Part 1

29.2K 1.9K 7
                                        

Sebuah figura terpampang jelas di dinding rumahnya berdampingan dengan foto-foto anggota keluarga lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah figura terpampang jelas di dinding rumahnya berdampingan dengan foto-foto anggota keluarga lainnya. Aira menyentuh perlahan permukaannya yang mulai sedikit berdebu, disana terlihat dua orang bocah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terpotret tanpa menunjukkan senyum sedikitpun.

Rasanya sudah beberapa kali dia mengatakan pada mamanya agar foto yang menurutnya pembawa sial itu dipindahkan ke tempat lain, jika bisa dilenyapkan saja dari muka bumi. Melihat wajah bocah laki-laki di dalam foto ini saja sudah membuat Aira muak, apalagi jika bertemu langsung.

Ngomong-ngomong tentang si bocah Keynard yang satu itu, Aira mendapat informasi dari mamanya jika Keynard sedang bekerja di Perancis sebagai CEO perusahaan yang Aira sendiri tidak tau namanya, bahkan ketika mamanya berbicara panjang lebar tentang Keynard kemarin, Aira tidak terlalu fokus mendengarnya, malahan gadis itu sibuk memainkan game Get Rich yang tidak ada tamat-tamatnya sama sekali.

"Ngapain lama-lama dilihat, nanti naksir lho."

Aira menyunggingkan senyum ketika mamanya muncul dari balik dapur dengan celemek yang masih membungkus rapi tubuhnya. Harum wewangian khas makanan langsung menyerbak hingga ke penciuman Aira membuat gadis itu langsung berlari kearah meja makan. Kini telah tersaji beberapa macam makanan salah satunya adalah ayam goreng, makanan kesukaannya dari dulu.

"Tumben mama masak banyak." Aira mulai duduk dibangkunya kemudian mengambil sendok nasi yang nantinya akan ditaruhnya diatas piring, namun dengan segera mamanya memindahkan sendok yang digenggamnya ini kembali ketempatnya.

"Nanti dulu, tunggu tamunya datang."

Langsung saja Aira mencemberutkan mulutnya seraya melipatkan tangan di dada, "Memang se-spesialkah tamunya sampai-sampai mama membiarkan anak perempuan mama satu-satunya ini kelaparan?"

"Spesial pake kuadrat!" tekan mamanya, kemudian wanita paruh baya itu kembali merapikan letak posisi alat makan. Tentu saja Aira sedikit shock, pasalnya sebelum hari ini mamanya tidak pernah seteliti ini dalam urusan tata menata alat makan, palingan dia cuma menaruh piring dan sendok di atas meja namun sekarang, Aira bisa melihat peralatan mewah terdiri dari pisau makan, garpu dan juga sendok dengan beberapa ukuran.

Tanpa mengubris mamanya yang terlihat kesenangan itu, dia melangkah menuju taman rumahnya. Lebih tepatnya ke sebuah gazebo dimana dia bisa dengan santai menonton drama korea kesukaannya di laptop ditemani dengan hembusan angin, untung saja hari tidak terlalu terik.

"Omo, Gong Yoo Oppa!" teriaknya disaat scene dimana biasnya ini beradegan mesra dengan lawan mainnya di salah satu serial drama yang sering kali dia tonton berulang-ulang. Dirinya mengunyah keras wafer yang dia makan sebagai sarana meluapkan emosinya saat ini.

"Jadi ini tipe pria idaman seorang Aira Baskoro."

Sontak Aira berbalik kemudian menatap pria yang kini berada sangat dekat dengan wajahnya, pria itu berada tepat disampingnya dengan posisi sama-sama telungkup seperti dirinya. Langsung saja gadis ini memperbaiki posisinya menjadi duduk, tidak lupa pula dia menutup layar laptop tanpa terlebih dahulu mematikannya.

Fiance [#1 Baskoro Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang