang salah bahkan sangat salah dan Aira harus siap menikah dengan pria yang dia sebut sebagai musibahnya itu beberapa bulan lagi.

Keynard melepaskan pelukannya kemudian mengecup kedua belah pipi Aira secara cepat, Aira sontak berdiri siap menendang tubuh pria itu namun dengan cekatan Keynard menghindar.

"Wihh, si kurcaci ngamuk," teriak Keynard, kemudian dia berjalan pelan menuju dapur tanpa melihat Aira yang kini tengah menahan amarahnya.

"Playboy akut bastard, gue bunuh lo!"

Sepertinya Aira menyesal disaat dia tidak jadi menaruh racun pada minuman Keynard. Seharusnya pria itu mati saja agar hidupnya bisa tenang.

=-=

Aira terbelak kaget ketika melihat foto dirinya terpampang jelas di salah satu situs infotaiment lengkap dengan foto seorang pria disebelahnya. Yang paling mengejutkan adalah kalimat yang berada diatas foto tersebut.

Keynard Alexander Refardo sudah punya tunangan, Apa kata Fans?

Hei, seingatnya Keynard bukanlah artis namun mengapa pria itu memiliki fans.

Sepertinya dirinya lupa jika Keynard bukan pembisnis biasa. Pria itu jenius dan tampan, pastinya Keynard memiliki fans.

"Bagaimana mereka bisa tau?"

Keynard berdiri dibelakang Aira kemudian memeluk gadis itu seraya menatap layar laptop didepannya, "Gue kasih tau mereka kalau gue punya tunangan cantik," singkatnya.

Sontak saja Aira berbalik kebelakang membuat jarak mereka semakin menipis saja. "Lo udah janji kalau hubungan kita akan diekspose ketika hari pernikahan kan?"

"Emang gue pernah janji?"

Aira menatap tidak percaya, "Lo lupa dengan janji lo sendiri?"

"Sorry honey, situasi gak mendukung, banyak banget cewek-cewek yang ngedekatin gue. Karena risih gue keceplosan."

Aira berdecih kemudian kembali menatap layar laptopnya, Keynard sendiri masih dalam posisi memeluk Aira dari belakang.

Aqua97: Mukanya cantik sih tapi masih cantikkan gue.

Sigadis: Buset, gak cocok banget

Aprah09: Kurang keceh

fansAnandhi: Dengan gue aja mas Keynard, gue lebih cantik daripada Gauri.

"Gauri itu siapa?" tanya Keynard.

Aira menaikkan kedua bahunya, kemudian kembali melanjutkan aktivitas membacanya hingga akhirnya gadis itu menutup laptopnya kemudian kembali menatap nyalang kearah Keynard, "Kayaknya gue harus siap-siap jadi korban bully."

"Lo kayaknya udah ditakdirin untuk dibully."

Aira sudah malas menjawab perkataan Keynard yang bersirat ejekan itu. Rasanya kepalanya sudah mau pecah memikirkan berapa banyak kejadian tidak mengenakkan yang dialaminya.

Semua diawali ketika kepulangan Keynard dari Perancis dan kehidupan malapetakanya pun dimulai.

🖤🖤🖤