Part 2

21.8K 1.8K 5
                                    

"Your Promise? Stay with me forever, My Little Aira."

Aira menatap lesu di cermin, kini rambutnya telah dipotong pendek, tidak terlalu pendek memang. Namun gadis kecil ini masih tidak bisa menerima jika rambut panjang yang sudah mencapai sepinggang itu dipotong.

Semua ini hanya dikarenakan bocah tengil yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya, bocah itu dengan seenaknya menempelkan bekas permen karet di rambut indahnya, bukan hanya itu, dia pernah juga diceburkan ke kolam ikan yang penuh lumpur. Keusilan si bocah yang sering dipanggil Keynard itu makin bertambah ketika bocah itu berada di hadapannya dengan senyum mengeringai yang paling tidak disukai Aira.

"Aira main yuk!"

"Enggak," teriak Aira, gadis kecil itu berlari keluar dari kamarnya, Keynard sendiri mengikuti Aira dari belakang tanpa menghilangkan ekspresi menyeringainya.

Sesampainya di ruang keluarga, Aira kecil langsung memeluk mamanya selapas itu menatap Keynard dengan tatapan ngeri, "Aira gak mau main lagi sama Keynard, Keynard jahat!"

Mendengar ucapan anaknya, Ratna tersenyum kemudian berjongkok untuk meposisikan tubuhnya sama dengan anaknya, tangannya menangkup kedua belah pipi manis Aira, "Siapa bilang Keynard jahat? Dia baik kok," Ratna merogoh sesuatu di sakunya

"Dia bela-belain nabung cuma untuk beliin kamu ini" lanjutnya, kemudian Ratna menyerahkan benda itu pada Aira.

Sebuah kalung bertuliskan inisial namanya, benar-benar indah membuat Aira kecil langsung tersenyum riang. Dia berlari menuju papanya yang tengah duduk santai di sofa sembari membaca koran.

 Dia berlari menuju papanya yang tengah duduk santai di sofa sembari membaca koran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pa, cantik gak kalungnya?"

Papanya hanya mengangguk tanpa melihat dirinya, walaupun hanya respon kecil dia merasa bahagia. Langsung saja dia memakai kalung itu tanpa sungkan.

Ratna yang melihat Aira yang terlalu kegirangan langsung mengendong anaknya.

"Aira seneng?"

"Seneng banget!"jawab Aira antusias.

"Kalau gitu bilang terima kasih dong untuk Keynard."

Langsung saja ekspresi senangnya langsung berubah menjadi datar, gadis itu menatap sosok Keynard yang tanpa izin sedang menyantap sup hangat yang baru saja dibuat oleh mamanya tanpa terganggu sedikitpun. Bahkan Keynard langsung memasukkan segelas susu di lemari pendingin seolah-olah dia berada dirumahnya sendiri.

Tidak tau diri, hanya itulah yang bisa Aira gambarkan tentang tingkah Keynard saat ini.

"Supnya enak Key?"

Keynard mengangguk tanpa menatap mamanya yang baru saja berbicara, sebenarnya dimana sopan-santun bocah ini, apa mama dan papa Keynard tidak pernah mengajarkan anaknya berprilaku santun pada orang yang lebih tua. Setidaknya Keynard harus berterima kasih karena mamanya tidak terlalu komplain tentang tingkah sok berkuasanya itu dirumah Aira.

Ratna kembali menatap Aira dalam gendongannya, "Ayo main sama Keynard, dia pasti bosan nungguin kamu."

"Bosan darimana? Yang Aira lihat dia kesenangan tu disana." jari mungilnya menunjuk Keynard yang baru saja menghabiskan supnya. Bocah laki-laki itu melompat dari bangkunya yang sedikit terlalu tinggi. Selanjutnya Keynard menadahkan tangan kearah Ratna.

"Balikkin Aira."

Sontak saja papanya Aira yang sedang sibuk membaca itu menurunkan sedikit korannya, terlihat segurat senyum dari pria paruh baya itu. Ratna sendiri hanya bisa tertawa kecil akibat sikap manis yang ditunjukkan oleh Keynard untuk Aira.

Ketika Ratna mencoba menurunkan gadis itu, Aira mengalungkan tangannya pada leher Ratna membuat pergerakannya terhenti. Anaknya menenggelamkan wajah kearah lekuk lehernya, "Aira gak mau sama Keynard, dia jahat!"

Bingung ingin berbuat apa, Ratna menatap suaminya untuk meminta pertolongan namun yang dia dapat hanya gelengan kepala disertai tawa usil dari Bram. Terpaksa dia harus melakukan sesuatu agar Aira melunak dan memutuskan bermain dengan Keynard.

Keynard yang hanya memiliki teman yaitu anaknya sendiri mambuat Ratna sedikit meluluh dengan bocah satu itu dan wanita itu percaya sekarang dan kelak bocah ini akan menjadi pria yang akan melindungi anak perempuan satu-satunya ini.

"Aira suka cake?"

Aira mengangguk dalam lekuk lehernya, Ratna mengelus rambut hitam anaknya yang tinggal sebatas bahu, "Mama akan buatkan cake jika Aira mau main dengan Keynard."

Langsung saja Aira menjahkan diri dari leher Ratna, kemudian menatap sendu wajah Ratna.

"Janji?"

Ratna menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Aira,"Pinky Promise, Setelah selesai main dengan Keynard, Aira bisa makan cake sepuasnya"

Ada sedikit keraguan dari dalam diri Aira, Ratna bisa merasakannya namun seketika Aira mengangguk pelan membuat Ratna bisa menghela nafas lega, dengan pelan diturunkannya tubuh Aira.

"Aira harus janji akan selalu bersama Keynard, selamanya." tekan Keynard tepat disaat kaki mungil Aira menyentuh permukaan lantai.

Mendengar susuatu yang dia tidak mengerti mambuat Aira mengerutkan dahi bingung, "Janji? Bersama Keynard." dia berpaling menatap Ratna.

"Aira harus jawab apa ma?" lanjutnya.

Ratna menaikkan kedua bahunya, "Aira kan udah diberi kalung oleh Keynard." wanita itu menatap anaknya penuh arti.

Seolah mengerti apa yang dimaksud mamanya, dia melangkah maju menuju Kyenard, kemudian menaikkan jari kelingkingnya ke hadapan Keynard, "Pinky Promise, Aira akan selalu bersama Keynard."

Keynard kecil tersenyum kemudian menautkan kelingking tersebut dengan kelingkingnya.

Fiance [#1 Baskoro Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang